zalwa setiyadi
2005-07-23 22:30:36 UTC
dari milis yg lain....[ajang ngetes, msh masuk ato gak]
Kepada
Yth. Redaksi ASTAGA.COM
Dengan hormat,
Berkaitan dengan kejadian sangat menjijikan yang saya alami saya saat
makan malam di Restoran anda, HOKA-HOKA BENTO Menteng, Jumat 8 Juli
2005,
Pkl.20.50 Wib tersebut. Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Lengkap : Wirawan
No. Telp : 0856 9011172
NIP : 01633
Pekerjaan/Jabatan : Promo Off Air, Graphic Design Section Head
PT. Cakrawala Andalas Televisi (antv)
Gd. Sentra Mulia Lt.15
Jl. H.R Rasuna Said, Kav.X6 No.8
Jakarta Selatan
Telp.(62 21) 522 2086, Fax (62 21) 527
7104
Mengirimkan Surat Pembaca (terlampir), dan jika dibutuhkan untuk
bahasan
artikel, misalnya, saya lampirkan pula kronologis kejadian yang
lebih
detail. Proses ini sudah masuk ke YLKI (via telpon sejak Senin 11
Juli 05,
Via email dikirim 13 Juli 05, dan pengisian form keluhan YLKI
tertanggal
20 Juli 5 terlampir) Surat Komplain juga sudah saya kirimkan ke
PT. Eka
Boga Inti (pengelola Hokben), namun hingga Surat Pembaca ini dikirim
tidak
ada tanggapan yang responsif dan responsable.
Malah kemudian, yang datang surat panggilan polisi yang
menuduh saya
sebagai terdakwa penganiayaan. Padahal sebelumnya, saya menolak
tawaran via
telepon mereka untuk jalan damai dan kekeluargaan. Karena
dalam
tuntutan surat saya ke pihak Hoka-hoka Bento adalah pemuatan
Surat
Permintaan Maaf di berbagai media atas peristiwa yang terjadi menimpa
saya.
(Surat Terlampir).
Mudah-mudahan peristiwa ini dapat menjadi hikmah positif bagi
consumen
indonesia pada umumnya, dan diri saya pada khususnya. Dan atas
pemuatannya
di Surat Pembaca (terlampir dihalaman selanjutnya) saya ucapkan
tarima
kasih.
Hormat Saya,
Jakarta, 20 Juli 2005
Wirawan
Promo Off Air, Graphic Design Section Head
PT. Cakrawala Andalas Televisi (antv)
___________
Isi Surat
Pembaca
TRAGEDI HOKA-HOKA BENTO: Setelah Nasi bercampur kotoran Tikus di
mangkuk
saya, malah dilaporkan sebagai Terdakwa
Penganiayaan!.
Jumat malam, 8 Juli 2005, pkl.20.00 Wib, Sepulang kerja diperkantoran
sekitar Kuningan saya mengajak rekan kerja saya makan di Hoka-Hoka
Bento
disekitar kawasan Menteng.
Saya memesan Paket Spesial 1 terdiri atas ; Chicken Teriyaki dan ayam
yang
dibalut tepung serta Udang, teh Botol, dan Ogura (es kacang merah).
Sedangkan teman saya memesan paket lain.Dan kami mulai membuka nasi
yang
tertutup rapat diwadah melamin warna hitam yang tampak bersih. Kami
duduk
dekat kasir, laptop, tas dan kamera digital saya letakkan dibangku
sebelah
saya.
Saat makan, tiba-tiba saya menggigit benda berwarna hitam yang saya
kira
adalah beras ketan yang bercampur dengan nasi putih. Namun ketika
sumpit
saya mengangkat lagi benda hitam tsb, saya mulai mengambilnya
dengan jari
tangan saya, saya pencet dan saya buang kelantai (karena saya kira
nasi
atau beras ketan yang ikutan termasak dan benda inilah yang saya
jadikan
bukti kemudian ) .
