Discussion:
Tentang Dr. Yohanes Surya PSEUDOSCIENTIST
indoshepherd
2005-11-24 18:42:11 UTC
Permalink
Bersama ini saya lampirkan jawaban dan/atau komentar saya atas
sambutan Dr. Yohanes Surya yang telah di forward-kan per japri
kepada saya. Agar bisa dibaca oleh sebanyak mungkin pembaca, saya
muat tulisan ini dalam berbagai milis diskusi bebas di Internet.
Lebih bagus lagi jika bisa dimuat di-koran2 Indonesia, asalkan saya
tetap dibawah kondisi anonym.

Memenuhi permintaan Dr. Yohannes Surya dibagian akhir dari e-mailnya
kepada sdr. Nugoroho, saya kirimkan tulisan ini untuk dimuat diforum
tebuka
(1) vincentliong <http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/>;
(2) agama_sains_moralitas
<http://groups.yahoo.com/group/agama_sains_moralitas/>;
(3) tionghoa-net <http://groups.yahoo.com/group/tionghoa-net/>;
(4) ppindia <http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/>;
(5) interdisplin <http://groups.yahoo.com/group/interdisiplin/> ;
(6) debat-alkitab <http://groups.yahoo.com/group/apakabar/>.

(7) evolusi <http://groups.yahoo.com/group/evolusi/>
(8) apakabar <http://groups.yahoo.com/group/apakabar/>
(9) fisika-indonesia <http://groups.yahoo.com/group/fisika-
indonesia/>

Beberapa dari antara forum2 debat ini (#7-#9) adalah forum yang
tertutup, artinya hanya bisa di-akses oleh anggauta.
Jadi, sekiranya Dr. Surya bermaksud membaca dan meyambuti secara
langsung diforum tersebut, ia harus lebih dulu mendaftarkan diri
menjadi anggauta.

Salam,
Indoshepherd
Dalam bebarapa bulan ini seorang yang mengaku bernama Indoshepperd
terus menerus mempostingkan berita yang mengarah
provokasi.
Berikut ini adalah tanggapan saya atas berbagai tuduhan dari sang
Indoshepperd yang sayang sekali tidak mau menunjukkan jati dirinya.
Salam
Yohanes
(silahkan disebarluaskan)
1. Tentang LSPI
LSPI adalah lembaga science penciptaan Indonesia.
Lembaga ini didirikan sekitar tahun 1994/1995. Waktu itu saya baru
pulang dari USA. Saya dikenalkan oleh seorang teman dengan Victor
Liauw
yang berinisiatif membentuk LSPI. Mereka mempunyai visi untuk
membendung arus evolusi. Saya setuju untuk bergabung. Saya pribadi
percaya bahwa
dunia ini ada karena diciptakan bukan karena evolusi. Saya percaya
evolusi mikro bisa terjadi, tetapi untuk evolusi makro (manusia
berasal dari
monyet) saya tidak setuju.
Singkat cerita mereka menaruh nama saya sebagai salah satu
founder. Dalam beberapa bulan saya banyak dapat artikel dari LSPI,
namun setelah itu saya tidak aktif dalam kegiatan ini karena ada
beberapa konsep mereka yang tidak cocok dengan pandangan saya (saya
anggap terlalu
radikal) seperti tentang penciptaan jagad raya dalam 7 hari
(literal). Saya percaya jagad raya diciptakan oleh Tuhan tetapi
caranya mungkin tidak
seperti yang diinterpretasikan oleh orang-orang dari lembaga
creation.
Saya sudah lama minta nama saya di "remove" dari LSPI.
Komentar Indoshepherd:

### Sebagai *scientist* sepatutnya Dr. Yohanes Surya mengerti apa
itu SCIENCE, dan sebagai pendiri + aktivis dari LSPI semestinya Dr.
Yohannes Surya juga mengerti bahwa kisah penciptaan alam semesta +
manusia yang diyakini oleh Lembaga SCIENCE Penciptaan Indonesia itu
SAMA SEKALI BUKAN SCIENCE. Jika sekiranya Dr. Yohanes Surya mengira
bahwa dongeng penciptaan seperti itu adalah sama2 SCIENCE seperti
yang pernah dipelajarinya selama pendidikannya untuk mendapatkan
gelar doktornya, maka artinya Dr. Yohanes Surya tidak mengerti
science itu apa. Dengan demikian juga ia tidak mengerti ilmu yang
dipelajarinya, atau dengan perkataan lain gelar doktornya itu sia2
belaka dan tidak sepatutnya diberikan kepadanya. Ini adalah INTI
dari perdebatan yang saya buka disini.

### Aneh sekali, sebagai orang yang mengaku ilmuwan Dr. Yohanes
Surya telah berani menyatakan didepan umum tidak percaya evolusi
tanpa mengetahui atau terlebih dulu menyelidiki baik2 apa yang
dibantahnya, yaitu teori evolusi (tak peduli mikro atau makro), yang
difitnahnya sebagai teori "manusia berasal dari monyet". TIDAK
PERNAH ada ilmuwan siapapun yang mengatakan demikian! Teori evolusi
Darwin, dan Darwin sendiri pun TIDAK PERNAH mengatakan demikian !
Paling banter orang bisa bilang, manusia dan monyet adalah saudara
sepupu. Jadi jelas Dr. Yohanes Surya hanya meng-ada2 dan me-reka2
sendiri, atau dengan perkataan lain, dengan sengaja memfitnah, suatu
perbuatan yang sangat menjijikkan buat seorang yang mengaku ilmuwan,
pengajar dan bahkan *Profesor*! Kemungkinan lainnya, Dr. Surya
benar2 salah mengerti teori evolusi, jadi ia tidak mengerti apa yang
dibantah olehnya. Kemungkinan kedua ini bahkan sangat memalukan
buat seorang yang mengaku ilmuwan, malahan otomatis men-
diskualifikasi dirinya sendiri sebagai ilmuwan, sebab artinya berani
bicara –atau bahkan menilai/men-judge- sesuatu yang tidak dimengerti
olehnya, alias "he does not know what he is talking about". Yang
terakhir ini adalah benar2 TABOO buat seorang ilmuwan. Mana bisa
orang yang berani menilai/menghakimi tanpa mengerti apa yang
dinilai/dihakimi olehnya? Mana boleh orang demikian dikasi jabatan
Profesor yang berhak menilai/menghakimi prestasi mahasiswa ?

### Mengembalikan kata2 Dr. Yohanes Surya kepada dirinya
sendiri, "Saya pikir Yohanes Surya perlu mendalami dulu apa itu
teori evolusi sebelum men"judge" (menghakimi) yang bukan-bukan".
Teori evolusi ini dengan sendirinya mencakup carbon dating dan
metoda2 radiometri lainnya untuk menetapkan umur fosil, yaitu
metoda2 ilmiah yang terutama paling ditentang dan diserang oleh para
Kreasionis. Mereka mempersalahkan teori evolusi karena tidak
mengerti prinsip fisika dari teknik carbon-dating dan radiometri.
Kita lihat saja nanti, apakah Dr. Yohanes Surya mengerti teknik2
pengukuran carbon-dating dan radiometri tersebut.

### Jika benar Dr. Yohanes Surya merasa tidak cocok pandangan
dengan LSPI, kenapa ia tidak lekas2 menyatakan KELUAR dari
organisasi tersebut, dan mengumumkan tindakannya itu kepada khalayak
ramai? Sebab dampaknya luas sekali bagi dunia ilmu dan pendidikan di
Indonesia maupun Internasional, apalagi sebagai aktivis Olympiade
Fisika, dibawah asumsi bahwa Olympiade Fisika ini diorganisir oleh
ilmuwan yang benar2, bukannya gadungan, seperti misalnya para
*ilmuwan* kreasionis. Tetapi jika posisinya sebagai Profesor maupun
aktivitas Olympiade Fisikanya ternyata juga di-organisir dan
dibeayai oleh kaum kreasionis internasional, maka jelas Dr. Yohanes
Surya memang tidak ingin dan tidak bisa keluar. Saya disini hanya
melihat bukti faktanya, bahwa NAMA *Dr. Yohanes Surya* (masih)
tecantum dalam daftar anggauta/pendiri dari LSPI, dan
tidak "removed" seperti yang diakuinya. Selama namanya (masih)
berkaitan dengan organsisasi kreasionis, baik nasional maupun
internasional, selama itu pula dunia ilmu internasional akan
menganggap Dr. Yohannes Surya adalah seorang Kreasionis, satu
golongan dengan Dr. Gisch dan alm. Dr. Morris. Ataukah Dr. Yohanes
Surya memang benar2 bermaksud secara diam2 mendidik *ilmuwan2*
Indonesia (kata2 yg saya taruh diantara tanda *--* artinya
gadungan), yang di Amerika tidak mampu tumbuh sampai hari ini,
sedangkan di Eropa (tempat lahirnya SCIENCE) sama sekali tidak eksis
(non-existent)?
2. Tentang tuduhan fundamentalis
Orang menuduh bisa-bisa saja. Namun yang penting adalah faktanya.
Filosofi saya dalam hidup adalah menghargai perbedaan dan sama-sama
membangun bangsa
agar kita tidak menjadi bangsa yang terus menerus dihina orang.
Disamping mengembangkan pendidikan melalui training guru-guru
diberbagai propinsi, saya juga
sedang aktif dengan teman-teman muslim membangun 4 sekolah
unggulan di Aceh melalui Yayasan Sukma (Metro TV dan Media
Indonesia), membantu MDC
(Madrasah Development Center) yang dikelola oleh Pak Syihab di
Banten, dan membantu pembangunan beberapa pesantren di Banten serta
memberikan pelatihan-pelatihan
untuk para guru pesatren di Banten. Sekarang dengan beberapa teman
muslim sedang membantu departemen Agama dalam meneliti/menulis buku-
buku sains untuk
sekolah-sekolah Islam.
Komentar Indoshepherd:

### Komentar Dr. Yohanes Surya ini rancu, kacau-balau, sebab
mengidentifikasikan fundamentalisme dengan agama Islam, dan
menyebut2 aktivitas yang sama sekali tidak ada sangkutannya dengan
isu fundamentalisme yang dikemukakan olehnya sendiri.
Fundamentalisme tidak harus berkaitan dengan Islam, sebab banyak
aliran2 Kristen pun juga fundamentalis. Sebaliknya, banyak aliran2
Islam yang TIDAK fundamentalis, misalnya Jaringan Islam Liberal.
Fundamentalis atau bukan, hal itu samasekali tidak ditentukan apakah
orang beragama islam atau bukan, melainkan ditetapkan dari apakah
orang percaya pada kitab suci agama yang dianutnya (tidak perduli al
Quran ataupun Injil) secara LITERALIS seperti yang ditulis dalam
kitab itu, ataukah ia menafsirkannya sebagai METAFORA (arti
kiasan). Sebagian besar sekali aliran Kristen baru di Indonesia
dewasa ini adalah fundamentalis. Juga Gereja Reform Injili-nya
Stephen Tong adalah fundamentalis, sebab aliran Calvinist yang
dianut oleh gereja tsb. adalah pecahan dari mainstream Presbyterian
yang memang resmi terkenal sebagai aliran fundamentalis. Hal ini
juga terbukti pada milis Gereja Reform Injili "Metamorph"
<http://groups.yahoo.com/group/METAMORPHE> yang sempat mem-BAN saya
dari forum diskusi, gara2 saya menafsirkan kisah Pengusiran Adam &
Eva dari Taman Eden sebagai METAFORA, bukan seperti yang ditulis
secara literalis dalam kitab Injil. Padahal saya yakin bahwa para
teolog dari gereja2 Kristen & Katolik mainstream akan sependapat
dengan saya, seperti yang ternyata dari pengalaman saya pribadi
melalui berbagai diskusi teologi dengan mereka. Maka dari itu, jika
dalam hal ini Dr. Yohannes Surya TIDAK SEPENDAPAT dengan saya, maka
DUGAAN keras saya selama ini bahwa Dr. Yohanes Surya adalah
fundamentalis (bisa disimpulkan dari fakta bahwa dia telah
menyatakan diri didepan umum sebagai seorang Kreasionis) akan serta-
merta berubah menjadi JUDGMENT.

### Adalah sungguh sangat mengherankan bahwa Dr. Yohanes Surya
mencoba menyederhanakan gejala fundamentalisme ini dengan
mengkaitkan fundamentalisme dengan agama Islam. Disini tidak jelas,
apakah maksudnya hanya untuk berkelit/mengelak dari tuduhan asosiasi
dengan fundamentalisme, ataukah benar2 ia tidak memahami apa artinya
fundamentalisme dalam agama. Jika tujuannya untuk berkelit, maka
apapun alasan, tujuan maupun latar-belakangnya, TUJUAN itu TIDAK
PATUT menghalalkan CARA. Sedangkan jika Dr. Yohanes Surya benar2
tidak tahu apa definisi fundamentalisme agama, hal itu sekali lagi
mendiskualifikasi dirinya sebagai ilmuwan.
3. Tentang Ekonofisika
Menurut saya ilmuwan bebas bersikap. Kalau ada yang tidak setuju
dengan ekonofisika sah-sah saja. Itu hak mereka. Mereka sama sekali
tidak tahu ekonofisika itu apa.
Kalau para ilmuwan ekonofisika (ilmu indisipliner) [sic!] dianggap
pseudo scientist apakah kita akan menganggap H.E Stanley fisikawan
terkenal (pendiri ekonofisika)
seperti itu? Bagaimana dengan Gellmann dan Santa Fe Institute?
Bagaimana dengan game theory (sekarang sedang dikembangkan quantum
game theory) yang
memenangkan hadiah nobel ekonomi?
Melalui ekonofisika, kami sudah banyak melakukan penelitian.
Hasilnya sudah dimanfaatkan oleh Bursa Efek Jakarta, Koran Investor
(lihat kolom tiap hari selasa), dan
juga beberapa instansi lainnya. Saya pikir Indoshepperd perlu
mendalami dulu apa itu ekonofisika sebelum men"judge" yang bukan-
bukan.
Komentar Indoshepherd:

### Yang sungguh lucu disini adalah bahwa Dr. Yohannes Surya belum2
sudah berani menganggap dirinya sekaliber dengan HE Stanley. Itu
adalah anggapan yang sangat jauh berlebihan, sebab menurut penilaian
saya, Dr. Yohanes Surya sama sekali belum terbukti bisa disebut
scientist, malahan patut dinilai sebagai pseudoscientist, seperti
yang akan saya uraikan dibawah ini.

### Menurut National Academy of Sciences Amerika (badan resmi
pengemban autoritas tertinggi dalam IPTEK) maupun American Physical
Society (perkumpulan seluruh fisikawan Amerika), definisi Science
adalah "A SEARCH FOR NATURAL EXPLANATIONS OF OBSERVABLE PHENOMENA."
(baca ref. [1]). Kata *observable* (tepatnya *empirically
observable*), artinya bisa diamati oleh pancaindera, baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui alat2 deteksi. Definisi ini
berdiri diatas landasan filsafat Positivisme Logis (Ernst Mach,
Niels Bohr, Einstein, Heisenberg, Bertrand Russell, i.e., scientists
yang tergabung dalam Vienna Circle). Observasi empiris ini berada
DILUAR KEMAUAN PRIBADI sang pengamat (observer), artinya tidak
tunduk pada minat/kepentingan/interest-nya. Jadi, per definisi
adalah OBJEKTIF, yaitu SAMA bagi setiap manusia. Eksistensi dunia
luar yang lepas dari kemauan kita sebagai pengamat ini menemukan
landasan filsafatnya dalam metafisika dari Immanuel Kant, dengan
argumennya yang termashur tentang *benda sebagaimana adanya* (das
Ding an Sich). Kebenarannya tidak berubah dibawah perkembangan yang
mutakhir dalam ilmu fisika (tepatnya interpretasi Copenhagen dari
quantum mechanic (QM) dan fenomena Quantum Entanglement) maupun
filsafat (tepatnya prinsip Antropika Parsipatoris, i.e., the
Parcipatory Anthropic Principle). Sedangkan perkataan "Explanation"
secara implicit mencakup LOGIKA sebagai satu2nya produk akal manusia
yang OBJEKTIF, yaitu SAMA bagi setiap manusia. Gabungan dari kedua
unsur ini, logika dan observasi empiris, yang sama2 objektif, adalah
sama bagi setiap manusia, dan dengan demikian menjamin OBJEKTIVITAS
science yang UNIVERSAL. Dengan definisi ini, maka para scientists
umumnya selalu sepakat satu sama lain: Jika suatu teori
(explanation) tidak sesuai dengan logika, ya teori itu tidak
memenuhi criteria, jadi per definisi teori itu SALAH. Juga jika
landasan (titik-tolak) maupun hasil produknya tidak sesuai dengan
KENYATAAN, yaitu observasi empiris, maka teori atau explanation itu
JUGA SALAH dan oleh karena itu tidak bisa diterima sebagai SCIENCE.
Justru berkat kebenarannya yang objektif secara universal (artinya:
sama bagi setiap manusia, dan tidak terpengaruh oleh interest
pribadi) maka para scientist pada umumnya selalu seragam dalam
penilaian/judgment, kecuali jika sampai menyangkut soal filsafat,
seperti misalnya tentang pengukuran dalam QM (interpretasi
Copenhagen). Jika ada ketidak-seragaman, biasanya karena ada
pseudoscientist yang mengacau dan ikut campur. Titik-tolak yang
supernatural, seperti misalnya teori kreasionisme, tidak memenuhi
criteria OBSERVASI EMPIRIS, jadi tidak bisa diterima sebagai
science. Juga keterangan para kreasionis tentang penciptaan alam
semesta, bumi, kehidupan dan manusia, sama sekali bertentangan
dengan LOGIKA. Jadi, baik metoda maupun subject matternya, teori
kreasionisme ini adalah teori yang SALAH KAPRAH per definisi, hingga
tidak mungkin diterima sebagai science oleh siapapun yang sungguh2
mengerti apa itu science.

