Ananto pratikno.ananto@gmail.com [ppiindia]
2015-11-10 06:59:06 UTC
Gus Mus Jelaskan Bagaimana Bersikap sebagai Muslim Indonesia
Senin, 09/11/2015 15:00
[image: Gus Mus Jelaskan Bagaimana Bersikap sebagai Muslim Indonesia]
Semarang, *NU Online*
KH Ahmad Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus mengisi Dialog Budaya
Kebangsaan dalam rangka Closing Dies Natalis Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang (Unnes), Ahad (8/11).
Gus Mus menjelaskan bagaimana bersikap sebagai muslim Indonesia yang teguh
mempertahankan tradisi dan budayanya.
"Sering saya katakan dimanapun, bahwa kita ini adalah orang Indonesia yang
beragama Islam, bukan orang Islam yang kebetulan berada di Indonesia,"
terang Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Jawa Tengah
ini.
Gus Mus menuturkan, masyarakat Indonesia tidak membutuhkan dalil, tetapi
tingkah laku mereka sudah mencerminkan kehidupan yang dianjurkan oleh
Rasulullah. "Saat ini banyak orang yang sedikit-sedikit menggunakan dalil,
sedikit-sedikit tanya dalilnya apa, itu orang yang baru mengenal dalil,"
ungkapnya.
Kiai yang juga dikenal sebagai Budayawan ini menggambarkan kehidupan
masyarakat desa yang dengan rukun saling tolong menolong dengan
tetangganya. "Orang desa tidak membutuhkan dalil, tetapi tingkah laku yang
meraka lakukan telah membudaya. Dan itu semua merupakan implementasi
dalil-dalil," tegasnya lagi.
Sehingga konsep tersebut merupakan Islam Indonesia, lanjutnya, adalah
ajaran Islam yang senantiasa telah membudaya dalam kehidupan bermasyarakat.
"Islam Indonesia pada zaman Soekarno sangat dihargai dimata dunia karena
dengan bangganya Soekarno menyuarakan tentang Islam di Indonesia hingga
pada sidang PBB pun beliau menggunakan dalil untuk meyakinkan bahwa Islam
di Indonesia besar, sehingga saya sangat bangga memakai peci Soekarno ini,"
ungkap Gus Mus sambil menunjuk peci hitam yang beliau kenakan.
Gus Mus menandaskan, selain harus bangga dengan identitas, tradisi, dan
budayanya, bangsa Indonesia juga harus sadar akan tantangan-tantangan besar
ke depannya. *(Mazid/Fathoni)*
Sumber:
http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,63418-lang,id-c,nasional-t,Gus+Mus+Jelaskan+Bagaimana+Bersikap+sebagai+Muslim+Indonesia-.phpx
--
http://harian-oftheday.blogspot.com/
"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."
[Non-text portions of this message have been removed]
Senin, 09/11/2015 15:00
[image: Gus Mus Jelaskan Bagaimana Bersikap sebagai Muslim Indonesia]
Semarang, *NU Online*
KH Ahmad Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus mengisi Dialog Budaya
Kebangsaan dalam rangka Closing Dies Natalis Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang (Unnes), Ahad (8/11).
Gus Mus menjelaskan bagaimana bersikap sebagai muslim Indonesia yang teguh
mempertahankan tradisi dan budayanya.
"Sering saya katakan dimanapun, bahwa kita ini adalah orang Indonesia yang
beragama Islam, bukan orang Islam yang kebetulan berada di Indonesia,"
terang Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Jawa Tengah
ini.
Gus Mus menuturkan, masyarakat Indonesia tidak membutuhkan dalil, tetapi
tingkah laku mereka sudah mencerminkan kehidupan yang dianjurkan oleh
Rasulullah. "Saat ini banyak orang yang sedikit-sedikit menggunakan dalil,
sedikit-sedikit tanya dalilnya apa, itu orang yang baru mengenal dalil,"
ungkapnya.
Kiai yang juga dikenal sebagai Budayawan ini menggambarkan kehidupan
masyarakat desa yang dengan rukun saling tolong menolong dengan
tetangganya. "Orang desa tidak membutuhkan dalil, tetapi tingkah laku yang
meraka lakukan telah membudaya. Dan itu semua merupakan implementasi
dalil-dalil," tegasnya lagi.
Sehingga konsep tersebut merupakan Islam Indonesia, lanjutnya, adalah
ajaran Islam yang senantiasa telah membudaya dalam kehidupan bermasyarakat.
"Islam Indonesia pada zaman Soekarno sangat dihargai dimata dunia karena
dengan bangganya Soekarno menyuarakan tentang Islam di Indonesia hingga
pada sidang PBB pun beliau menggunakan dalil untuk meyakinkan bahwa Islam
di Indonesia besar, sehingga saya sangat bangga memakai peci Soekarno ini,"
ungkap Gus Mus sambil menunjuk peci hitam yang beliau kenakan.
Gus Mus menandaskan, selain harus bangga dengan identitas, tradisi, dan
budayanya, bangsa Indonesia juga harus sadar akan tantangan-tantangan besar
ke depannya. *(Mazid/Fathoni)*
Sumber:
http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,63418-lang,id-c,nasional-t,Gus+Mus+Jelaskan+Bagaimana+Bersikap+sebagai+Muslim+Indonesia-.phpx
--
http://harian-oftheday.blogspot.com/
"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."
[Non-text portions of this message have been removed]