Namun ketika saya mengangkat lagi undukan nasi dengan sumpit, terdapat
banyak bulir-bulir hitam menempel, saya mulai heran dan jijik. Lalu
saya
hampiri Kasir (bernama Yati) yang saat itu sedang melayani satu
pembeli.
Saya tanya menanyakan benda hitam yang bercampur dengan nasi
tersebut, dia
melihat sebentar lalu membawa masuk kedalam ruang dalam. Saya kembali
ke
meja makan, meneruskan makan tanpa nasi
Sekian lama tak ada satupun yang keluar menjelaskan benda apa yang
ada di
nasi saya, dan saya masih tidak curiga dan berfikiran positif, kok
lama
sekali makanan saya tidak di kembalikan. Lalu saya tanyakan kembali ke
Kasir yang lama tidak keluar ruangan. Namun jawaban mereka sungguh
mengecewakan, nasi pesanan saya sudah dibuang dan mangkuknya sudah
dicuci!
Saya kecewa dan marah, apalagi sang supervisor(Bp.Murjoko) juga
mengetahui
adanya kotoran tersebut, namun tidak berupaya menjelaskan dengan baik,
malah membuang barang bukti yang sedang ditanyakan konsumen. Emosi
saya
makin meninggi, apalagi saat kejadian tersebut ia tahu namun tidak
memiliki
sikap professional yang responsive dan responsible.
Karena tidak ada penjelasan yang setidaknya dapat menurunkan amarah
saya
saat itu, akhirnya ia membuat surat pernyataan tentang adanya kotoran
di
nasi pesanan saya, setelah saya menemukan bukti lain berupa tahi
tikus
butiran hitam (foto terlampir) yang sempat saya buang dilantai dengan
tissue, saya memotret benda tersebut, juga situasi restoran.
Makin mengecewakan ternyata tanda tangannya tidak sama dengan KTP dan
SIM,
saya marah dan menendang krat yang berisi botol kosong, juga
mendorong sang
supervisor yang justru mempersoalkan botol pecah yang saya tendang.
Pertanyaan yang membuat saya amat marah tidak dijawab, malah
mempersoalkan
masalah lain!.
Akhirnya saya memutuskan akan melapor ke kepolisian, namun ketika
diluar
jalan ada pihak lain (yang mereka sebut penjaga yang biasa mangkal
didepan
restoran mereka) saya keberatan karena saya tidak menghendaki pihak
lain
selain HOKBEN dan saya yang mendatangi kantor polisi.
Saya pulang dan mencoba menenangkan diri malam itu, agar kemarahan
akibat
perlakuan tersebut tidak memuncak. Adanya kotoran tikus di nasi
pesanan
konsumen amatlah menjijikan! Akhirnya saya memutuskan melaporkan ke
YLKI
hari Senin 11 Juli 05, dan mengikuti tahapan prosedural yang
berlaku. Juga
mengirimkan surat keluhan ke pengelola PT. Eka Boga Inti, dengan
bukti yang
saya miliki, yang hingga surat ini dikirim belum memberikan respon
yang
bertanggung jawab.Malah berujung Surat Pemanggilan pihak kepolisian
dengan
tuduhan sebagai Tersangka Penganiayaan (baca bagian bawah...)
Adapun tiga orang (Store Manager, Area Manager dan Saksi) sebagai
utusan
Hokben yang datang Senin, 11 Juli 05, justru menanyakan mengapa saya
membawa kamera saat itu, sejujurnya saya sampaikan bahwa saya adalah
karyawan antv (saya bukan orang iseng yang menggunakan masalah
sensitive
dan serius ini untuk hal yang cuma membuang waktu) yang bertugas
membuat
iklan cetak program yang ditayangkan. Dan tugas saya memotret
selebritis
untuk materi iklan tersebut, justru baru kali ini saya memotret
kotoran
tikus di makanan yang saya pesan! Pertanyaan yang naïf disaat
teknologi
ponsel saja saat ini sudah pula dilengkapi kamera!. Artinya, mereka
selalu
berkelit membelokan masalah utama dan mengangkat masalah lain, tanpa
melihat dari sudut perspektif sebab akibat. Jika kredo Hokben seperti
itu,
tidak heran jika masalah konsumen bukan utama dalam orientasi kepuasan
pelanggan!.