### Definisi SCIENCE yang sama juga dianut oleh SEMUA institusi2
ILMIAH diAmerika (dan Eropa), misalnya NOAA (ref.[2]). Dibawah
definisi ini maka Computer Science itu BUKAN science (ref.[3a,b]),
bahkan Matematika pun BUKAN science, sekalipun kedua disiplin ilmu
itu bisa berguna. Demikian pula Ekonomi dan Teknologi Informasi itu
juga BUKAN science, sekalipun kedua displin itu menggunakan
matematika sebagai alat/tool, dan juga bisa berguna. Ekonofisika
jelas BUKAN Science, sekalipun menggunakan rumus2 dan meniru2 metode
ilmu fisika. Sama halnya dengan Quantum Game Theory : Sekalipun
menggunakan sebagian kecil sekali dari metoda QM (tapi bukannya QM
per se), Quantum Game Theory sama sekali BUKAN bagian dari quantum
theory, sebab subject matternya, yaitu *game*, TIDAK memenuhi
criteria wave-particle duality, yakni criteria utama yang membuat QM
berkaitan erat dengan realitas, yaitu subject matternya harus bisa
di-observasi secara empiris. Ini sama sekali tidak berarti bahwa
ilmu2 NON-science itu tidak ada gunanya. Ilmu ekonomi, ilmu sosial,
ilmu sejarah, ilmu matematika, ilmu computer science, IT, dan lain
sebagainya, semua bisa *berguna* ; tetapi mereka BUKAN tergolong
science. Kecuali matematika yang didasarkan atas logika yang
objektif secara universal (sama bagi setiap manusia) maka ilmu2 non-
science lainnya (termasuk apa yang namanya Fuzzy Logic) umumnya
tidak memiliki objektivitas yang universal, melainkan sepihak,
berkaitan erat dengan kepentingan pribadi (personal interest).
Artinya hanya *berguna*, *benar* dan/atau *baik* untuk sebagian
manusia, tetapi bisa jadi merugikan golongan manusia yang lain,
hingga bisa jadi dan secara sah boleh ditolak oleh pihak yang merasa
dirugikan.

### Subject matter Ekono-fisika sama sekali berada diluar domain
dari *observasi empiris*, sebab *ekonomi* adalah KONSEP yang abstrak
yang tidak bisa dipersepsi oleh pancaindera, sekalipun dibantu
dengan alat2 deteksi, melainkan se-mata2 hasil konstruksi oleh otak
manusia. Dipihak lain subject matter *Teori Kompleksitas*nya Gell-
Mann (lihat misalnya
<http://www.santafe.edu/sfi/People/mgm/complexity.html> ) kadang2 --
atau sebagian kecil-- masih berupa *observasi empiris*, sekalipun
sebagian besar terdiri dari KONSEP2 matematis yang abstrak yang
BUKAN persepsi pancaindera. Dalam hubungan ini, pakar Ekono-fisika
HE Stanley sendiri sudah terbukti kesanggupannya dalam science
dengan karya2nya dalam PEER-REVIEWED journals, lebih2 lagi Murray
Gell-Mann yang pernah memenangkan hadiah Nobel. Jadi tidak perlu
diragukan lagi, kedua orang ini betul2 memiliki kesanggupan (skill)
dalam ilmu fisika. Sekalipun barangkali ilmu yang ditekuninya tidak
termasuk science, tetapi metodanya tetap masih bisa dipertanggung-
jawabkan, hingga TIDAK TERPEROSOK masuk kedalam wilayah
PSEUDOSCIENCE. Kecuali itu, berkat kesanggupan HE Stanley dan M.
Gell-Mann, bidang2 yang mereka tekuni itu barangkali masih bisa
menghasilkan sesuatu yang berguna. Perihal AMAT PENTING-nya peer-
reviewed journal sebagai BUKTI kemampuan seorang ilmuwan, akan saya
bahas sehubungan dengan referensi [4,5,6],

### Sebaliknya, seorang yang masih INGUSAN, yaitu per definisi
BELUM PERNAH MEMBUKTIKAN KESANGGUPANNYA dengan karya2 yang dimuat
dimajalah yang peer-reviewed, boleh dipastikan cuma LATAH ME-NIRU2
para pakar, tetapi tidak (sanggup) menghasilkan apa2 yang berguna.
Maka dari itu, jika Dr. Yohanes Surya tidak ingin digolongkan dalam
kategori INGUSAN yang LATAH yang tidak sanggup menghasilkan apa2
yang berguna, harap BUKTIKAN kesanggupannya dengan mengumumkan dalam
polemik ini karyanya yang dimuat dimajalah yang peer-reviewed, yaitu
judulnya, nama majalahnya, lengkap dengan nomor dan
tanggal/bulan/tahun terbitnya. Harap DIPERHATIKAN, majalah yang
tidak peer-reviewed TIDAK MASUK HITUNGAN sebab karya yang tidak
dimuat dalam peer-reviewed journal nilainya adalah NIHIL alias WORTH
NOTHING (referensi [4]) yang saya kutip secara singkat disini: **The
importance of peer review for scientific careers is enormous: a
publication which does not appear in a journal whose contributions
are subjected to peer review, is usually considered "WORTH NOTHING''
in terms of career planning; and without peer review there is no
certified progress in science; at least this is what is emphasized
over and over again. Therefore, it is mandatory for novices as well
as for established researchers requesting positions, status,
influence and resources, to expose themselves to this evaluation
process.** Kata NOVICE diatas saya terjemahkan disini dengan kata
INGUSAN. Dalam hubungan ini posisi post-doc pun masih saya anggap
INGUSAN,. selama sang post-doc belum bisa menghasilkan karya yang
bernilai buat dimuat di peer-reviewed journals.

### Jadi, jika Dr. Yohannes Surya tidak sanggup membuktikan
karyanya yang dimuat dimajalah yg peer-reviewed, maka terpaksa saya
me-NILAI / JUDGE segala karyanya dalam Ekono-Fisika, Game Theory,
dan segala macam tetek-bengek lainnya, sebagai NONSENSE yang TIDAK
BERHARGA dan tidak ada manfaatnya. Penilaian/judgment ini
ditarik/disimpulkan atas dasar kaidah science internasional (ref.
[4,5,6], terutama ref.[4]).

### Fakta bahwa karya2 Dr. Yohanes Surya dimuat di Bursa Efek
Jakarta, Koran Investor dan lain2, itu samasekali tidak berhasil
membikin impresi apa2, sebab ekonomi Indonesia adalah hasil KKN dan
pinjaman hutang luar negeri, jadi tidak ada bukti apapun bahwa
ekonomi Indonesia berhasil. Satu2nya yang berhasil adalah *ilmu*
KKN-nya. Lebih celaka lagi, ekonomi Indonesia terbukti adalah
satu2nya yang TIDAK MAMPU bangkit kembali sesudah Krismon 1998,
sekalipun bumi Indonesia justru yang paling kaya; hal mana sekaligus
artinya ekonomi Indonesia semakin terpuruk dalam hutang LN yang
tidak terbayar untuk beberapa generasi (tetapi secara licik
pembayarannya ditimpakan kepada rakyat jelata yang tidak ikut
membuat hutang). Koran2 Indonesia sama sekali tidak bisa dipercaya,
sebab isinya cuma MEMBUAL setinggi langit, seperti dulu dalam kasus
BJ Habibie. Maka itu, Koran2 Indonesia saya DISKUALIFIKASI sebagai
standard, apalagi standard ILMIAH.
4. Tentang Nanoteknologi
Banyak orang tidak tahu pentingnya nanoteknologi. Padahal
keyakinan saya masa depan ditentukan oleh nanoteknologi. Saya telah
membaca banyak buku nanoteknologi
dan saya merasa Indonesia harus aktif dalam bidang ini. Saya
sekarang aktif di Asia Nano Forum dengan Dr. Syahril, saya juga
banyak kerjasama dengan lembaga-lembaga
internasional lainnya dalam bidang nanoteknologi. Satu tujuan saya
adalah bagaimana nanoteknologi ini dimanfaatkan di Indonesia. Fokus
di nano center yang saya pimpin
sekarang, MRCNB adalah nano-medicine (pengobatan kanker dengan
nanoteknologi). Kami sudah mengirim 6 peneliti ke Shanghai untuk
belajar tentang kanker.
Disamping di MRCNB saya juga coba membantu industri-industri untuk
mengembangkan diri kearah nanoteknologi. Beberapa pabrik plastic,
pupuk dan beberapa instansi
saat ini sedang menjajaki untuk terjun kearah ini. Sangat
menjanjikan.
5. Tentang Pseudoscientist
(a) Orang menuduh saya pseudoscientist karena mengembangkan
olimpiade Fisika, ekonofisika dan nanoteknologi, aneh sekali.
Olimpiade Fisika adalah suatu pertandingan Fisika antar pelajar
terbaik SMA, saya tidak mengerti kalau sy dibilang pseudoscientist
karena mengembangkan ini.
(b) Nanoteknologi bukan pseudoscience. Produknya sudah banyak
tersebar dan banyak orang menikmatinya. Perkembangannya begitu
hebat. Kalau kamu lihat
Feynman sendiri dapat dikatakan sebagai bapak Nanoteknologi. Dan
banyak ilmuwan bagus yang mengembangkan nanoteknologi. Yang menuduh
ini adalah orang yang nggak ngerti apa-apa tentang nanoteknologi.

Komentar Indoshepherd:

(a) PSEUDOSCIENTIST

### Tuduhan Pseudoscientist kepada Yohanes Surya lahirnya sama
sekali BUKAN dari aktivitas Olympiade Fisika, melainkan dari FAKTA
bahwa ia adalah seorang Kreasionis, bahkan mengumumkan diri sebagai
pendiri dari organisasi Kreasionis Indonesia, LSPI, yang merupakan
bagian dari organisasi Kreasionis internasional (a.l. Korea dan
USA). Di Amerika (lebih2 Eropa) kaum Kreasionis terkucil SERATUS
PERSEN dari dunia science & technology. Karya2 kaum Kreasionis
TIDAK PERNAH BARANG SATUPUN bisa masuk/dimuat dalam PEER-REVIEWED
journals, hal mana mendorong mereka akhirnya membuat badan publikasi
sendiri, bahkan membangun universitasnya sendiri. Sesungguhnya
semua ini adalah sah menurut hukum, dan tidak akan menimbulkan
persoalan, sekiranya kaum Kreasionis TIDAK MEMBUAT CLAIM, BAHWA
TEORI KREASIONISME ADALAH SCIENCE yang berbeda dan berlawananan
dengan teori evolusi, padahal teori evolusi ini telah terbukti
diakui oleh SELURUH displin ilmu pengetahuan, dari fisika melalui
geologi dan arkeologi sampai dengan biologi, sedangkan teori
Kreasionisme SAMA SEKALI tidak memenuhi kriteria sebagai science,
malahan juga bertentangan dengan SETIAP DISIPLIN science. Gara2
klaim palsu itu maka Kreasionisme dinilai sebagai PSEUDOSCIENCE, dan
para Kreasionis seperti Dr. Gisch, Dr. Morris dan Dr. Yohanes Surya
serta merta mendapatkan stempelnya sebagai PSEUDOSCIENTIST. Karena
Kreasionisme itu terbukti bertentangan dengan hukum2 alam, dan
dengan demikian bertentangan dengan SETIAP DISPLIN science &
technology, maka adalah SANGAT DIRAGUKAN bahwa seorang Kreasionis
yang kebetulan memiliki gelar sebagai scientist benar2 MENGERTI dan
MEMAHAMI science yang konon dipelajarinya. Kemungkinan besar dia
TIDAK MENGERTI atau SALAH MENGERTI, hal mana telah membuat karya2nya
tidak pernah bisa lolos PEER-REVIEW hingga bisa dimuat dimajalah2
ilmiah. Apakah Dr. Yohanes Suirya mengerti atau tidak ilmu yang
dipelajarinya, ini akan terbukti dalam PERDEBATAN TERBUKA. Oleh
karena itu, jika Dr. Yohannes Surya membantah JUDGMENT demikian, ia
harus bersedia membuktikannya melalui perdebatan TERBUKA.

### PSEUDOSCIENCE adalah: suatu disiplin yang pura2 (*pretends*
[7a,b]) menggunakan metoda2 SCIENCE, tetapi TIDAK TERMASUK SCIENCE,
sebab baik LANDASAN maupun HASIL PRODUKnya TIDAK bisa di-observasi
secara empiris (baca uraian diatas, sehubungan dengan ref.[1,2]).
Oleh karena itu pseudoscience tidak mungkin bisa menjadi landasan
buat TEKNOLOGI dan ENGINEERING, jadi juga tidak mungkin bisa
menghasilkan apa2 yang berguna secara OBJEKTIF buat umat manusia,
sebab syarat mutlaknya adalah: Subject matternya, yaitu landasan
maupun hasil produknya, secara objektif harus REAL, yaitu bisa
dipersepsi oleh PANCAINDERA. Paling banter, Kreasionisme cuma bisa
membikin claim bahwa ajarannya MEMUASKAN para pengikutnya, seperti
juga halnya dengan ajaran agama dan meditasi transendental.
Pemuasan pribadi demikian itu se-mata2 SUBJEKTIF, sebab hanya para
pengikutnya saja yang puas, tetapi orang lain samasekali tidak bisa
ikut merasakannya, bahkan seringkali ANNOYED, seperti khalayak ramai
dibilin muak oleh aktivitas para Kreasionis di Amerika yang
melanggar domain science dengan memaksakan ajarannya diajarkan
disekolah2 menengah, bahkan menuntut agar supaya teori evolusi
dilarang secara hukum. Yang terakhir ini jelas MERUGIKAN
masyarakat, sebab akibatnya anak2 sekolah dididik untuk KELIRU
MENGERTI SCIENCE. Secara ekstrimnya, kepuasan yang sepihak
(subjektif) seperti ini tidak berbeda dari ideologi agama2
fundamentalis, yang jelas2 merugikan SEMUA PIHAK, dan cuma membikin
puas para pengikutnya sendiri, itupun hanya secara subjektif
(misalnya, dalam kenyataan mereka masih tetap hidup miskin). Jadi
kesimpulannya, Kreasionisme dan PSEUDOSCIENCE, jika ditelusuri dan
didalami sampai ke-akar2nya, ternyata termasuk SATU GOLONGAN dengan
para TERORIS, yang memuaskan diri sendiri dengan cara merugikan
(bahkan membunuh) orang lain!

### Bahwa Kreasionisme itu adalah PSEUDOSCIENCE jelas bisa
diturunkan dari definisi diatas, juga bisa diungkapkan dalam bentuk
Question-Answer ala Taman-Kanak-Kanak:
QUESTION: Apa itu, yang tampaknya seperti science, kedengarannya
seperti science, lagaknya kayak science, dan juga mengaku diri-
sendiri (membual) sebagai science, tetapi BUKAN SCIENCE ???
ANSWER: PSEUDOSCIENCE !
Soal bahwa Pseudoscientist berlagak se-olah2 mengerti dan mengatas-
namakan SCIENCE, bisa disimpulkan dari kata LSPI sebagai *Lembaga
SCIENCE Penciptaan.* Judgment yang sama juga baru2 ini diumumkan
secara resmi oleh Vatican melalui Chief Astronomernya, Rev. George
Coyne : "Intelligent design isn't science even though it PRETENDS to
be." (Ref.[7a,b]). Istilah *berlagak* atau *pretend* ini dalam
bahasa Indonesia kasar sama artinya dengan LATAH BERCELOTEH atau
MENGOCEH, cuma me-niru2 doang seperti monyet.

### Maka dari itu, jika Dr. Yohanes Surya tidak ingin ikut mendapat
stempel PSEUDOSCIENTIST, ia WAJIB menyatakan diri LEPAS dari kaitan
apapun dengan kedua orang tsb. (Dr. Gisch dan Dr. Morris), jadi ia
juga wajib menyatakan diri secara resmi lepas dari LSPI dan
organisasi2 kreasionis lainnya, termasuk kaitan keuangan.


Tentang 4(b) NANOTEKNOLOGI

### Emangnya siapa yang bilang nanoteknologi itu pseudoscience?
Yang sungguh aneh adalah bahwa dalam tulisan saya jelas saya
sebutkan bahwa saya pribadi memiliki latar belakang yang CUKUP KUAT
dalam bidang Nanoteknologi, hingga salah-sangka Dr. Yohannes Surya
kiranya sudah menjurus kearah ke-FITNAH (putting your words in my
mouth). Sekalipun Nonoteknologi per definisi BUKAN science,
melainkan Teknologi, (atau Engineering), tetapi landasannya 100%
science. Secara singkat definisi nanoteknologi adalah ** the
purposeful engineering of matter at scale of less than 100
nanometers to achieve size-dependent properties and functions.**
Aplikasinya sangat luas dan beraneka ragam, mulai dari kedokteran
(medicine), biologi, sampai kepada semiconductor device &
manufacturing (nanomedicine, termasuk aplikasi dari
buckminsterfullerene, irreducibly complex molecular machines,
molecular computers, quantum dots, nano-chips, atomic force
microscopy, dsbnya).