Berita mengagetkan muncul saat Selasa 19 Juli 2005, berupa panggilan
dari
pihak Kepolisian Resort Menteng yang menuduh saya sebagai Tersangka
kasus
penganiayaan Murjoko!, supervisor Hoka-Hoka Bento yang bertugas malam
itu.
Seperti inikah HOKBEN memperlakukan dan menanggapi keluhan consumen?,
mengalihkan masalah utama dan mencari-cari masalah lain sebagai bentuk
represif agar saya terpaling ke hal lain? apalagi sebelumnya saya
menolak
berunding damai dan kekeluargaan yang ditawarkan oleh Store Manager
(Bp.
Zaky), justru yang muncul kemudian adalah tuduhan saya menjadi
TERDAKWA
PENGANIAYAAN! (surat panggilan kepolisian terlampir).
Ironis, konsumen yang sedang mengguggat hak-haknya melalui jalur
prosedural yang disarankan YLKI, justru dipelintir dengan memutar
balikan
fakta yang ada! Saya kerja dan berhubungan dengan banyak media, tapi
saya
masih mencoba melihat segala persoalan dengan lebih sabar, tidak
menggunakan publisitas untuk menghadapi masalah sensitif ini, karena
pihak
HOKBEN sudah kelewat batas, saya akan mengajukan berbagai jalur hukum
yang
lebih intens untuk meminta pertanggung jawaban anda! ...
Wirawan
Promo Off Air, Graphic Design Section Head
PT. Cakrawala Andalas Televisi (antv)
Note : Photo dok lain akan dikirim jika dibutuhkan.Saya bersedia di
wawancara jika dibutuhkan informasi lebih lanjut.
Get your Free E-mail at http://balita.zzn.com
___________________________________________________________
Get your own Web-based E-mail Service at http://www.zzn.com
***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:
1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org
Kepada
Yth. Redaksi ASTAGA.COM
Dengan hormat,
Berkaitan dengan kejadian sangat menjijikan yang saya alami saya saat
makan malam di Restoran anda, HOKA-HOKA BENTO Menteng, Jumat 8 Juli
2005,
Pkl.20.50 Wib tersebut. Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Lengkap : Wirawan
No. Telp : 0856 9011172
NIP : 01633
Pekerjaan/Jabatan : Promo Off Air, Graphic Design Section Head
PT. Cakrawala Andalas Televisi (antv)
Gd. Sentra Mulia Lt.15
Jl. H.R Rasuna Said, Kav.X6 No.8
Jakarta Selatan
Telp.(62 21) 522 2086, Fax (62 21) 527
7104
Mengirimkan Surat Pembaca (terlampir), dan jika dibutuhkan untuk
bahasan
artikel, misalnya, saya lampirkan pula kronologis kejadian yang
lebih
detail. Proses ini sudah masuk ke YLKI (via telpon sejak Senin 11
Juli 05,
Via email dikirim 13 Juli 05, dan pengisian form keluhan YLKI
tertanggal
20 Juli 5 terlampir) Surat Komplain juga sudah saya kirimkan ke
PT. Eka
Boga Inti (pengelola Hokben), namun hingga Surat Pembaca ini dikirim
tidak
ada tanggapan yang responsif dan responsable.
Malah kemudian, yang datang surat panggilan polisi yang
menuduh saya
sebagai terdakwa penganiayaan. Padahal sebelumnya, saya menolak
tawaran via
telepon mereka untuk jalan damai dan kekeluargaan. Karena
dalam
tuntutan surat saya ke pihak Hoka-hoka Bento adalah pemuatan
Surat
Permintaan Maaf di berbagai media atas peristiwa yang terjadi menimpa
saya.
(Surat Terlampir).