### Saya cuplik dari ref.[8]
<http://www2.mdanderson.org/depts/oncolog/pdfs-issues/03/oncolog7-8-
03.pdf> :
*** Dr. Michael G. Rosenblum, a professor in the Department of
Bioimmunotherapy, holds a model of a buckminsterfullerene molecule,
or buckyball. Dr. Rosenblum and his colleagues are studying the use
of buckyballs, nanoparticles composed of 60 carbon atoms in the
shape of a soccer ball, to deliver chemotherapeutic drugs to cancer
cells.
*** Dr. Rosenblum is studying another type of chemotherapeutic drug
delivery system by applying nanotechnology's most famous discovery,
buckminsterfullerene, or the buckyball. A nanoparticle composed of
60 carbon atoms in the shape of a soccer ball, the buckyball earned
its discoverers, Sir Harold W. Kroto, Ph.D., of the University of
Sussex, UK, and Robert F. Curl, Jr., Ph.D., and Richard E. Smalley,
Ph.D., both of Rice University, the 1996 Nobel Prize in Chemistry.

### Kebetulan sekali saya sendiri punya beberapa karya dalam
aplikasi maupun teori dari buckminsterfullerene, hingga saya berhak
membuat claim bahwa saya mengerti apa itu Nanoteknologi (jika ada
yang meragukannya, mari kita berdiskusi secara terbuka). Dari sini
saya BERHAK menilai bahwa Nanoteknologi-nya Mochtar Riady (Sains &
Teknologi di Indonesia bagian ke-I [9a]) dan Roy Sembel (Sains &
Teknologi di Indonesia bagian ke-II [9b]) adalah se-mata2
PSEUDOSCIENCE yang LATAH dan MEMBUAL setinggi langit.

### Mem-bawa2 nama Feynman yang kontribusinya hanya TEORETIS belaka
(bukannya Feynman, melainkan penemuan carbon-60 yang telah
mencetuskan Nanoteknologi secara praktis) adalah TIPIKAL bagi para
PSEUDOSCIENTIST untuk menggertak lawan dan/atau membela diri dalam
debat, sebab mereka sendiri tidak punya karya maupun kredibilitas
ilmiah dalam bidang nanoteknologi itu sendiri, jadi cuma mau menang
debat-kusir belaka. Jelas bahwa gertak-sambal macam demikian itu
tidak mempan terhadap saya. Notabene, saat ini salah satu lawan
debat saya yang *dead-serious* yg langsung menyangkut science vs
pseudoscience antara lain adalah grup dari seorang Profesor dari
Oxford University, i.e., institusi yang sama seperti CF Lee & NF
Johnson dengan Quantum Game Theorynya. Akan tetapi, berbeda halnya
dengan Dr. Yohannes Surya yang (saya duga) tidak punya karya satupun
dalam peer-reviewed journal (jadi artinya masih termasuk ingusan),
interaksi saya dengan grup si Profesor Oxford itu justru seputar
keilmiahan publikasi2 dari grup tersebut yang SUDAH DIMUAT dalam
peer-reviewed journals (tepatnya, apakah teori dan hasil2 eksperimen
mereka bisa diterima oleh, dan dilaksanakan dalam, dunia IPTEK)
dimana saya mendapat wewenang RESMI untuk MENGHAKIMI atas nama
pemerintah Amerika (sudah tentu mereka saya beri hak demokratis
untuk membantah). Dalam perbandingan, jelas interaksi saya disini
dengan Dr. Yohannes Surya dan LSPI-nya bisa digolongkan sebagai
*peanuts* belaka.

### Kata2 Dr. Yohanes Surya, «Yang menuduh ini adalah orang yang
nggak ngerti apa-apa tentang nanoteknologi» jelas adalah PRASANGKA
(prejudice) yang keluar dari seorang yang NON-SCIENTIST, melainkan
kemungkinan besar seorang PSEUDOSCIENTIST, sebab hanya seorang
PSEUOSCIENTIST yang berani berprasangka dan menuduh demikian, tanpa
mengetahui lebih dulu hal ihwal maupun kesanggupan dari orang yang
dituduhnya. Umumnya seorang scientist selalu akan sangat hati2,
atau malah ber-asumsi, bahwa jika orang berani melancarkan kritik,
sudah barang tentu ia mengerti betul apa yang dikritiknya. Hanya
orang yang sendirinya tidak tahu apa2 sajalah yang akan buru2
menuduh bahwa sebuah kritik datangnya dari orang *yang nggak ngerti
apa-apa tentang* apa yang dikritiknya (tentu oleh sebab ia takut
rahasianya terbongkar). Darimana Dr. Yohanes Surya bolehnya
menilai/mengetahui bahwa saya «nggak ngerti apa-apa tentang
nanoteknologi » ?? Apa itu bukan prasangka namanya ? Padahal
kenyataannya BELUM TENTU Dr. Yohannes Surya lebih tahu tentang hal-
hal itu daripada saya. Bahkan saya yakin bahwa saya mengetahui
LEBIH BANYAK tentang Nanoteklnologi daripada orang yang menuduh itu
sendiri. Jika Dr. Yohanes Surya membantah, mari kita buktikan saja
dengan perdebatan terbuka, yang sebaiknya segara saya mulai saja
dibawah ini :

### Kita mulai saja perdebatan ttg nanoteknologi ini dengan
pertanyaan buat Dr. Yohannes Surya yang mengaku mengerti
Nanoteknologi, persisnya dalam hubungan aplikasi dibidang Medicine
untuk Therapi, seperti yang diakuinya sendiri. Salah satu Teknologi
yang canggih dalam aplikasi Terapi kedokteran adalah memasukkan zat2
yang berfungsi terapeutik kedalam rongga yang terbentuk oleh
makromolekul C-60 (ref.[8]).
*** Pertanyaan no.1 : Bagaimana caranya memproduksi makromolekul
Carbon-60 ? Seperti apa bentuknya dan bagaimana cara memisahkannya?
Harap uraikan sedikit detail tentang teknologinya, mekanismenya,
parameter2 yang digunakan dalam proses, dsbnya.
*** Pertanyaan no.2 : bagaimana caranya memasukkan atom atau molekul
yang diinginkan kedalam rongga C-60 ? Jelaskan secara detail
bagaimana caranya, juga bagaimana caranya mengetahui/menguji, apakah
benar2 atom yg diinginkan itu sudah berada didalamnya ?
*** Sebagai permulaan dua pertanyaan ini saja dulu. Jika ternyata
tidak sanggup dijawab, maka benarlah dugaan saya, bahwa ocehan Dr.
Yohanes Surya tentang Nanoteknologi adalah se-mata2 PSEUDOSCIENCE
yang LATAH.
*** Disini saya sekali lagi ingin berkomentar atas artikel Roy
Sembel (notabene mengaku rekan Dr. Yohanes Surya) yang telah saya
singgung dalam tulisan saya yg lalu (ref.[9b]) : Roy Sembel
mengimpi bahwa Indonesia bisa/boleh diharapkan MEMIMPIN DUNIA dalam
Nanoteknologi !! Wah, apa ini namanya, jika bukannya tekebur dan
membual setinggi langit ? Mengerti saja tidak, kok malah belum2
sudah berani mengimpi mau memimpin dunia segala ? Yang benar,
paling banter Indonesia bisa ikut menjadi KONSUMEN dari
Nanoteknologi, seperti halnya Indonesia menjadi kosumen dari
teknologi komunikasi satelit, sebagai bagian dari globalisasi
ekonomi dunia.
(c) Ekonofisika juga bukan pseudoscience. Pendiri ekonofisika
adalah Eugene Stanley seorang yang sangat terkenal sekali dalam
bidang Fisika
statistik. Banyak ide-ide dalam ekonofisika tidak dimengerti oleh
orang banyak karena mereka tidak mau memahaminya. Malah menuduh yang
tidak-tidak. Padahal sekarang ini interdispliner sangat penting
dalam memecahkan berbagai masalah. Peraih Nobel ekonomi 2005
menggunakan
games theory yang sekarang sedang dikembangkan oleh ekonofisika
menjadi QUANTUM GAMES THEORY.


Komentar Indoshepherd:

### Ekonofisikanya HE Stanley meskipun bukan science tetapi juga
bukan pseudoscience dan masih bisa berguna (sekalipun tidak objektif
dan sangat memihak), sebab kesanggupan HE Stanley telah terbukti
dengan karya2 dalam peer-reviewed journals. Tetapi kalau
Ekonofisikanya Dr. Yohanes Surya masih harus sangat diragukan,
apakah bukannya pseudoscience, sebab tidak terbukti karyanya pernah
bisa masuk peer-reviewed journal. Sekian dulu tentang Ekonofisika,
yang nanti disambung lagi sehubungan dengan Game Theory.

### Dr. Yohanes Surya menyebut2 QUANTUM GAMES THEORY. Mari kita
analisa kata2nya bahwa "games theory … sekarang sedang dikembangkan
oleh ekonofisika menjadi quantum games theory". Tidak usah jauh2
tentang "ekonofisika"nya yang kemungkinan besar hanya pseudoscience
belaka, tetapi mari kita diskusi tentang landasan yang di-claim
olehnya, yaitu Quantum Theory. Untuk tujuan itu, akan saya analisa
cuplikan dari website yang digagaskan olehnya sendiri:

### Kutipan dari ref. [10]
<http://physicsweb.org/articles/world/15/10/7>
*** So do games have anything deeper to say about physics, or vice
versa? Maybe. Most surprisingly, the connection might arise at the
most fundamental level of all: quantum physics. Let's start with
some circumstantial evidence. As well as being the father of game
theory, von Neumann also made seminal contributions to the fields of
quantum mechanics and computation. Furthermore, an experiment in
physics can arguably be viewed as a "game" against nature in which
the observer tries to maximize the informational output while nature
evolves relentlessly toward increased disorder (entropy). In short,
the common link with physics is information: games, quantum
mechanics, computation and, ultimately, physics are all concerned
with information. So what would happen if we combined quantum
mechanics with games?


Komentar Indoshepherd:

### Hakekat Pseudosciencenya sudah kentara dari penggunaan kata2
yang tidak ilmiah: "Maybe", yang bisa berarti me-reka2 sesuatu yang
tidak ada, jadi jelas BUKAN fakta, "circumstantial evidence" juga
BUKAN fakta, pun bukan evidence, bahkan dalam perkara2 pengadilan
saja sulit diakui keabsahannya. Science yang benar2 selalu bicara
dengan kepastian yang meyakinkan, tidak dengan nada yang samar2
(vague) seperti gayanya ilmu mistik dan klenik. Itu jelas bahasanya
pseudoscience yang tidak yakin akan kemampuan maupun kebenaran
dirinya sendiri. Hubungannya dengan "quantum physics/mechanics"
sangat tipis (circumstantial). Sedangkan gagasan bahwa
**eksperimen2 fisika bisa dipandang sebagai "game" (permainan)
melawan alam (nature), dimana sang pengamat (observer) berusaha
membuat maksimum pengeluaran (output) informasi, sedangkan alam
selalu berupaya kearah ketidak-teraturan (disorder), yang
dihubungkannya dengan entropy** adalah ucapan yang sangat spekulatif
dan terutama sekali menyeleweng dari akal sehat maupun realitas,
serta jelas2 bertentangan dengan definisi science menurut National
Academy of Sciences, yaitu Science adalah "A SEARCH FOR NATURAL
EXPLANATIONS OF OBSERVABLE PHENOMENA." (ref.[1,2]). Me-REDUKSI
materi menjadi sekumpulan informasi adalah bertentangan secara
langsung dengan definisi Science ini. Baik INFORMASI, GAME maupun
EKONOMI adalah konsep2 yang abstrak yang bukan termasuk EMPIRICALLY
OBERVABLE PHENOMENA, sebab tidak bisa ditanggapi oleh pancaindera
(observasi empiris), jadi per definsi BUKAN SCIENCE.

### Khusus mengenai Quantum Game Theory: Dari membaca artikel ref.
[10] diatas, jelas bahwa yang digunakan dalam Quantum Game Theory
adalah sekedar operasi2 matematis yang elementer, yang KEBETULAN
juga digunakan dalam QM, seperti misalnya Prinsip Complementary
dalam fenomena Quantum Entanglement, atau metoda matematis
menyatakan suatu besaran observable, misalnya spin, dalam komponen2
yang ortogonal (seperti dalam permainan KOIN antara Piccard dan Q),
yang notabene tidak punya analogi maupun aplikasi pada sebuah KOIN.
Semua ini adalah konsep2 atau prinsip2 matematika yang memang
digunakan sebagi TOOL dalam QM, tetapi BUKAN QM, sebab tidak ada
sangkut-pautnya dengan landasan empiris dari QM., yaitu dualisme
partikel-gelombang. Jadi yang digabungkan oleh CF Lee & NF Johnson
itu BUKAN Game Theory dengan QM, melainkan semata2 Game Theory
dengan beberapa konsep matematika yg kebetulan juga dipakai dalam QM
(tetapi bukan QM, juga bukan science, sebab tidak ada kaitannya
dengan realitas). Disini letak INTI perbedaannya: Menggunakan satu-
dua teknik/metoda dari QM TIDAK otomatis membuat Quantum Game Theory
menjadi bagian dari QM dan atau bagian dari SCIENCE, sebab yang
digunakan disitu adalah prinsip2 abstrak matematis yang SAMASEKALI
TERLEPAS dari QM, melainkan adalah merupakan kategori2 akal (human
mind categories) menurut filsafat Kant (baca juga filsafat
matematika dari Bertrand Russell). Hakekat QM sebagai science
terutama dimanifestasikan dalam DUALISME PARTIKEL-GELOMBANG (wave-
particle duality), sebab persisnya disitu itulah hubungan langsung
antara QM dengan REALITAS, yang definisinya adalah OBSERVASI
EMPIRIS: baik gelombang maupun partikel kedua2nya hasil observasi
empriris, sedangkan QM adalah HUKUM ALAM yang menguasai besaran2
observasi empriris diatas (definisi science: A search for natural
explanation (=hukum alam) of OBERVABLE phenomena (ref.[1,2]). Jelas
Quantum Game Theory tidak ada sangkut-pautnya barang sedikitpun
dengan dualisme partikel-gelombang. Dengan demikian Quantum Game
Theory jelas bukan QM, dan juga BUKAN SCIENCE. Maka konsekwensinya:
mereka yang menekuni Quantum Game Theory TIDAK PERLU dan juga BELUM
TENTU mengerti QM.

### Jika Dr. Yohanes Surya mengaku mengerti QM, mari kita berdebat
dimilis terbuka. Jika terbukti nanti dia tidak mengerti QM, maka
aktivitasnya dalam Quantum Game Theory adalah aktivitas LATAH dari
seorang Pseudoscientist, yaitu ingin tampak dan kedengaran seperti
scientist, berlagak seperti scientist, dan mengaku dirinya
scientist, tetapi sebenarnya BUKAN scientist, melainkan
PSEUDOSCIENTIST.

### Satu2nya yang bisa memaafkan para penulisnya, CF Lee dan NF
Johnson, adalah tambahan kata *arguably* yang artinya *bisa
diperdebatkan*' Tetapi jika betul2 diperdebatkan, kedua autor
tersebut pasti kalah habis2an, alias hipotesa mereka itu amburadul.
Sekalipun memang benar bahwa INFORMASI adalah SALAH SATU dari sekian
banyak ATRIBUT sebuah benda atau hasil eksperimen, adalah se-mata2
FANTASI seorang fiskawan teoritis yang KEBLINGER dan SESAT untuk
menyatakan bahwa realitas yang berupa hasil2 eksperimen itu
HAKEKATnya hanya berupa INFORMASI. Atribut memang bisa menjadi
bagian dari hakekat, tetapi hakekat tidak sama dengan atribut. Ini
adalah prinsip logika yang paling elementer: Kuda (=materi) adalah
binatang (=konsep abstrak), tetapi binatang BUKAN kuda. Tetapi
kesalahan yang paling FATAL adalah: Benda/partikel itu merupakan
observable phenomena, tetapi Informasi (=konsep abstarak) itu BUKAN
observable fenomena, jadi tidak boleh se-kali2 *informasi* itu
disamakan dengan *benda*-nya (partikelnya). Informasi memang betul
adalah bagian (atribut) dari benda, tetapi sebuah benda BUKAN bagian
dari atributnya !! Dari HALF-TRUTHs yang demikian itu juga lahirnya
gagasan fantastis science fiction tentang TELEPORTASI, dibawah
asumsi amburadul bahwa materi itu hekekatnya tidak lain adalah
sekumpulan informasi ala CF Lee + NF Johnson. *Teknik teleportasi*
yang pseudoscientific ini adalah sbb.: Sebuah kumpulan informasi
yang lengkap (yaitu quantum states) bisa diteleportasi dengan
seketika (instantaneous) ketempat lain [sic!] (antara lain dengan
menggunakan fenomena Quantum Entaglement), dimana kemudian informasi
yg lengkap itu bisa ditransformasi kembali menjadi matreri (sic!
Buat kedua kalinya!).

### Dalam pandangan seorang fiskawan yang banar2 mengerti QE,
pikiran yang menyamakan materi dengan INFORMASI seperti diatas jelas
MENGINGKARI KENYATAAN bahwa MATERINYA sama sekali tidak berkisar,
ataupun ditransport, ataupun berpindah tempat. Secara ironis, bisa
dipandang sebagai HALUSINASI bikinan diri sendiri, jadi tidak salah
jika dinilai PANDIR dan/atau TIDAK WARAS. Justru karena materinya
sejak dari mula sudah HARUS ada DUA, dan masing2 masih tetap pada
tempatnya atau lintasannya masing2, maka perkataan "teleportasi" itu
per definisi sajapun sudah salah kaprah. Jika yang menggagaskan
demikian itu adalah seorang penulis SCIENCE FICTION, hal itu bisa
dimengerti dan juga dimaafkan. Akan tetapi, bila yang mengatakan
itu mengaku ilmuwan, maka dia telah menelanjangi dirinya sendiri
sebagai seorang PSEUDOSCIENTIST. Seperti telah dikatakan diatas,
satu2nya yang bisa menyelamatkan CF Lee dan NF Johnson dari tuduhan
pseudoscientist adalah tambahan kata *arguably*. Tetapi jika
diperdebatkan mereka berdua sudah pasti akan GUGUR dengan
sendirinya. Pada umumnya para pseudoscientist INGUSAN, seperti
misalnya para Kreasionis, tidak sedemikian hati2 dalam meng-
camouflage-kan dan/atau menyelundupkan ide2 amburadulnya, hingga
dengan mudah akan terbuka kedoknya dalam diskusi yang ILMIAH. Jika
Dr. Yohannes Surya tidak setuju penilaian ini, mari kita berdebat
secara terbuka. Keterbukaan ini penting sekali, sebab sebagai
seorang yang (ingin) menduduki posisi tokoh dalam MASYARAKAT (public
figure) yang sekaligus mendiskreditkan science, Dr. Yohanes Surya
sudah sepatutnya harus berani dan bersedia membuktikan
kredibilitasnya didepan MASYARAKAT pula.