Mudah-mudahan peristiwa ini dapat menjadi hikmah positif bagi
consumen
indonesia pada umumnya, dan diri saya pada khususnya. Dan atas
pemuatannya
di Surat Pembaca (terlampir dihalaman selanjutnya) saya ucapkan
tarima
kasih.
Hormat Saya,
Jakarta, 20 Juli 2005
Wirawan
Promo Off Air, Graphic Design Section Head
PT. Cakrawala Andalas Televisi (antv)
___________
Isi Surat
Pembaca
TRAGEDI HOKA-HOKA BENTO: Setelah Nasi bercampur kotoran Tikus di
mangkuk
saya, malah dilaporkan sebagai Terdakwa
Penganiayaan!.
Jumat malam, 8 Juli 2005, pkl.20.00 Wib, Sepulang kerja diperkantoran
sekitar Kuningan saya mengajak rekan kerja saya makan di Hoka-Hoka
Bento
disekitar kawasan Menteng.
Saya memesan Paket Spesial 1 terdiri atas ; Chicken Teriyaki dan ayam
yang
dibalut tepung serta Udang, teh Botol, dan Ogura (es kacang merah).
Sedangkan teman saya memesan paket lain.Dan kami mulai membuka nasi
yang
tertutup rapat diwadah melamin warna hitam yang tampak bersih. Kami
duduk
dekat kasir, laptop, tas dan kamera digital saya letakkan dibangku
sebelah
saya.
Saat makan, tiba-tiba saya menggigit benda berwarna hitam yang saya
kira
adalah beras ketan yang bercampur dengan nasi putih. Namun ketika
sumpit
saya mengangkat lagi benda hitam tsb, saya mulai mengambilnya
dengan jari
tangan saya, saya pencet dan saya buang kelantai (karena saya kira
nasi
atau beras ketan yang ikutan termasak dan benda inilah yang saya
jadikan
bukti kemudian ) .
Namun ketika saya mengangkat lagi undukan nasi dengan sumpit, terdapat
banyak bulir-bulir hitam menempel, saya mulai heran dan jijik. Lalu
saya
hampiri Kasir (bernama Yati) yang saat itu sedang melayani satu
pembeli.
Saya tanya menanyakan benda hitam yang bercampur dengan nasi
tersebut, dia
melihat sebentar lalu membawa masuk kedalam ruang dalam. Saya kembali
ke
meja makan, meneruskan makan tanpa nasi
Sekian lama tak ada satupun yang keluar menjelaskan benda apa yang
ada di
nasi saya, dan saya masih tidak curiga dan berfikiran positif, kok
lama
sekali makanan saya tidak di kembalikan. Lalu saya tanyakan kembali ke
Kasir yang lama tidak keluar ruangan. Namun jawaban mereka sungguh
mengecewakan, nasi pesanan saya sudah dibuang dan mangkuknya sudah
dicuci!
Saya kecewa dan marah, apalagi sang supervisor(Bp.Murjoko) juga
mengetahui
adanya kotoran tersebut, namun tidak berupaya menjelaskan dengan baik,
malah membuang barang bukti yang sedang ditanyakan konsumen. Emosi
saya
makin meninggi, apalagi saat kejadian tersebut ia tahu namun tidak
memiliki
sikap professional yang responsive dan responsible.
Karena tidak ada penjelasan yang setidaknya dapat menurunkan amarah
saya
saat itu, akhirnya ia membuat surat pernyataan tentang adanya kotoran
di
nasi pesanan saya, setelah saya menemukan bukti lain berupa tahi
tikus
butiran hitam (foto terlampir) yang sempat saya buang dilantai dengan
tissue, saya memotret benda tersebut, juga situasi restoran.
Makin mengecewakan ternyata tanda tangannya tidak sama dengan KTP dan
SIM,
saya marah dan menendang krat yang berisi botol kosong, juga
mendorong sang
supervisor yang justru mempersoalkan botol pecah yang saya tendang.
Pertanyaan yang membuat saya amat marah tidak dijawab, malah
mempersoalkan
masalah lain!.