### Notabene, saling hubungan antara *informasi hasil eksperimen
yang maksimal dengan entropy yang tidak-teratur* adalah sengaja di-
bikin2 atau dipaksakan, dan terutama sekali, tidak logis melainkan
ASOSIATIF. Jadi jelas BUKAN analisa yang ilmiah (scientific), sebab
seluruh mahligai science itu BUKAN asosiatif, melainkan logis
(matematis). Kelogisan ini adalah suatu KEHARUSAN yang tidak
bisa/boleh ditawar, sebab hanya logika (matematika) yang sanggup
menghasilkan rumusan2 dan ramalan2 yang kuantitatif, seperti yang
dituntut dalam ilmu fisika. Suatu *ilmu* yang didasarkan atas
hubungan2 asosiatif tidak-bisa-lain kecuali IMPOTEN, seperti
contohnya ilmu mistik atau kepercayaan2 lainnya, juga tidak akan
sanggup menghasilkan sesuatu yang bisa diobservasi secara empiris
(jangan kata lagi meramalkan secara kuantitatif). Saling hubungan
ASOSIATIF seperti diatas menghasilkan suatu ILMU yang SAMAR2, VAGUE,
seperti juga ilmu ghaib, mistik dan ilmu klenik.

### Hubungannya dengan Ekonofisika: Dalam "Nash equilibrium" versi
Lee & Johnson (fig.2) digunakan logika dan metoda seperti yang
dipakai dalam fisika (tapi BUKAN fisika per se) untuk problim
ekonomi yg berasal dari John Nash. Metoda logika ini adalah bagian
dari kategori akal manusia (Kant) yang TELAH digunakan dalam fisika
sebagai ilmu yang paling advanced, tetapi BUKAN merupakan bagian
dari fisika sendiri. Mekanisme interaksi dalam ekonomi adalah
kompleks, bahkan (jauh) lebih kompleks dari jenis2 interaksi dalam
ilmu fisika. Bedanya, dalam fisika atom, kondisi dan hukum2
interaksinya sudah diketahui dengan jelas. Dalam ekonomi biasanya
tidak. Ada banyak (sekali) faktor dan mekanisme interaksi yang
tidak diketahui, atau cuma samar2 diketahui, alias di-reka2 dibawah
macam2 asumsi, a.l. faktor manusia dengan free-willnya, dengan
emosinya yang tidak menuruti bahkan seringkali menentang kaidah2
logika maupun objektivitas, kesediaannya untuk berkoopersi ketimbang
bersaing, serta kegemarannya buat berspekulasi demi memenangkan
persaingan (yang hasilnya bisa positif buat pribadi, tapi secara
objektif bagi rata2 semua orang tidak akan berbeda dari apa yang
diramalkan/dihitung berdasarkan teori kemungkinan (probability
theory)). Disini kita tidak bisa/boleh menyimpulkan bahwa Lee &
Johnson telah memperluas strategi Nash (bukan fisikawan, tetapi
matematikawan) dengan menggabungkan fisika atom dengan ilmu
ekonominya Nash. Paling banter kita bisa bilang, berkat skill yang
dimilikinya dalam ilmu fisika, Lee & Nelson mengetahui beberapa
teknik dalam fisika yang kemudian digunakannya dalam problem
Prisoner's Dilemmanya si Nash, dimana factor kooperasi memegang
peranan penting. Jadi, untuk berhasil menggunakan metoda2 ilmu
fisika dalam ilmu ekonomi, jenis2 interaksi dalam ekonomi HARUS di-
idealisasi –seperti dalam fisika atom--, dengan konsekwensi bahwa
hasilnya tidak 100 persen bisa dipertanggung-jawabkan seperti hasil2
kalkulasi dalam ilmu fisika. Dengan perkataan lain, hasil2 teorinya
Nash, dan dengan demikian juga Ekonofisika secara umum, (jauh) lebih
tidak pasti daripada hasil2 ilmu fisika. Kecuali itu, disini
digunakan apa yang dinamakan Fuzzy Logic, yang pada hakekatnya tidak
lain dan tidak bukan adalah metoda logika yang konvensionil (lengkap
dengan hukum2 ilmu fisika) tetapi DITAMBAH dengan KEPENTINGAN
PRIBADI. Jika interest pribadinya lain, hasilnya tentu akan lain
pula. Jadi jelas tidak memiliki objektivitas yang universal seperti
science, hingga tidak bisa dimasukkan dalam golongan science,
sekalipun bisa berguna untuk pihak2 tertentu.

### Artikel dalam PhysicsWeb diatas [10] ditulis oleh Chiu Fan Lee
dan Neil F Johnson dua2nya dari Physics Department and Centre for
Quantum Computation, Clarendon Laboratory, Oxford University, Parks
Road, Oxford OX1 3PU, UK. Ditinjau dari karya2 ilmiah mereka
berdua, yang mudah dicari dengan "Google scholar"
http://scholar.google.com/, tampaknya kedua fisikawan itu cukup
punya SEKEDAR kredibilitas dalam dalam QM. Namun dari kualitas
tulisan mereka yang masih me-raba2 (mau membantah dan coba2 bikin
sensasi, tetapi tidak berani), bisa saya jajaki posisi keduanya di
Oxford/Clarendon Lab itu kira2 taraf post-doc, atau paling banter
Assistant Professor, jadi artinya BELUM BISA DIANGGAP PAKAR.
Dipihak lain, Complexity Theory dari M. Gell-Mann (Santa Fe
Institute) saat ini masih dalam taraf permulaan (infantile). Dalam
sejarah, Isaac Newton pun pernah membuat pseudoscience, yaitu
Alkimia. Jadi samasekali tidak berarti bahwa seorang Murray Gell-
Mann tidak mungkin membuat pseudo-science. Salah satu perbedaan
science dengan pseudoscience adalah berhasil atau tidaknya suatu
metoda yang digunakan untuk mengembangkan ilmu yang dirintisnya
sebagai jalan menuju hasil2 yang nyata dan berguna, yaitu tepatnya
menjadi landasan dari TEKNOLOGI. Persisnya, jika yang merinitis itu
benar2 terbukti memiliki kemampuan dalam science, seperti Murray Gel-
Mann (pemenang hadiah Nobel) maka kita masih boleh PERCAYA
(sekalipun belum terbukti berhasil), bahwa boleh jadi aktivitasnya
BUKAN pseudoscience. Kepastiannya baru nanti, jika sudah
menghasilkan produk yang nyata dan berguna. "Nyata" disini artinya
bisa dipersepsi oleh pancaindera (bisa di-observasi secara empiris),
sebab memang science HARUS melulu berurusan dengan hal2 yang bisa
diobservasi secara empiris, sebagai syarat yang OBJEKTIF agar bisa
berguna bagi manusia. Mekanika klasiknya Newton menghasilkan produk
yang nyata dan berguna, jadi tergolong science. Tetapi Alkimianya
Newton tidak menghasilkan apa2 yang berguna, jadi mesti dinilai
sebagai pseudosciecnce, tidak perduli bahwa yang bikin adalah sang
genius Newton. Contoh kebalikannya misalnya adalah "transcendental
meditation", yang bisa menghasilkan sesuatu yang "berguna", yaitu
kebahagian/kepuasan pribadi. Tetapi kebahagiaan demikian itu
sifatnya 100% subjektif, tidak berguna buat orang lain. Jadi,
meditasi transcendental bukan saja pseudoscience, tetapi juga bukan
science, sebab tidak memenuhi definisi seperti yg saya uraikan
diatas.

### Jelaslah sekarang, bahwa jika yang menggagaskan atau
menjalankan riset itu orang2 yang masih INGUSAN, baru lulus dari
universitas, sekalipun memiliki gelar Doktor (yang dewasa ini sudah
INFLASI dan kurang sekali harganya, sebab tidak pernah melakukan
riset secara mandiri (independent) tanpa bimbingan profesornya).
Kualifikasi ilmiah baru terjamin jika orang sudah BER-KALI2
mempublikasi karyanya dalam majalah2 yang PEER-REVIEWED (seperti
halnya dengan HE Stanley dan CF Lee & NF Johnson), dan lebih
meyakinkan lagi jika namanya muncul sebagai SOLE AUTHOR. Silahkan
kunjungi website [4], yang menjelaskan betapa pentingnya memiliki
karya2 yang PEER-REVIEWED bagi seorang scientist untuk membuktikan
kredibilitasnya, seperti yg saya uraikan diatas tadi.

### Dalam hubungan Quantum Game Theory, Ekonofisika, Teori
Kompleksitas, Chaos Theory, dlsbnya, maka jelaslah sudah, bahwa jika
orang yang menjalankan aktivitas tersebut tidak punya pengetahuan
maupun skill dalam landasan ilmu fisikanya (yang bisa
diketahui/dijajaki dari karya2 yg dimuat dalam peer-reviewed
journals), maka boleh dipastikan dia itu cuma membuat pseudoscience,
atau kasarnya LATAH, me-niru2 pekerjaan para ilmuwan yang sejati.
Dari uraian diatas kiranya penilaian (judgment) saya atas Dr.
Yohannes Surya sudah amat jelas dengan sendirinya: Saya bersedia
menerima dan mengkoreksi dugaan-sementara saya, dan MENGAKUI bahwa
Dr. Yohannes Surya BUKAN PSEUDOSCIENTIST dalam bidang Quantum Game
Theory, jika dan hanya jika ia sanggup membuktikan karyanya tentang
Quantum Mechanics yang dimuat dalam salah satu PEER-REVIEWED
journal. BUKTI ITU SAYA TUNGGU. Bukti seperti ini sangat penting
sekali, sebab Indonesia terkucil dari dunia science internasional,
hingga amat mudah buat para pesudoscientists menipu masyarakat
dengan membuat claim2 yang tidak selayaknya, walaupun ia tidak
bakalan bisa menunjukkan hasil apapun yang berguna buat sesama
manusia (ingat kasus BJ Habibie). Jika karya ilmiahnya tidak
terbukti, maka dugaan keras sementara ini bahwa Dr. Yohannes Surya
adalah seorang pseudoscientist itu akhirnya menjadi suatu JUDGMENT
yang benar2 terbukti. Jalan lain untuk membuktikan dirinya adalah
dengan perdebatan terbuka diberbagai milis, seperti yang telah saya
usulkan diatas.

### Sekiranya ada orang yang menuntut saya membuktikan hal yang
sama, hal itu tidak mungkin tanpa membuka identitas saya yang
sebenarnya. Sekalipun ada beberapa orang dimilis2 diskusi bebas
yang mengetahui identitas saya (saya harap mereka tidak buka
rahasia), saya tidak ingin membukanya disini, terutama sekali oleh
sebab posisi saya yang publik-sensitif di Amerika sekarang ini.
Kecuali itu, bukan maksud saya untuk menjadi orang yang terkenal di
Indonesia, melainkan tujuan saya adalah membangkitkan semangat akan
science dan menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan yang ber-
larut2 dalam kancah persaingan iptek dunia, juga sejalan dengan
aktivitas profesional saya di Amerika dewasa ini. Oleh karena itu,
seperti yang biasa saya lakukan dalam diskusi dimilis2 bebas, saya
akan menggantikannya dengan membuktikan kemampuan saya dalam ilmu
fisika, dalam hal ini mekanika kuantum, maupun dalam disiplin2
lainnya. Jelasnya, saya bersedia di-uji oleh siapa saja (termasuk
para atasan Dr.Yohanes Surya ataupun bekas Profesornya), tetapi
sebaliknya juga saya akan menguji Dr. Yohanes Surya dalam dasar2
dari ilmu Quantum Game Theory, yaitu tepatnya Quantum Theory, maupun
dalam displin2 ilmu fisika lainnya yang relevan. Adalah omong-
kosong untuk bicara tentang, atau bahkan sesumbar, mau mengembangkan
Quantum Game Theory tanpa mengerti dasar2nya. Diskusi bebas yang
saya maksud ini berlaku juga untuk dasar2 ilmu fisika yang digunakan
oelhnya dalam Ekono-Fisikanya.

### Diskusi atau perdebatan antara dua orang dimana yang satu tetap
ANONYM seperti yang saya usulkan ini SANGAT LAZIM dalam dunia
ilmiah, yaitu dalam proses REVIEW suatu karya buat dimuat dalam
majalah profesional. Konformasinya sudah termasuk dalam ref.[5,6],
dan lebih lanjut lagi diperkuat untuk SEMUA bidang ilmu (bukan hanya
science) dalam referensi2 [11a-e]). Saya cuplik disini dari
referensi [11e] Physical Review Letters -
<http://forms.aps.org/historic/6.1.96ppl.html>
*** …. the anonymous review process will usually end with the
reports received following the authors' first resubmittal of the
manuscript.
*** The author of the Letter IS NOT TREATED ANONYMOUSLY.

### Penjelasan: Dalam hal ini Dr. Yohanes Surya adalah pihak yang
mencari/menduduki posisi sebagai tokoh masyarakat (public figure),
jadi memang sudah selayaknya, atau bahkan sudah SEHARUSNYA , tidak
anonym. Sedangkan saya disini bertindak setara dengan reviewer,
jadi secara legitim (sah) berhak tetap dalam kondisi anonym.
(d) Sebenarnya sudah banyak ide-ide Fisika digunakan dalam analisa
masalah ekonomi ataupun sosial seperti gerak brown, critical
phenomena (self > organizing criticality), > spin glasses, heat
transfer equation dsb. Sayang sekali orang yang menuduh tidak coba
belajar dulu hal-hal ini.
Komentar Indoshepherd:

### Kata2 "orang yang menuduh tidak coba belajar dulu hal-hal ini"
adalah kata2 yang penuh PRASANGKA (prejudice), dan dengan demikian
tidak mungkin keluar dari otaknya seseorang yang benar2 berkualitas
ilmuwan, sebab BELUM2 dia sudah BERPRASANGKA bahwa saya yang
melancarkan kritik "tidak coba belajar dulu hal-hal ini". Padahal
kenyataannya belum tentu Dr. Yohannes Surya lebih tahu tentang hal-
hal itu daripada saya. Mari kita buktikan saja dengan perdebatan
terbuka. Segala perdebatan yang saya tawarkan disini harus
dilakukan dalam forum diskusi yang terbuka, sebab (a) saya tidak
ingin mem-buang2 waktu berdiskusi dengan orang yang tidak punya
kualifikasi, dan (b) tidak sesuai dengan tujuan saya untuk membuka
mata orang Indonesia demi memacu dan meluruskan perkembangan ilmu
pengetahaun.
Menunggu balasan dari Dr. Yohannes Surya.

Salam,
Indoshepherd


REFERENSI:

[1] Evolution Debate in Kansas Spurs Battle Over School Materials
Teaching of Theory's Doubts Spurs National Academy of Sciences,
Teachers Association to Bar Use of Curriculum Guidelines
By Rick Weiss - Washington Post Staff Writer
Friday, October 28, 2005; Page A02

In an escalation of the nation's culture war over the teaching of
evolution, the NATIONAL ACADEMY OF SCIENCES [2] and the National
Science Teachers Association announced yesterday that they will not
allow Kansas to use key science education materials developed by the
two organizations. The refusal came after the groups reviewed the
latest draft of the Kansas State Department of Education's new
science education standards and concluded that they overemphasize
uncertainties about the theory of evolution and fail to make it
clear that SUPERNATURAL PHENOMENA HAVE NO PLACE IN SCIENCE.

***** Tentang NATIONAL ACADEMY OF SCIENCES bisa dibaca di:
http://www.nasonline.org/site/PageServer?pagename=ABOUT_main_page
*** The National Academy of Sciences (NAS) is an honorific society
of distinguished scholars engaged in scientific and engineering
research, dedicated to the furtherance of science and technology and
to their use for the general welfare.
*** Election to membership in the National Academy of Sciences is
considered one of the highest honors that can be accorded a U.S.
scientist or engineer. Academy membership recognizes those who have
made distinguished and continuing achievements in original research.
*** The National Academies perform an unparalleled public service by
bringing together committees of experts in all areas of scientific
and technological endeavor. These experts serve pro bono to address
critical national issues and give advice to the federal government
and the public.


[2] NOAA's (National Oceanic and Atmospheric Administration)
definition:
<http://www8.nos.noaa.gov/coris_glossary/index.aspx?letter=s>
"Science - a method of learning about the physical universe by
applying the principles of the scientific method, which includes
making EMPIRICAL OBSERVATIONS, proposing hypotheses to explain those
OBSERVATIONS, and testing those hypotheses in valid and reliable
ways; also refers to the organized body of knowledge that results
from scientific study".


[3a] Menurut definisi yang resmi dari NAS ini juga maka Computer
Science itu BUKAN Science, hal mana bahkan diakui oleh para pakarnya
sendiri, seperti bisa dibaca diwebsite berikut:
<http://www.geocities.com/tablizer/science.htm> dimana seorang ahli
computer sendiri mengatakan/mengakui bahwa **Computer Science** is
Not Science and **Software Engineering** is Not Engineering!