Akhirnya saya memutuskan akan melapor ke kepolisian, namun ketika
diluar
jalan ada pihak lain (yang mereka sebut penjaga yang biasa mangkal
didepan
restoran mereka) saya keberatan karena saya tidak menghendaki pihak
lain
selain HOKBEN dan saya yang mendatangi kantor polisi.
Saya pulang dan mencoba menenangkan diri malam itu, agar kemarahan
akibat
perlakuan tersebut tidak memuncak. Adanya kotoran tikus di nasi
pesanan
konsumen amatlah menjijikan! Akhirnya saya memutuskan melaporkan ke
YLKI
hari Senin 11 Juli 05, dan mengikuti tahapan prosedural yang
berlaku. Juga
mengirimkan surat keluhan ke pengelola PT. Eka Boga Inti, dengan
bukti yang
saya miliki, yang hingga surat ini dikirim belum memberikan respon
yang
bertanggung jawab.Malah berujung Surat Pemanggilan pihak kepolisian
dengan
tuduhan sebagai Tersangka Penganiayaan (baca bagian bawah...)
Adapun tiga orang (Store Manager, Area Manager dan Saksi) sebagai
utusan
Hokben yang datang Senin, 11 Juli 05, justru menanyakan mengapa saya
membawa kamera saat itu, sejujurnya saya sampaikan bahwa saya adalah
karyawan antv (saya bukan orang iseng yang menggunakan masalah
sensitive
dan serius ini untuk hal yang cuma membuang waktu) yang bertugas
membuat
iklan cetak program yang ditayangkan. Dan tugas saya memotret
selebritis
untuk materi iklan tersebut, justru baru kali ini saya memotret
kotoran
tikus di makanan yang saya pesan! Pertanyaan yang naïf disaat
teknologi
ponsel saja saat ini sudah pula dilengkapi kamera!. Artinya, mereka
selalu
berkelit membelokan masalah utama dan mengangkat masalah lain, tanpa
melihat dari sudut perspektif sebab akibat. Jika kredo Hokben seperti
itu,
tidak heran jika masalah konsumen bukan utama dalam orientasi kepuasan
pelanggan!.
Berita mengagetkan muncul saat Selasa 19 Juli 2005, berupa panggilan
dari
pihak Kepolisian Resort Menteng yang menuduh saya sebagai Tersangka
kasus
penganiayaan Murjoko!, supervisor Hoka-Hoka Bento yang bertugas malam
itu.
Seperti inikah HOKBEN memperlakukan dan menanggapi keluhan consumen?,
mengalihkan masalah utama dan mencari-cari masalah lain sebagai bentuk
represif agar saya terpaling ke hal lain? apalagi sebelumnya saya
menolak
berunding damai dan kekeluargaan yang ditawarkan oleh Store Manager
(Bp.
Zaky), justru yang muncul kemudian adalah tuduhan saya menjadi
TERDAKWA
PENGANIAYAAN! (surat panggilan kepolisian terlampir).
Ironis, konsumen yang sedang mengguggat hak-haknya melalui jalur
prosedural yang disarankan YLKI, justru dipelintir dengan memutar
balikan
fakta yang ada! Saya kerja dan berhubungan dengan banyak media, tapi
saya
masih mencoba melihat segala persoalan dengan lebih sabar, tidak
menggunakan publisitas untuk menghadapi masalah sensitif ini, karena
pihak
HOKBEN sudah kelewat batas, saya akan mengajukan berbagai jalur hukum
yang
lebih intens untuk meminta pertanggung jawaban anda! ...
Wirawan
Promo Off Air, Graphic Design Section Head
PT. Cakrawala Andalas Televisi (antv)
Note : Photo dok lain akan dikirim jika dibutuhkan.Saya bersedia di
wawancara jika dibutuhkan informasi lebih lanjut.
Get your Free E-mail at http://balita.zzn.com
___________________________________________________________
Get your own Web-based E-mail Service at http://www.zzn.com
***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:
1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org