3b] Satu lagi website lain:
<http://jamesthornton.com/wp/display/350/351.wimpy> James Thornton -
Internet Business Consultant <hornton cs.baylor.edu>: **Computer
Science is NOT Science**. Computer science is not a science; its
significance has little to do with computers.


[4] Peer review in context(1) Karl Svozil (TU Wien) (URL: <
http://tph.tuwien.ac.at/~svozil/>)
<http://www.inst.at/trans/15Nr/03_2/svozil15.htm>

1. Peer Review
To a non-involved observer, peer review can be explained as a kind
procedural pattern or ritual, in which a decision over the
publication of scientific reports (and/or over the funding of some
research project) is reached. The process begins when an unsolicited
article is submitted by an author about some research results. The
article is sent from the editor to unpaid reviewers, called peers.
These reviewers provide reports and recommendations which are sent
back to the editor. The editor makes the reports ANONYMOUS and sends
them to the authors. The article is revised by the author and re-
submitted. This procedure can repeat itself. Finally, the editor
decides whether or not the article is worth publishing or is
rejected. Rejections rates vary strongly, depending on the field
covered, from 10 % to 95 %. And despite the critical evaluation of
the situation, most participants attempt to do a decent job under
the given circumstances.

1.1 Why peer review?
Peer review has at least three main goals: (i) quality certification
of scientific publications, (ii) career planning of the new
scientific generation by comprehensible, "objective,'' quantitative
criteria, as well as (iii) the evaluation of research projects
requesting funding .

The importance of peer review for scientific careers is enormous: a
publication which does not appear in a journal whose contributions
are subjected to peer review, is usually considered "WORTH NOTHING''
in terms of career planning; and without peer review there is no
certified progress in science; at least this is what is emphasized
over and over again. Therefore, it is mandatory for novices as well
as for established researchers requesting positions, status,
influence and resources, to expose themselves to this evaluation
process. And although most authors express their frustration with
this kind of censorship behind closed doors, public criticism is
considered inappropriate, unless one is willing to bear the
consequences, such as being denoted a "whiner.''

Peer review is seen primarily as assistance to the author for
improving articles. It avoids the publication of uninteresting,
plagiarised, faulty, erroneous and fake results. Each reader should
form his or her own judgement about whether or not these advantages,
should they be achieved, counterbalance the disadvantages of
scientific censorship. These issues deserve public concern. After
all, no small amount of tax money and the pursuit of scientific
progress are at stake.

[5] "What is a Peer Reviewed Journal?" <http://valinor.ca/peer-
review.html>:
***Whether it appears in print, a combination of print and
electronic forms, or only in electronic form, a peer reviewed
journal is one in which each feature article has been examined by
people with credentials in the article's field of study before it is
published. Collections of papers from conferences may be considered
peer reviewed as well, if the original presentations were "invited"
or examined by experts before being accepted. Papers which appear in
sources like these are considered to be as reliable as humanly
possible. In "double blind" peer review, neither the author nor the
reviewers know each others' identities. Not all peer review is
double blind.***


[6] Williams Library - Evaluating Information Resources
<http://www.northern.edu/library/help/evaluating.htm>
Many scholarly journals require a peer review process before
articles can be published. In peer reviewed journals (sometimes
called refereed journals), an author's work is reviewed by two or
more individuals who are experts in the subject matter addressed in
the article. After their review, the reviewers (or referees) may
return the article to its author with suggestions for improvement or
modification. Each reviewer makes a recommendation whether to reject
or accept the article, and sometimes the acceptance is subject to
conditions of edit. Reviewers typically remain anonymous and are
carefully chosen to have no relationship to the article's author to
limit bias in the review process. The peer review process can take a
long time to complete, sometimes delaying publication of an article
for one year or more from the date of its original submission.


[7a] <http://www.usatoday.com/tech/science/2005-11-18-
vaticanastronomer_x.htm>
Vatican: ID isn't science - USA Today - Posted 11/18/2005

[7b] <http://www.msnbc.msn.com/id/10101394/from/RSS/>
Vatican astronomer joins evolution debate: "Intelligent design isn't
science, `though it pretends to be,' he says"


[8] <http://www2.mdanderson.org/depts/oncolog/pdfs-
issues/03/oncolog7-8-03.pdf> :
Researchers Explore Possible Applications of Nanotechnology in
Cancer Treatment (by Ann Sutton)
*** Dr. Michael G. Rosenblum, a professor in the Department of
Bioimmunotherapy, holds a model of a buckminsterfullerene molecule,
or buckyball. Dr. Rosenblum and his colleagues are studying the use
of buckyballs, nanoparticles composed of 60 carbon atoms in the
shape of a soccer ball, to deliver chemotherapeutic drugs to cancer
cells.
*** Dr. Rosenblum is studying another type of chemotherapeutic drug
delivery system by applying nanotechnology's most famous discovery,
buckminsterfullerene, or the buckyball. A nanoparticle composed of
60 carbon atoms in the shape of a soccer ball, the buckyball earned
its discoverers, Sir Harold W. Kroto, Ph.D., of the University of
Sussex, UK, and Robert F. Curl, Jr., Ph.D., and Richard E. Smalley,
Ph.D., both of Rice University, the 1996 Nobel Prize in Chemistry.

[9a] Sains & Teknologi di Indonesia bagian ke-I
<http://groups.yahoo.com/group/evolusi/message/3924>
Misalnya, **computer science** itu BUKAN science, sebab computer itu
bikinan manusia, hingga segala hal-ihwalnya utak-utek
berada dalam ciptaan manusia itu sendiri. Hal ini bisa dibaca antara
lain di
<http://www.geocities.com/tablizer/science.htm> dimana seorang ahli
computer sendiri mengatakan/mengakui bahwa **Computer Science** is
Not Science and **Software Engineering** is Not Engineering!
*** Satu lagi website lain:
http://jamesthornton.com/wp/display/350/351.wimpy> James Thornton -
Internet Business Consultant <hornton cs.baylor.edu>: **Computer
Science is NOT Science**. Computer science is not a science; its
significance has little to do with computers.

[9b] Sains & Teknologi di Indonesia bagian ke-II
<http://groups.yahoo.com/group/evolusi/message/3925>
Komentar atas artikel tentang Nanotechnology oleh Roy Sembel dikoran
warta-ekonomi, bisa diakses di:
http://www.wartaekonomi.com/detail.asp?aid=3405&cid=9

[10] CF Lee & NF Johnson, *Let the quantum games begin*, PhysicsWeb,
October 2002
<http://physicsweb.org/articles/world/15/10/7>

[11a] <http://en.wikipedia.org/wiki/Peer_review>

[11b]< http://www.answers.com/topic/peer-review>
*** Traditionally reviewers would remain anonymous to the authors,
but this is slowly changing. In some academic fields most journals
now offer the reviewer the option of remaining anonymous or not;
papers sometimes contain, in the acknowledgments section, thanks to
(anonymous or named) referees who helped improve the paper.

[11c] <http://www.jcal.emory.edu/policies.php> Journal of Cognitive
Learning "Peer Review Process"
--Identity of the reviewers will remain anonymous and will not be
disclosed to the author.

[11d] <http://www.ijpa.org/info.htm> The International Journal of
Psychoanalysis - Preparation and submission of manuscripts. Papers
(of no more than 8,000 words) in any of the main European languages
will be considered for publication but should be prepared in the
appropriate fashion and submitted for anonymous peer review to the
appropriate Editor, as laid out in the Notes for Contributors.

[11e] Physical Review Letters - Policies and Procedures (July 1996)
<http://forms.aps.org/historic/6.1.96ppl.html>
*** In an effort to minimize the time between initial submittal of a
manuscript and final disposition, the anonymous review process will
usually end with the reports received following the authors' first
resubmittal of the manuscript.
*** The author of the Letter is not asked to review the Comment as
an anonymous referee. The editors will consult an independent,
anonymous referee if they deem it useful in determining the
suitability for publication of the Comment (and Reply, if any). In
any transmission, the Reply or the reaction of THE AUTHOR IS NOT
TREATED ANONYMOUSLY









------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org
ANDREAS MIHARDJA
2005-11-25 16:18:29 UTC
Permalink
Ini Yohannes Surya mendapat gelar PhDnya dari universitas mana?
Apakah Universitas diakui oleh pemerintah US sebagai suatu perguruan tinggi dimana gelar ini dapat diberikan?
Menurut informasi yg saya tahu, beberapa college dari aliran christian yg mendidik creatism atau yg sekarang disebut "Intelligent Design" tidak dianggap sebagai college oleh pemerintah dan titulatur yg mereka terima dicollege semacem ini tidak diakui sebagai tanda telah mencapai tingkat pendidikan yg advanced. Apakah Yohannes Surya ini se-aliran dgn pdt Pat Robertson yg dimana masyarakat US merupakan pdt lelucon umat.
Ahli2 al kitab keluaran college semacem ini malah memalukan dunia science dan boleh dianggap sebagai pseudoscience atau ilmu pengetahuan picisan.
Andreas

indoshepherd <indoshepherd-/***@public.gmane.org> wrote:
Bersama ini saya lampirkan jawaban dan/atau komentar saya atas
sambutan Dr. Yohanes Surya yang telah di forward-kan per japri
kepada saya. Agar bisa dibaca oleh sebanyak mungkin pembaca, saya
muat tulisan ini dalam berbagai milis diskusi bebas di Internet.
Lebih bagus lagi jika bisa dimuat di-koran2 Indonesia, asalkan saya
tetap dibawah kondisi anonym.

Memenuhi permintaan Dr. Yohannes Surya dibagian akhir dari e-mailnya
kepada sdr. Nugoroho, saya kirimkan tulisan ini untuk dimuat diforum
tebuka
(1) vincentliong <http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/>;
(2) agama_sains_moralitas
<http://groups.yahoo.com/group/agama_sains_moralitas/>;
(3) tionghoa-net <http://groups.yahoo.com/group/tionghoa-net/>;
(4) ppindia <http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/>;
(5) interdisplin <http://groups.yahoo.com/group/interdisiplin/> ;
(6) debat-alkitab <http://groups.yahoo.com/group/apakabar/>.

(7) evolusi <http://groups.yahoo.com/group/evolusi/>
(8) apakabar <http://groups.yahoo.com/group/apakabar/>
(9) fisika-indonesia <http://groups.yahoo.com/group/fisika-
indonesia/>

Beberapa dari antara forum2 debat ini (#7-#9) adalah forum yang
tertutup, artinya hanya bisa di-akses oleh anggauta.
Jadi, sekiranya Dr. Surya bermaksud membaca dan meyambuti secara
langsung diforum tersebut, ia harus lebih dulu mendaftarkan diri
menjadi anggauta.

Salam,
Indoshepherd
Dalam bebarapa bulan ini seorang yang mengaku bernama Indoshepperd
terus menerus mempostingkan berita yang mengarah
provokasi.
Berikut ini adalah tanggapan saya atas berbagai tuduhan dari sang
Indoshepperd yang sayang sekali tidak mau menunjukkan jati dirinya.
Salam
Yohanes
(silahkan disebarluaskan)
1. Tentang LSPI
LSPI adalah lembaga science penciptaan Indonesia.
Lembaga ini didirikan sekitar tahun 1994/1995. Waktu itu saya baru
pulang dari USA. Saya dikenalkan oleh seorang teman dengan Victor
Liauw
yang berinisiatif membentuk LSPI. Mereka mempunyai visi untuk
membendung arus evolusi. Saya setuju untuk bergabung. Saya pribadi
percaya bahwa
dunia ini ada karena diciptakan bukan karena evolusi. Saya percaya
evolusi mikro bisa terjadi, tetapi untuk evolusi makro (manusia
berasal dari
monyet) saya tidak setuju.
Singkat cerita mereka menaruh nama saya sebagai salah satu
founder. Dalam beberapa bulan saya banyak dapat artikel dari LSPI,
namun setelah itu saya tidak aktif dalam kegiatan ini karena ada
beberapa konsep mereka yang tidak cocok dengan pandangan saya (saya
anggap terlalu
radikal) seperti tentang penciptaan jagad raya dalam 7 hari
(literal). Saya percaya jagad raya diciptakan oleh Tuhan tetapi
caranya mungkin tidak
seperti yang diinterpretasikan oleh orang-orang dari lembaga
creation.
Saya sudah lama minta nama saya di "remove" dari LSPI.
Komentar Indoshepherd:

### Sebagai *scientist* sepatutnya Dr. Yohanes Surya mengerti apa
itu SCIENCE, dan sebagai pendiri + aktivis dari LSPI semestinya Dr.
Yohannes Surya juga mengerti bahwa kisah penciptaan alam semesta +
manusia yang diyakini oleh Lembaga SCIENCE Penciptaan Indonesia itu
SAMA SEKALI BUKAN SCIENCE. Jika sekiranya Dr. Yohanes Surya mengira
bahwa dongeng penciptaan seperti itu adalah sama2 SCIENCE seperti
yang pernah dipelajarinya selama pendidikannya untuk mendapatkan
gelar doktornya, maka artinya Dr. Yohanes Surya tidak mengerti
science itu apa. Dengan demikian juga ia tidak mengerti ilmu yang
dipelajarinya, atau dengan perkataan lain gelar doktornya itu sia2
belaka dan tidak sepatutnya diberikan kepadanya. Ini adalah INTI
dari perdebatan yang saya buka disini.

### Aneh sekali, sebagai orang yang mengaku ilmuwan Dr. Yohanes
Surya telah berani menyatakan didepan umum tidak percaya evolusi
tanpa mengetahui atau terlebih dulu menyelidiki baik2 apa yang
dibantahnya, yaitu teori evolusi (tak peduli mikro atau makro), yang
difitnahnya sebagai teori "manusia berasal dari monyet". TIDAK
PERNAH ada ilmuwan siapapun yang mengatakan demikian! Teori evolusi
Darwin, dan Darwin sendiri pun TIDAK PERNAH mengatakan demikian !
Paling banter orang bisa bilang, manusia dan monyet adalah saudara
sepupu. Jadi jelas Dr. Yohanes Surya hanya meng-ada2 dan me-reka2
sendiri, atau dengan perkataan lain, dengan sengaja memfitnah, suatu
perbuatan yang sangat menjijikkan buat seorang yang mengaku ilmuwan,
pengajar dan bahkan *Profesor*! Kemungkinan lainnya, Dr. Surya
benar2 salah mengerti teori evolusi, jadi ia tidak mengerti apa yang
dibantah olehnya. Kemungkinan kedua ini bahkan sangat memalukan
buat seorang yang mengaku ilmuwan, malahan otomatis men-
diskualifikasi dirinya sendiri sebagai ilmuwan, sebab artinya berani
bicara –atau bahkan menilai/men-judge- sesuatu yang tidak dimengerti
olehnya, alias "he does not know what he is talking about". Yang
terakhir ini adalah benar2 TABOO buat seorang ilmuwan. Mana bisa
orang yang berani menilai/menghakimi tanpa mengerti apa yang
dinilai/dihakimi olehnya? Mana boleh orang demikian dikasi jabatan
Profesor yang berhak menilai/menghakimi prestasi mahasiswa ?

### Mengembalikan kata2 Dr. Yohanes Surya kepada dirinya
sendiri, "Saya pikir Yohanes Surya perlu mendalami dulu apa itu
teori evolusi sebelum men"judge" (menghakimi) yang bukan-bukan".
Teori evolusi ini dengan sendirinya mencakup carbon dating dan
metoda2 radiometri lainnya untuk menetapkan umur fosil, yaitu
metoda2 ilmiah yang terutama paling ditentang dan diserang oleh para
Kreasionis. Mereka mempersalahkan teori evolusi karena tidak
mengerti prinsip fisika dari teknik carbon-dating dan radiometri.
Kita lihat saja nanti, apakah Dr. Yohanes Surya mengerti teknik2
pengukuran carbon-dating dan radiometri tersebut.

### Jika benar Dr. Yohanes Surya merasa tidak cocok pandangan
dengan LSPI, kenapa ia tidak lekas2 menyatakan KELUAR dari
organisasi tersebut, dan mengumumkan tindakannya itu kepada khalayak
ramai? Sebab dampaknya luas sekali bagi dunia ilmu dan pendidikan di
Indonesia maupun Internasional, apalagi sebagai aktivis Olympiade
Fisika, dibawah asumsi bahwa Olympiade Fisika ini diorganisir oleh
ilmuwan yang benar2, bukannya gadungan, seperti misalnya para
*ilmuwan* kreasionis. Tetapi jika posisinya sebagai Profesor maupun
aktivitas Olympiade Fisikanya ternyata juga di-organisir dan
dibeayai oleh kaum kreasionis internasional, maka jelas Dr. Yohanes
Surya memang tidak ingin dan tidak bisa keluar. Saya disini hanya
melihat bukti faktanya, bahwa NAMA *Dr. Yohanes Surya* (masih)
tecantum dalam daftar anggauta/pendiri dari LSPI, dan
tidak "removed" seperti yang diakuinya. Selama namanya (masih)
berkaitan dengan organsisasi kreasionis, baik nasional maupun
internasional, selama itu pula dunia ilmu internasional akan
menganggap Dr. Yohannes Surya adalah seorang Kreasionis, satu
golongan dengan Dr. Gisch dan alm. Dr. Morris. Ataukah Dr. Yohanes
Surya memang benar2 bermaksud secara diam2 mendidik *ilmuwan2*
Indonesia (kata2 yg saya taruh diantara tanda *--* artinya
gadungan), yang di Amerika tidak mampu tumbuh sampai hari ini,
sedangkan di Eropa (tempat lahirnya SCIENCE) sama sekali tidak eksis
(non-existent)?
2. Tentang tuduhan fundamentalis
Orang menuduh bisa-bisa saja. Namun yang penting adalah faktanya.
Filosofi saya dalam hidup adalah menghargai perbedaan dan sama-sama
membangun bangsa
agar kita tidak menjadi bangsa yang terus menerus dihina orang.
Disamping mengembangkan pendidikan melalui training guru-guru
diberbagai propinsi, saya juga
sedang aktif dengan teman-teman muslim membangun 4 sekolah
unggulan di Aceh melalui Yayasan Sukma (Metro TV dan Media
Indonesia), membantu MDC
(Madrasah Development Center) yang dikelola oleh Pak Syihab di
Banten, dan membantu pembangunan beberapa pesantren di Banten serta
memberikan pelatihan-pelatihan
untuk para guru pesatren di Banten. Sekarang dengan beberapa teman
muslim sedang membantu departemen Agama dalam meneliti/menulis buku-
buku sains untuk
sekolah-sekolah Islam.
Komentar Indoshepherd:

### Komentar Dr. Yohanes Surya ini rancu, kacau-balau, sebab
mengidentifikasikan fundamentalisme dengan agama Islam, dan
menyebut2 aktivitas yang sama sekali tidak ada sangkutannya dengan
isu fundamentalisme yang dikemukakan olehnya sendiri.
Fundamentalisme tidak harus berkaitan dengan Islam, sebab banyak
aliran2 Kristen pun juga fundamentalis. Sebaliknya, banyak aliran2
Islam yang TIDAK fundamentalis, misalnya Jaringan Islam Liberal.
Fundamentalis atau bukan, hal itu samasekali tidak ditentukan apakah
orang beragama islam atau bukan, melainkan ditetapkan dari apakah
orang percaya pada kitab suci agama yang dianutnya (tidak perduli al
Quran ataupun Injil) secara LITERALIS seperti yang ditulis dalam
kitab itu, ataukah ia menafsirkannya sebagai METAFORA (arti
kiasan). Sebagian besar sekali aliran Kristen baru di Indonesia
dewasa ini adalah fundamentalis. Juga Gereja Reform Injili-nya
Stephen Tong adalah fundamentalis, sebab aliran Calvinist yang
dianut oleh gereja tsb. adalah pecahan dari mainstream Presbyterian
yang memang resmi terkenal sebagai aliran fundamentalis. Hal ini
juga terbukti pada milis Gereja Reform Injili "Metamorph"
<http://groups.yahoo.com/group/METAMORPHE> yang sempat mem-BAN saya
dari forum diskusi, gara2 saya menafsirkan kisah Pengusiran Adam &
Eva dari Taman Eden sebagai METAFORA, bukan seperti yang ditulis
secara literalis dalam kitab Injil. Padahal saya yakin bahwa para
teolog dari gereja2 Kristen & Katolik mainstream akan sependapat
dengan saya, seperti yang ternyata dari pengalaman saya pribadi
melalui berbagai diskusi teologi dengan mereka. Maka dari itu, jika
dalam hal ini Dr. Yohannes Surya TIDAK SEPENDAPAT dengan saya, maka
DUGAAN keras saya selama ini bahwa Dr. Yohanes Surya adalah
fundamentalis (bisa disimpulkan dari fakta bahwa dia telah
menyatakan diri didepan umum sebagai seorang Kreasionis) akan serta-
merta berubah menjadi JUDGMENT.

### Adalah sungguh sangat mengherankan bahwa Dr. Yohanes Surya
mencoba menyederhanakan gejala fundamentalisme ini dengan
mengkaitkan fundamentalisme dengan agama Islam. Disini tidak jelas,
apakah maksudnya hanya untuk berkelit/mengelak dari tuduhan asosiasi
dengan fundamentalisme, ataukah benar2 ia tidak memahami apa artinya
fundamentalisme dalam agama. Jika tujuannya untuk berkelit, maka
apapun alasan, tujuan maupun latar-belakangnya, TUJUAN itu TIDAK
PATUT menghalalkan CARA. Sedangkan jika Dr. Yohanes Surya benar2
tidak tahu apa definisi fundamentalisme agama, hal itu sekali lagi
mendiskualifikasi dirinya sebagai ilmuwan.
3. Tentang Ekonofisika
Menurut saya ilmuwan bebas bersikap. Kalau ada yang tidak setuju
dengan ekonofisika sah-sah saja. Itu hak mereka. Mereka sama sekali
tidak tahu ekonofisika itu apa.
Kalau para ilmuwan ekonofisika (ilmu indisipliner) [sic!] dianggap
pseudo scientist apakah kita akan menganggap H.E Stanley fisikawan
terkenal (pendiri ekonofisika)
seperti itu? Bagaimana dengan Gellmann dan Santa Fe Institute?
Bagaimana dengan game theory (sekarang sedang dikembangkan quantum
game theory) yang
memenangkan hadiah nobel ekonomi?
Melalui ekonofisika, kami sudah banyak melakukan penelitian.
Hasilnya sudah dimanfaatkan oleh Bursa Efek Jakarta, Koran Investor
(lihat kolom tiap hari selasa), dan
juga beberapa instansi lainnya. Saya pikir Indoshepperd perlu
mendalami dulu apa itu ekonofisika sebelum men"judge" yang bukan-
bukan.
Komentar Indoshepherd:

### Yang sungguh lucu disini adalah bahwa Dr. Yohannes Surya belum2
sudah berani menganggap dirinya sekaliber dengan HE Stanley. Itu
adalah anggapan yang sangat jauh berlebihan, sebab menurut penilaian
saya, Dr. Yohanes Surya sama sekali belum terbukti bisa disebut
scientist, malahan patut dinilai sebagai pseudoscientist, seperti
yang akan saya uraikan dibawah ini.

### Menurut National Academy of Sciences Amerika (badan resmi
pengemban autoritas tertinggi dalam IPTEK) maupun American Physical
Society (perkumpulan seluruh fisikawan Amerika), definisi Science
adalah "A SEARCH FOR NATURAL EXPLANATIONS OF OBSERVABLE PHENOMENA."
(baca ref. [1]). Kata *observable* (tepatnya *empirically
observable*), artinya bisa diamati oleh pancaindera, baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui alat2 deteksi. Definisi ini
berdiri diatas landasan filsafat Positivisme Logis (Ernst Mach,
Niels Bohr, Einstein, Heisenberg, Bertrand Russell, i.e., scientists
yang tergabung dalam Vienna Circle). Observasi empiris ini berada
DILUAR KEMAUAN PRIBADI sang pengamat (observer), artinya tidak
tunduk pada minat/kepentingan/interest-nya. Jadi, per definisi
adalah OBJEKTIF, yaitu SAMA bagi setiap manusia. Eksistensi dunia
luar yang lepas dari kemauan kita sebagai pengamat ini menemukan
landasan filsafatnya dalam metafisika dari Immanuel Kant, dengan
argumennya yang termashur tentang *benda sebagaimana adanya* (das
Ding an Sich). Kebenarannya tidak berubah dibawah perkembangan yang
mutakhir dalam ilmu fisika (tepatnya interpretasi Copenhagen dari
quantum mechanic (QM) dan fenomena Quantum Entanglement) maupun
filsafat (tepatnya prinsip Antropika Parsipatoris, i.e., the
Parcipatory Anthropic Principle). Sedangkan perkataan "Explanation"
secara implicit mencakup LOGIKA sebagai satu2nya produk akal manusia
yang OBJEKTIF, yaitu SAMA bagi setiap manusia. Gabungan dari kedua
unsur ini, logika dan observasi empiris, yang sama2 objektif, adalah
sama bagi setiap manusia, dan dengan demikian menjamin OBJEKTIVITAS
science yang UNIVERSAL. Dengan definisi ini, maka para scientists
umumnya selalu sepakat satu sama lain: Jika suatu teori
(explanation) tidak sesuai dengan logika, ya teori itu tidak
memenuhi criteria, jadi per definisi teori itu SALAH. Juga jika
landasan (titik-tolak) maupun hasil produknya tidak sesuai dengan
KENYATAAN, yaitu observasi empiris, maka teori atau explanation itu
JUGA SALAH dan oleh karena itu tidak bisa diterima sebagai SCIENCE.
Justru berkat kebenarannya yang objektif secara universal (artinya:
sama bagi setiap manusia, dan tidak terpengaruh oleh interest
pribadi) maka para scientist pada umumnya selalu seragam dalam
penilaian/judgment, kecuali jika sampai menyangkut soal filsafat,
seperti misalnya tentang pengukuran dalam QM (interpretasi
Copenhagen). Jika ada ketidak-seragaman, biasanya karena ada
pseudoscientist yang mengacau dan ikut campur. Titik-tolak yang
supernatural, seperti misalnya teori kreasionisme, tidak memenuhi
criteria OBSERVASI EMPIRIS, jadi tidak bisa diterima sebagai
science. Juga keterangan para kreasionis tentang penciptaan alam
semesta, bumi, kehidupan dan manusia, sama sekali bertentangan
dengan LOGIKA. Jadi, baik metoda maupun subject matternya, teori
kreasionisme ini adalah teori yang SALAH KAPRAH per definisi, hingga
tidak mungkin diterima sebagai science oleh siapapun yang sungguh2
mengerti apa itu science.

### Definisi SCIENCE yang sama juga dianut oleh SEMUA institusi2
ILMIAH diAmerika (dan Eropa), misalnya NOAA (ref.[2]). Dibawah
definisi ini maka Computer Science itu BUKAN science (ref.[3a,b]),
bahkan Matematika pun BUKAN science, sekalipun kedua disiplin ilmu
itu bisa berguna. Demikian pula Ekonomi dan Teknologi Informasi itu
juga BUKAN science, sekalipun kedua displin itu menggunakan
matematika sebagai alat/tool, dan juga bisa berguna. Ekonofisika
jelas BUKAN Science, sekalipun menggunakan rumus2 dan meniru2 metode
ilmu fisika. Sama halnya dengan Quantum Game Theory : Sekalipun
menggunakan sebagian kecil sekali dari metoda QM (tapi bukannya QM
per se), Quantum Game Theory sama sekali BUKAN bagian dari quantum
theory, sebab subject matternya, yaitu *game*, TIDAK memenuhi
criteria wave-particle duality, yakni criteria utama yang membuat QM
berkaitan erat dengan realitas, yaitu subject matternya harus bisa
di-observasi secara empiris. Ini sama sekali tidak berarti bahwa
ilmu2 NON-science itu tidak ada gunanya. Ilmu ekonomi, ilmu sosial,
ilmu sejarah, ilmu matematika, ilmu computer science, IT, dan lain
sebagainya, semua bisa *berguna* ; tetapi mereka BUKAN tergolong
science. Kecuali matematika yang didasarkan atas logika yang
objektif secara universal (sama bagi setiap manusia) maka ilmu2 non-
science lainnya (termasuk apa yang namanya Fuzzy Logic) umumnya
tidak memiliki objektivitas yang universal, melainkan sepihak,
berkaitan erat dengan kepentingan pribadi (personal interest).
Artinya hanya *berguna*, *benar* dan/atau *baik* untuk sebagian
manusia, tetapi bisa jadi merugikan golongan manusia yang lain,
hingga bisa jadi dan secara sah boleh ditolak oleh pihak yang merasa
dirugikan.

### Subject matter Ekono-fisika sama sekali berada diluar domain
dari *observasi empiris*, sebab *ekonomi* adalah KONSEP yang abstrak
yang tidak bisa dipersepsi oleh pancaindera, sekalipun dibantu
dengan alat2 deteksi, melainkan se-mata2 hasil konstruksi oleh otak
manusia. Dipihak lain subject matter *Teori Kompleksitas*nya Gell-
Mann (lihat misalnya
<http://www.santafe.edu/sfi/People/mgm/complexity.html> ) kadang2 --
atau sebagian kecil-- masih berupa *observasi empiris*, sekalipun
sebagian besar terdiri dari KONSEP2 matematis yang abstrak yang
BUKAN persepsi pancaindera. Dalam hubungan ini, pakar Ekono-fisika
HE Stanley sendiri sudah terbukti kesanggupannya dalam science
dengan karya2nya dalam PEER-REVIEWED journals, lebih2 lagi Murray
Gell-Mann yang pernah memenangkan hadiah Nobel. Jadi tidak perlu
diragukan lagi, kedua orang ini betul2 memiliki kesanggupan (skill)
dalam ilmu fisika. Sekalipun barangkali ilmu yang ditekuninya tidak
termasuk science, tetapi metodanya tetap masih bisa dipertanggung-
jawabkan, hingga TIDAK TERPEROSOK masuk kedalam wilayah
PSEUDOSCIENCE. Kecuali itu, berkat kesanggupan HE Stanley dan M.
Gell-Mann, bidang2 yang mereka tekuni itu barangkali masih bisa
menghasilkan sesuatu yang berguna. Perihal AMAT PENTING-nya peer-
reviewed journal sebagai BUKTI kemampuan seorang ilmuwan, akan saya
bahas sehubungan dengan referensi [4,5,6],

### Sebaliknya, seorang yang masih INGUSAN, yaitu per definisi
BELUM PERNAH MEMBUKTIKAN KESANGGUPANNYA dengan karya2 yang dimuat
dimajalah yang peer-reviewed, boleh dipastikan cuma LATAH ME-NIRU2
para pakar, tetapi tidak (sanggup) menghasilkan apa2 yang berguna.
Maka dari itu, jika Dr. Yohanes Surya tidak ingin digolongkan dalam
kategori INGUSAN yang LATAH yang tidak sanggup menghasilkan apa2
yang berguna, harap BUKTIKAN kesanggupannya dengan mengumumkan dalam
polemik ini karyanya yang dimuat dimajalah yang peer-reviewed, yaitu
judulnya, nama majalahnya, lengkap dengan nomor dan
tanggal/bulan/tahun terbitnya. Harap DIPERHATIKAN, majalah yang
tidak peer-reviewed TIDAK MASUK HITUNGAN sebab karya yang tidak
dimuat dalam peer-reviewed journal nilainya adalah NIHIL alias WORTH
NOTHING (referensi [4]) yang saya kutip secara singkat disini: **The
importance of peer review for scientific careers is enormous: a
publication which does not appear in a journal whose contributions
are subjected to peer review, is usually considered "WORTH NOTHING''
in terms of career planning; and without peer review there is no
certified progress in science; at least this is what is emphasized
over and over again. Therefore, it is mandatory for novices as well
as for established researchers requesting positions, status,
influence and resources, to expose themselves to this evaluation
process.** Kata NOVICE diatas saya terjemahkan disini dengan kata
INGUSAN. Dalam hubungan ini posisi post-doc pun masih saya anggap
INGUSAN,. selama sang post-doc belum bisa menghasilkan karya yang
bernilai buat dimuat di peer-reviewed journals.

### Jadi, jika Dr. Yohannes Surya tidak sanggup membuktikan
karyanya yang dimuat dimajalah yg peer-reviewed, maka terpaksa saya
me-NILAI / JUDGE segala karyanya dalam Ekono-Fisika, Game Theory,
dan segala macam tetek-bengek lainnya, sebagai NONSENSE yang TIDAK
BERHARGA dan tidak ada manfaatnya. Penilaian/judgment ini
ditarik/disimpulkan atas dasar kaidah science internasional (ref.
[4,5,6], terutama ref.[4]).

### Fakta bahwa karya2 Dr. Yohanes Surya dimuat di Bursa Efek
Jakarta, Koran Investor dan lain2, itu samasekali tidak berhasil
membikin impresi apa2, sebab ekonomi Indonesia adalah hasil KKN dan
pinjaman hutang luar negeri, jadi tidak ada bukti apapun bahwa
ekonomi Indonesia berhasil. Satu2nya yang berhasil adalah *ilmu*
KKN-nya. Lebih celaka lagi, ekonomi Indonesia terbukti adalah
satu2nya yang TIDAK MAMPU bangkit kembali sesudah Krismon 1998,
sekalipun bumi Indonesia justru yang paling kaya; hal mana sekaligus
artinya ekonomi Indonesia semakin terpuruk dalam hutang LN yang
tidak terbayar untuk beberapa generasi (tetapi secara licik
pembayarannya ditimpakan kepada rakyat jelata yang tidak ikut
membuat hutang). Koran2 Indonesia sama sekali tidak bisa dipercaya,
sebab isinya cuma MEMBUAL setinggi langit, seperti dulu dalam kasus
BJ Habibie. Maka itu, Koran2 Indonesia saya DISKUALIFIKASI sebagai
standard, apalagi standard ILMIAH.
4. Tentang Nanoteknologi
Banyak orang tidak tahu pentingnya nanoteknologi. Padahal
keyakinan saya masa depan ditentukan oleh nanoteknologi. Saya telah
membaca banyak buku nanoteknologi
dan saya merasa Indonesia harus aktif dalam bidang ini. Saya
sekarang aktif di Asia Nano Forum dengan Dr. Syahril, saya juga
banyak kerjasama dengan lembaga-lembaga
internasional lainnya dalam bidang nanoteknologi. Satu tujuan saya
adalah bagaimana nanoteknologi ini dimanfaatkan di Indonesia. Fokus
di nano center yang saya pimpin
sekarang, MRCNB adalah nano-medicine (pengobatan kanker dengan
nanoteknologi). Kami sudah mengirim 6 peneliti ke Shanghai untuk
belajar tentang kanker.
Disamping di MRCNB saya juga coba membantu industri-industri untuk
mengembangkan diri kearah nanoteknologi. Beberapa pabrik plastic,
pupuk dan beberapa instansi
saat ini sedang menjajaki untuk terjun kearah ini. Sangat
menjanjikan.
5. Tentang Pseudoscientist
(a) Orang menuduh saya pseudoscientist karena mengembangkan
olimpiade Fisika, ekonofisika dan nanoteknologi, aneh sekali.
Olimpiade Fisika adalah suatu pertandingan Fisika antar pelajar
terbaik SMA, saya tidak mengerti kalau sy dibilang pseudoscientist
karena mengembangkan ini.
(b) Nanoteknologi bukan pseudoscience. Produknya sudah banyak
tersebar dan banyak orang menikmatinya. Perkembangannya begitu
hebat. Kalau kamu lihat
Feynman sendiri dapat dikatakan sebagai bapak Nanoteknologi. Dan
banyak ilmuwan bagus yang mengembangkan nanoteknologi. Yang menuduh
ini adalah orang yang nggak ngerti apa-apa tentang nanoteknologi.

Komentar Indoshepherd:

(a) PSEUDOSCIENTIST

### Tuduhan Pseudoscientist kepada Yohanes Surya lahirnya sama
sekali BUKAN dari aktivitas Olympiade Fisika, melainkan dari FAKTA
bahwa ia adalah seorang Kreasionis, bahkan mengumumkan diri sebagai
pendiri dari organisasi Kreasionis Indonesia, LSPI, yang merupakan
bagian dari organisasi Kreasionis internasional (a.l. Korea dan
USA). Di Amerika (lebih2 Eropa) kaum Kreasionis terkucil SERATUS
PERSEN dari dunia science & technology. Karya2 kaum Kreasionis
TIDAK PERNAH BARANG SATUPUN bisa masuk/dimuat dalam PEER-REVIEWED
journals, hal mana mendorong mereka akhirnya membuat badan publikasi
sendiri, bahkan membangun universitasnya sendiri. Sesungguhnya
semua ini adalah sah menurut hukum, dan tidak akan menimbulkan
persoalan, sekiranya kaum Kreasionis TIDAK MEMBUAT CLAIM, BAHWA
TEORI KREASIONISME ADALAH SCIENCE yang berbeda dan berlawananan
dengan teori evolusi, padahal teori evolusi ini telah terbukti
diakui oleh SELURUH displin ilmu pengetahuan, dari fisika melalui
geologi dan arkeologi sampai dengan biologi, sedangkan teori
Kreasionisme SAMA SEKALI tidak memenuhi kriteria sebagai science,
malahan juga bertentangan dengan SETIAP DISIPLIN science. Gara2
klaim palsu itu maka Kreasionisme dinilai sebagai PSEUDOSCIENCE, dan
para Kreasionis seperti Dr. Gisch, Dr. Morris dan Dr. Yohanes Surya
serta merta mendapatkan stempelnya sebagai PSEUDOSCIENTIST. Karena
Kreasionisme itu terbukti bertentangan dengan hukum2 alam, dan
dengan demikian bertentangan dengan SETIAP DISPLIN science &
technology, maka adalah SANGAT DIRAGUKAN bahwa seorang Kreasionis
yang kebetulan memiliki gelar sebagai scientist benar2 MENGERTI dan
MEMAHAMI science yang konon dipelajarinya. Kemungkinan besar dia
TIDAK MENGERTI atau SALAH MENGERTI, hal mana telah membuat karya2nya
tidak pernah bisa lolos PEER-REVIEW hingga bisa dimuat dimajalah2
ilmiah. Apakah Dr. Yohanes Suirya mengerti atau tidak ilmu yang
dipelajarinya, ini akan terbukti dalam PERDEBATAN TERBUKA. Oleh
karena itu, jika Dr. Yohannes Surya membantah JUDGMENT demikian, ia
harus bersedia membuktikannya melalui perdebatan TERBUKA.

### PSEUDOSCIENCE adalah: suatu disiplin yang pura2 (*pretends*
[7a,b]) menggunakan metoda2 SCIENCE, tetapi TIDAK TERMASUK SCIENCE,
sebab baik LANDASAN maupun HASIL PRODUKnya TIDAK bisa di-observasi
secara empiris (baca uraian diatas, sehubungan dengan ref.[1,2]).
Oleh karena itu pseudoscience tidak mungkin bisa menjadi landasan
buat TEKNOLOGI dan ENGINEERING, jadi juga tidak mungkin bisa
menghasilkan apa2 yang berguna secara OBJEKTIF buat umat manusia,
sebab syarat mutlaknya adalah: Subject matternya, yaitu landasan
maupun hasil produknya, secara objektif harus REAL, yaitu bisa
dipersepsi oleh PANCAINDERA. Paling banter, Kreasionisme cuma bisa
membikin claim bahwa ajarannya MEMUASKAN para pengikutnya, seperti
juga halnya dengan ajaran agama dan meditasi transendental.
Pemuasan pribadi demikian itu se-mata2 SUBJEKTIF, sebab hanya para
pengikutnya saja yang puas, tetapi orang lain samasekali tidak bisa
ikut merasakannya, bahkan seringkali ANNOYED, seperti khalayak ramai
dibilin muak oleh aktivitas para Kreasionis di Amerika yang
melanggar domain science dengan memaksakan ajarannya diajarkan
disekolah2 menengah, bahkan menuntut agar supaya teori evolusi
dilarang secara hukum. Yang terakhir ini jelas MERUGIKAN
masyarakat, sebab akibatnya anak2 sekolah dididik untuk KELIRU
MENGERTI SCIENCE. Secara ekstrimnya, kepuasan yang sepihak
(subjektif) seperti ini tidak berbeda dari ideologi agama2
fundamentalis, yang jelas2 merugikan SEMUA PIHAK, dan cuma membikin
puas para pengikutnya sendiri, itupun hanya secara subjektif
(misalnya, dalam kenyataan mereka masih tetap hidup miskin). Jadi
kesimpulannya, Kreasionisme dan PSEUDOSCIENCE, jika ditelusuri dan
didalami sampai ke-akar2nya, ternyata termasuk SATU GOLONGAN dengan
para TERORIS, yang memuaskan diri sendiri dengan cara merugikan
(bahkan membunuh) orang lain!

### Bahwa Kreasionisme itu adalah PSEUDOSCIENCE jelas bisa
diturunkan dari definisi diatas, juga bisa diungkapkan dalam bentuk
Question-Answer ala Taman-Kanak-Kanak:
QUESTION: Apa itu, yang tampaknya seperti science, kedengarannya
seperti science, lagaknya kayak science, dan juga mengaku diri-
sendiri (membual) sebagai science, tetapi BUKAN SCIENCE ???
ANSWER: PSEUDOSCIENCE !
Soal bahwa Pseudoscientist berlagak se-olah2 mengerti dan mengatas-
namakan SCIENCE, bisa disimpulkan dari kata LSPI sebagai *Lembaga
SCIENCE Penciptaan.* Judgment yang sama juga baru2 ini diumumkan
secara resmi oleh Vatican melalui Chief Astronomernya, Rev. George
Coyne : "Intelligent design isn't science even though it PRETENDS to
be." (Ref.[7a,b]). Istilah *berlagak* atau *pretend* ini dalam
bahasa Indonesia kasar sama artinya dengan LATAH BERCELOTEH atau
MENGOCEH, cuma me-niru2 doang seperti monyet.

### Maka dari itu, jika Dr. Yohanes Surya tidak ingin ikut mendapat
stempel PSEUDOSCIENTIST, ia WAJIB menyatakan diri LEPAS dari kaitan
apapun dengan kedua orang tsb. (Dr. Gisch dan Dr. Morris), jadi ia
juga wajib menyatakan diri secara resmi lepas dari LSPI dan
organisasi2 kreasionis lainnya, termasuk kaitan keuangan.


Tentang 4(b) NANOTEKNOLOGI

### Emangnya siapa yang bilang nanoteknologi itu pseudoscience?
Yang sungguh aneh adalah bahwa dalam tulisan saya jelas saya
sebutkan bahwa saya pribadi memiliki latar belakang yang CUKUP KUAT
dalam bidang Nanoteknologi, hingga salah-sangka Dr. Yohannes Surya
kiranya sudah menjurus kearah ke-FITNAH (putting your words in my
mouth). Sekalipun Nonoteknologi per definisi BUKAN science,
melainkan Teknologi, (atau Engineering), tetapi landasannya 100%
science. Secara singkat definisi nanoteknologi adalah ** the
purposeful engineering of matter at scale of less than 100
nanometers to achieve size-dependent properties and functions.**
Aplikasinya sangat luas dan beraneka ragam, mulai dari kedokteran
(medicine), biologi, sampai kepada semiconductor device &
manufacturing (nanomedicine, termasuk aplikasi dari
buckminsterfullerene, irreducibly complex molecular machines,
molecular computers, quantum dots, nano-chips, atomic force
microscopy, dsbnya).

### Saya cuplik dari ref.[8]
<http://www2.mdanderson.org/depts/oncolog/pdfs-issues/03/oncolog7-8-
03.pdf> :
*** Dr. Michael G. Rosenblum, a professor in the Department of
Bioimmunotherapy, holds a model of a buckminsterfullerene molecule,
or buckyball. Dr. Rosenblum and his colleagues are studying the use
of buckyballs, nanoparticles composed of 60 carbon atoms in the
shape of a soccer ball, to deliver chemotherapeutic drugs to cancer
cells.
*** Dr. Rosenblum is studying another type of chemotherapeutic drug
delivery system by applying nanotechnology's most famous discovery,
buckminsterfullerene, or the buckyball. A nanoparticle composed of
60 carbon atoms in the shape of a soccer ball, the buckyball earned
its discoverers, Sir Harold W. Kroto, Ph.D., of the University of
Sussex, UK, and Robert F. Curl, Jr., Ph.D., and Richard E. Smalley,
Ph.D., both of Rice University, the 1996 Nobel Prize in Chemistry.

### Kebetulan sekali saya sendiri punya beberapa karya dalam
aplikasi maupun teori dari buckminsterfullerene, hingga saya berhak
membuat claim bahwa saya mengerti apa itu Nanoteknologi (jika ada
yang meragukannya, mari kita berdiskusi secara terbuka). Dari sini
saya BERHAK menilai bahwa Nanoteknologi-nya Mochtar Riady (Sains &
Teknologi di Indonesia bagian ke-I [9a]) dan Roy Sembel (Sains &
Teknologi di Indonesia bagian ke-II [9b]) adalah se-mata2
PSEUDOSCIENCE yang LATAH dan MEMBUAL setinggi langit.

### Mem-bawa2 nama Feynman yang kontribusinya hanya TEORETIS belaka
(bukannya Feynman, melainkan penemuan carbon-60 yang telah
mencetuskan Nanoteknologi secara praktis) adalah TIPIKAL bagi para
PSEUDOSCIENTIST untuk menggertak lawan dan/atau membela diri dalam
debat, sebab mereka sendiri tidak punya karya maupun kredibilitas
ilmiah dalam bidang nanoteknologi itu sendiri, jadi cuma mau menang
debat-kusir belaka. Jelas bahwa gertak-sambal macam demikian itu
tidak mempan terhadap saya. Notabene, saat ini salah satu lawan
debat saya yang *dead-serious* yg langsung menyangkut science vs
pseudoscience antara lain adalah grup dari seorang Profesor dari
Oxford University, i.e., institusi yang sama seperti CF Lee & NF
Johnson dengan Quantum Game Theorynya. Akan tetapi, berbeda halnya
dengan Dr. Yohannes Surya yang (saya duga) tidak punya karya satupun
dalam peer-reviewed journal (jadi artinya masih termasuk ingusan),
interaksi saya dengan grup si Profesor Oxford itu justru seputar
keilmiahan publikasi2 dari grup tersebut yang SUDAH DIMUAT dalam
peer-reviewed journals (tepatnya, apakah teori dan hasil2 eksperimen
mereka bisa diterima oleh, dan dilaksanakan dalam, dunia IPTEK)
dimana saya mendapat wewenang RESMI untuk MENGHAKIMI atas nama
pemerintah Amerika (sudah tentu mereka saya beri hak demokratis
untuk membantah). Dalam perbandingan, jelas interaksi saya disini
dengan Dr. Yohannes Surya dan LSPI-nya bisa digolongkan sebagai
*peanuts* belaka.

### Kata2 Dr. Yohanes Surya, «Yang menuduh ini adalah orang yang
nggak ngerti apa-apa tentang nanoteknologi» jelas adalah PRASANGKA
(prejudice) yang keluar dari seorang yang NON-SCIENTIST, melainkan
kemungkinan besar seorang PSEUDOSCIENTIST, sebab hanya seorang
PSEUOSCIENTIST yang berani berprasangka dan menuduh demikian, tanpa
mengetahui lebih dulu hal ihwal maupun kesanggupan dari orang yang
dituduhnya. Umumnya seorang scientist selalu akan sangat hati2,
atau malah ber-asumsi, bahwa jika orang berani melancarkan kritik,
sudah barang tentu ia mengerti betul apa yang dikritiknya. Hanya
orang yang sendirinya tidak tahu apa2 sajalah yang akan buru2
menuduh bahwa sebuah kritik datangnya dari orang *yang nggak ngerti
apa-apa tentang* apa yang dikritiknya (tentu oleh sebab ia takut
rahasianya terbongkar). Darimana Dr. Yohanes Surya bolehnya
menilai/mengetahui bahwa saya «nggak ngerti apa-apa tentang
nanoteknologi » ?? Apa itu bukan prasangka namanya ? Padahal
kenyataannya BELUM TENTU Dr. Yohannes Surya lebih tahu tentang hal-
hal itu daripada saya. Bahkan saya yakin bahwa saya mengetahui
LEBIH BANYAK tentang Nanoteklnologi daripada orang yang menuduh itu
sendiri. Jika Dr. Yohanes Surya membantah, mari kita buktikan saja
dengan perdebatan terbuka, yang sebaiknya segara saya mulai saja
dibawah ini :

### Kita mulai saja perdebatan ttg nanoteknologi ini dengan
pertanyaan buat Dr. Yohannes Surya yang mengaku mengerti
Nanoteknologi, persisnya dalam hubungan aplikasi dibidang Medicine
untuk Therapi, seperti yang diakuinya sendiri. Salah satu Teknologi
yang canggih dalam aplikasi Terapi kedokteran adalah memasukkan zat2
yang berfungsi terapeutik kedalam rongga yang terbentuk oleh
makromolekul C-60 (ref.[8]).
*** Pertanyaan no.1 : Bagaimana caranya memproduksi makromolekul
Carbon-60 ? Seperti apa bentuknya dan bagaimana cara memisahkannya?
Harap uraikan sedikit detail tentang teknologinya, mekanismenya,
parameter2 yang digunakan dalam proses, dsbnya.
*** Pertanyaan no.2 : bagaimana caranya memasukkan atom atau molekul
yang diinginkan kedalam rongga C-60 ? Jelaskan secara detail
bagaimana caranya, juga bagaimana caranya mengetahui/menguji, apakah
benar2 atom yg diinginkan itu sudah berada didalamnya ?
*** Sebagai permulaan dua pertanyaan ini saja dulu. Jika ternyata
tidak sanggup dijawab, maka benarlah dugaan saya, bahwa ocehan Dr.
Yohanes Surya tentang Nanoteknologi adalah se-mata2 PSEUDOSCIENCE
yang LATAH.
*** Disini saya sekali lagi ingin berkomentar atas artikel Roy
Sembel (notabene mengaku rekan Dr. Yohanes Surya) yang telah saya
singgung dalam tulisan saya yg lalu (ref.[9b]) : Roy Sembel
mengimpi bahwa Indonesia bisa/boleh diharapkan MEMIMPIN DUNIA dalam
Nanoteknologi !! Wah, apa ini namanya, jika bukannya tekebur dan
membual setinggi langit ? Mengerti saja tidak, kok malah belum2
sudah berani mengimpi mau memimpin dunia segala ? Yang benar,
paling banter Indonesia bisa ikut menjadi KONSUMEN dari
Nanoteknologi, seperti halnya Indonesia menjadi kosumen dari
teknologi komunikasi satelit, sebagai bagian dari globalisasi
ekonomi dunia.
(c) Ekonofisika juga bukan pseudoscience. Pendiri ekonofisika
adalah Eugene Stanley seorang yang sangat terkenal sekali dalam
bidang Fisika
statistik. Banyak ide-ide dalam ekonofisika tidak dimengerti oleh
orang banyak karena mereka tidak mau memahaminya. Malah menuduh yang
tidak-tidak. Padahal sekarang ini interdispliner sangat penting
dalam memecahkan berbagai masalah. Peraih Nobel ekonomi 2005
menggunakan
games theory yang sekarang sedang dikembangkan oleh ekonofisika
menjadi QUANTUM GAMES THEORY.


Komentar Indoshepherd:

### Ekonofisikanya HE Stanley meskipun bukan science tetapi juga
bukan pseudoscience dan masih bisa berguna (sekalipun tidak objektif
dan sangat memihak), sebab kesanggupan HE Stanley telah terbukti
dengan karya2 dalam peer-reviewed journals. Tetapi kalau
Ekonofisikanya Dr. Yohanes Surya masih harus sangat diragukan,
apakah bukannya pseudoscience, sebab tidak terbukti karyanya pernah
bisa masuk peer-reviewed journal. Sekian dulu tentang Ekonofisika,
yang nanti disambung lagi sehubungan dengan Game Theory.

### Dr. Yohanes Surya menyebut2 QUANTUM GAMES THEORY. Mari kita
analisa kata2nya bahwa "games theory … sekarang sedang dikembangkan
oleh ekonofisika menjadi quantum games theory". Tidak usah jauh2
tentang "ekonofisika"nya yang kemungkinan besar hanya pseudoscience
belaka, tetapi mari kita diskusi tentang landasan yang di-claim
olehnya, yaitu Quantum Theory. Untuk tujuan itu, akan saya analisa
cuplikan dari website yang digagaskan olehnya sendiri:

### Kutipan dari ref. [10]
<http://physicsweb.org/articles/world/15/10/7>
*** So do games have anything deeper to say about physics, or vice
versa? Maybe. Most surprisingly, the connection might arise at the
most fundamental level of all: quantum physics. Let's start with
some circumstantial evidence. As well as being the father of game
theory, von Neumann also made seminal contributions to the fields of
quantum mechanics and computation. Furthermore, an experiment in
physics can arguably be viewed as a "game" against nature in which
the observer tries to maximize the informational output while nature
evolves relentlessly toward increased disorder (entropy). In short,
the common link with physics is information: games, quantum
mechanics, computation and, ultimately, physics are all concerned
with information. So what would happen if we combined quantum
mechanics with games?


Komentar Indoshepherd:

### Hakekat Pseudosciencenya sudah kentara dari penggunaan kata2
yang tidak ilmiah: "Maybe", yang bisa berarti me-reka2 sesuatu yang
tidak ada, jadi jelas BUKAN fakta, "circumstantial evidence" juga
BUKAN fakta, pun bukan evidence, bahkan dalam perkara2 pengadilan
saja sulit diakui keabsahannya. Science yang benar2 selalu bicara
dengan kepastian yang meyakinkan, tidak dengan nada yang samar2
(vague) seperti gayanya ilmu mistik dan klenik. Itu jelas bahasanya
pseudoscience yang tidak yakin akan kemampuan maupun kebenaran
dirinya sendiri. Hubungannya dengan "quantum physics/mechanics"
sangat tipis (circumstantial). Sedangkan gagasan bahwa
**eksperimen2 fisika bisa dipandang sebagai "game" (permainan)
melawan alam (nature), dimana sang pengamat (observer) berusaha
membuat maksimum pengeluaran (output) informasi, sedangkan alam
selalu berupaya kearah ketidak-teraturan (disorder), yang
dihubungkannya dengan entropy** adalah ucapan yang sangat spekulatif
dan terutama sekali menyeleweng dari akal sehat maupun realitas,
serta jelas2 bertentangan dengan definisi science menurut National
Academy of Sciences, yaitu Science adalah "A SEARCH FOR NATURAL
EXPLANATIONS OF OBSERVABLE PHENOMENA." (ref.[1,2]). Me-REDUKSI
materi menjadi sekumpulan informasi adalah bertentangan secara
langsung dengan definisi Science ini. Baik INFORMASI, GAME maupun
EKONOMI adalah konsep2 yang abstrak yang bukan termasuk EMPIRICALLY
OBERVABLE PHENOMENA, sebab tidak bisa ditanggapi oleh pancaindera
(observasi empiris), jadi per definsi BUKAN SCIENCE.

### Khusus mengenai Quantum Game Theory: Dari membaca artikel ref.
[10] diatas, jelas bahwa yang digunakan dalam Quantum Game Theory
adalah sekedar operasi2 matematis yang elementer, yang KEBETULAN
juga digunakan dalam QM, seperti misalnya Prinsip Complementary
dalam fenomena Quantum Entanglement, atau metoda matematis
menyatakan suatu besaran observable, misalnya spin, dalam komponen2
yang ortogonal (seperti dalam permainan KOIN antara Piccard dan Q),
yang notabene tidak punya analogi maupun aplikasi pada sebuah KOIN.
Semua ini adalah konsep2 atau prinsip2 matematika yang memang
digunakan sebagi TOOL dalam QM, tetapi BUKAN QM, sebab tidak ada
sangkut-pautnya dengan landasan empiris dari QM., yaitu dualisme
partikel-gelombang. Jadi yang digabungkan oleh CF Lee & NF Johnson
itu BUKAN Game Theory dengan QM, melainkan semata2 Game Theory
dengan beberapa konsep matematika yg kebetulan juga dipakai dalam QM
(tetapi bukan QM, juga bukan science, sebab tidak ada kaitannya
dengan realitas). Disini letak INTI perbedaannya: Menggunakan satu-
dua teknik/metoda dari QM TIDAK otomatis membuat Quantum Game Theory
menjadi bagian dari QM dan atau bagian dari SCIENCE, sebab yang
digunakan disitu adalah prinsip2 abstrak matematis yang SAMASEKALI
TERLEPAS dari QM, melainkan adalah merupakan kategori2 akal (human
mind categories) menurut filsafat Kant (baca juga filsafat
matematika dari Bertrand Russell). Hakekat QM sebagai science
terutama dimanifestasikan dalam DUALISME PARTIKEL-GELOMBANG (wave-
particle duality), sebab persisnya disitu itulah hubungan langsung
antara QM dengan REALITAS, yang definisinya adalah OBSERVASI
EMPIRIS: baik gelombang maupun partikel kedua2nya hasil observasi
empriris, sedangkan QM adalah HUKUM ALAM yang menguasai besaran2
observasi empriris diatas (definisi science: A search for natural
explanation (=hukum alam) of OBERVABLE phenomena (ref.[1,2]). Jelas
Quantum Game Theory tidak ada sangkut-pautnya barang sedikitpun
dengan dualisme partikel-gelombang. Dengan demikian Quantum Game
Theory jelas bukan QM, dan juga BUKAN SCIENCE. Maka konsekwensinya:
mereka yang menekuni Quantum Game Theory TIDAK PERLU dan juga BELUM
TENTU mengerti QM.

### Jika Dr. Yohanes Surya mengaku mengerti QM, mari kita berdebat
dimilis terbuka. Jika terbukti nanti dia tidak mengerti QM, maka
aktivitasnya dalam Quantum Game Theory adalah aktivitas LATAH dari
seorang Pseudoscientist, yaitu ingin tampak dan kedengaran seperti
scientist, berlagak seperti scientist, dan mengaku dirinya
scientist, tetapi sebenarnya BUKAN scientist, melainkan
PSEUDOSCIENTIST.

### Satu2nya yang bisa memaafkan para penulisnya, CF Lee dan NF
Johnson, adalah tambahan kata *arguably* yang artinya *bisa
diperdebatkan*' Tetapi jika betul2 diperdebatkan, kedua autor
tersebut pasti kalah habis2an, alias hipotesa mereka itu amburadul.
Sekalipun memang benar bahwa INFORMASI adalah SALAH SATU dari sekian
banyak ATRIBUT sebuah benda atau hasil eksperimen, adalah se-mata2
FANTASI seorang fiskawan teoritis yang KEBLINGER dan SESAT untuk
menyatakan bahwa realitas yang berupa hasil2 eksperimen itu
HAKEKATnya hanya berupa INFORMASI. Atribut memang bisa menjadi
bagian dari hakekat, tetapi hakekat tidak sama dengan atribut. Ini
adalah prinsip logika yang paling elementer: Kuda (=materi) adalah
binatang (=konsep abstrak), tetapi binatang BUKAN kuda. Tetapi
kesalahan yang paling FATAL adalah: Benda/partikel itu merupakan
observable phenomena, tetapi Informasi (=konsep abstarak) itu BUKAN
observable fenomena, jadi tidak boleh se-kali2 *informasi* itu
disamakan dengan *benda*-nya (partikelnya). Informasi memang betul
adalah bagian (atribut) dari benda, tetapi sebuah benda BUKAN bagian
dari atributnya !! Dari HALF-TRUTHs yang demikian itu juga lahirnya
gagasan fantastis science fiction tentang TELEPORTASI, dibawah
asumsi amburadul bahwa materi itu hekekatnya tidak lain adalah
sekumpulan informasi ala CF Lee + NF Johnson. *Teknik teleportasi*
yang pseudoscientific ini adalah sbb.: Sebuah kumpulan informasi
yang lengkap (yaitu quantum states) bisa diteleportasi dengan
seketika (instantaneous) ketempat lain [sic!] (antara lain dengan
menggunakan fenomena Quantum Entaglement), dimana kemudian informasi
yg lengkap itu bisa ditransformasi kembali menjadi matreri (sic!
Buat kedua kalinya!).

### Dalam pandangan seorang fiskawan yang banar2 mengerti QE,
pikiran yang menyamakan materi dengan INFORMASI seperti diatas jelas
MENGINGKARI KENYATAAN bahwa MATERINYA sama sekali tidak berkisar,
ataupun ditransport, ataupun berpindah tempat. Secara ironis, bisa
dipandang sebagai HALUSINASI bikinan diri sendiri, jadi tidak salah
jika dinilai PANDIR dan/atau TIDAK WARAS. Justru karena materinya
sejak dari mula sudah HARUS ada DUA, dan masing2 masih tetap pada
tempatnya atau lintasannya masing2, maka perkataan "teleportasi" itu
per definisi sajapun sudah salah kaprah. Jika yang menggagaskan
demikian itu adalah seorang penulis SCIENCE FICTION, hal itu bisa
dimengerti dan juga dimaafkan. Akan tetapi, bila yang mengatakan
itu mengaku ilmuwan, maka dia telah menelanjangi dirinya sendiri
sebagai seorang PSEUDOSCIENTIST. Seperti telah dikatakan diatas,
satu2nya yang bisa menyelamatkan CF Lee dan NF Johnson dari tuduhan
pseudoscientist adalah tambahan kata *arguably*. Tetapi jika
diperdebatkan mereka berdua sudah pasti akan GUGUR dengan
sendirinya. Pada umumnya para pseudoscientist INGUSAN, seperti
misalnya para Kreasionis, tidak sedemikian hati2 dalam meng-
camouflage-kan dan/atau menyelundupkan ide2 amburadulnya, hingga
dengan mudah akan terbuka kedoknya dalam diskusi yang ILMIAH. Jika
Dr. Yohannes Surya tidak setuju penilaian ini, mari kita berdebat
secara terbuka. Keterbukaan ini penting sekali, sebab sebagai
seorang yang (ingin) menduduki posisi tokoh dalam MASYARAKAT (public
figure) yang sekaligus mendiskreditkan science, Dr. Yohanes Surya
sudah sepatutnya harus berani dan bersedia membuktikan
kredibilitasnya didepan MASYARAKAT pula.

### Notabene, saling hubungan antara *informasi hasil eksperimen
yang maksimal dengan entropy yang tidak-teratur* adalah sengaja di-
bikin2 atau dipaksakan, dan terutama sekali, tidak logis melainkan
ASOSIATIF. Jadi jelas BUKAN analisa yang ilmiah (scientific), sebab
seluruh mahligai science itu BUKAN asosiatif, melainkan logis
(matematis). Kelogisan ini adalah suatu KEHARUSAN yang tidak
bisa/boleh ditawar, sebab hanya logika (matematika) yang sanggup
menghasilkan rumusan2 dan ramalan2 yang kuantitatif, seperti yang
dituntut dalam ilmu fisika. Suatu *ilmu* yang didasarkan atas
hubungan2 asosiatif tidak-bisa-lain kecuali IMPOTEN, seperti
contohnya ilmu mistik atau kepercayaan2 lainnya, juga tidak akan
sanggup menghasilkan sesuatu yang bisa diobservasi secara empiris
(jangan kata lagi meramalkan secara kuantitatif). Saling hubungan
ASOSIATIF seperti diatas menghasilkan suatu ILMU yang SAMAR2, VAGUE,
seperti juga ilmu ghaib, mistik dan ilmu klenik.

### Hubungannya dengan Ekonofisika: Dalam "Nash equilibrium" versi
Lee & Johnson (fig.2) digunakan logika dan metoda seperti yang
dipakai dalam fisika (tapi BUKAN fisika per se) untuk problim
ekonomi yg berasal dari John Nash. Metoda logika ini adalah bagian
dari kategori akal manusia (Kant) yang TELAH digunakan dalam fisika
sebagai ilmu yang paling advanced, tetapi BUKAN merupakan bagian
dari fisika sendiri. Mekanisme interaksi dalam ekonomi adalah
kompleks, bahkan (jauh) lebih kompleks dari jenis2 interaksi dalam
ilmu fisika. Bedanya, dalam fisika atom, kondisi dan hukum2
interaksinya sudah diketahui dengan jelas. Dalam ekonomi biasanya
tidak. Ada banyak (sekali) faktor dan mekanisme interaksi yang
tidak diketahui, atau cuma samar2 diketahui, alias di-reka2 dibawah
macam2 asumsi, a.l. faktor manusia dengan free-willnya, dengan
emosinya yang tidak menuruti bahkan seringkali menentang kaidah2
logika maupun objektivitas, kesediaannya untuk berkoopersi ketimbang
bersaing, serta kegemarannya buat berspekulasi demi memenangkan
persaingan (yang hasilnya bisa positif buat pribadi, tapi secara
objektif bagi rata2 semua orang tidak akan berbeda dari apa yang
diramalkan/dihitung berdasarkan teori kemungkinan (probability
theory)). Disini kita tidak bisa/boleh menyimpulkan bahwa Lee &
Johnson telah memperluas strategi Nash (bukan fisikawan, tetapi
matematikawan) dengan menggabungkan fisika atom dengan ilmu
ekonominya Nash. Paling banter kita bisa bilang, berkat skill yang
dimilikinya dalam ilmu fisika, Lee & Nelson mengetahui beberapa
teknik dalam fisika yang kemudian digunakannya dalam problem
Prisoner's Dilemmanya si Nash, dimana factor kooperasi memegang
peranan penting. Jadi, untuk berhasil menggunakan metoda2 ilmu
fisika dalam ilmu ekonomi, jenis2 interaksi dalam ekonomi HARUS di-
idealisasi –seperti dalam fisika atom--, dengan konsekwensi bahwa
hasilnya tidak 100 persen bisa dipertanggung-jawabkan seperti hasil2
kalkulasi dalam ilmu fisika. Dengan perkataan lain, hasil2 teorinya
Nash, dan dengan demikian juga Ekonofisika secara umum, (jauh) lebih
tidak pasti daripada hasil2 ilmu fisika. Kecuali itu, disini
digunakan apa yang dinamakan Fuzzy Logic, yang pada hakekatnya tidak
lain dan tidak bukan adalah metoda logika yang konvensionil (lengkap
dengan hukum2 ilmu fisika) tetapi DITAMBAH dengan KEPENTINGAN
PRIBADI. Jika interest pribadinya lain, hasilnya tentu akan lain
pula. Jadi jelas tidak memiliki objektivitas yang universal seperti
science, hingga tidak bisa dimasukkan dalam golongan science,
sekalipun bisa berguna untuk pihak2 tertentu.

### Artikel dalam PhysicsWeb diatas [10] ditulis oleh Chiu Fan Lee
dan Neil F Johnson dua2nya dari Physics Department and Centre for
Quantum Computation, Clarendon Laboratory, Oxford University, Parks
Road, Oxford OX1 3PU, UK. Ditinjau dari karya2 ilmiah mereka
berdua, yang mudah dicari dengan "Google scholar"
http://scholar.google.com/, tampaknya kedua fisikawan itu cukup
punya SEKEDAR kredibilitas dalam dalam QM. Namun dari kualitas
tulisan mereka yang masih me-raba2 (mau membantah dan coba2 bikin
sensasi, tetapi tidak berani), bisa saya jajaki posisi keduanya di
Oxford/Clarendon Lab itu kira2 taraf post-doc, atau paling banter
Assistant Professor, jadi artinya BELUM BISA DIANGGAP PAKAR.
Dipihak lain, Complexity Theory dari M. Gell-Mann (Santa Fe
Institute) saat ini masih dalam taraf permulaan (infantile). Dalam
sejarah, Isaac Newton pun pernah membuat pseudoscience, yaitu
Alkimia. Jadi samasekali tidak berarti bahwa seorang Murray Gell-
Mann tidak mungkin membuat pseudo-science. Salah satu perbedaan
science dengan pseudoscience adalah berhasil atau tidaknya suatu
metoda yang digunakan untuk mengembangkan ilmu yang dirintisnya
sebagai jalan menuju hasil2 yang nyata dan berguna, yaitu tepatnya
menjadi landasan dari TEKNOLOGI. Persisnya, jika yang merinitis itu
benar2 terbukti memiliki kemampuan dalam science, seperti Murray Gel-
Mann (pemenang hadiah Nobel) maka kita masih boleh PERCAYA
(sekalipun belum terbukti berhasil), bahwa boleh jadi aktivitasnya
BUKAN pseudoscience. Kepastiannya baru nanti, jika sudah
menghasilkan produk yang nyata dan berguna. "Nyata" disini artinya
bisa dipersepsi oleh pancaindera (bisa di-observasi secara empiris),
sebab memang science HARUS melulu berurusan dengan hal2 yang bisa
diobservasi secara empiris, sebagai syarat yang OBJEKTIF agar bisa
berguna bagi manusia. Mekanika klasiknya Newton menghasilkan produk
yang nyata dan berguna, jadi tergolong science. Tetapi Alkimianya
Newton tidak menghasilkan apa2 yang berguna, jadi mesti dinilai
sebagai pseudosciecnce, tidak perduli bahwa yang bikin adalah sang
genius Newton. Contoh kebalikannya misalnya adalah "transcendental
meditation", yang bisa menghasilkan sesuatu yang "berguna", yaitu
kebahagian/kepuasan pribadi. Tetapi kebahagiaan demikian itu
sifatnya 100% subjektif, tidak berguna buat orang lain. Jadi,
meditasi transcendental bukan saja pseudoscience, tetapi juga bukan
science, sebab tidak memenuhi definisi seperti yg saya uraikan
diatas.

### Jelaslah sekarang, bahwa jika yang menggagaskan atau
menjalankan riset itu orang2 yang masih INGUSAN, baru lulus dari
universitas, sekalipun memiliki gelar Doktor (yang dewasa ini sudah
INFLASI dan kurang sekali harganya, sebab tidak pernah melakukan
riset secara mandiri (independent) tanpa bimbingan profesornya).
Kualifikasi ilmiah baru terjamin jika orang sudah BER-KALI2
mempublikasi karyanya dalam majalah2 yang PEER-REVIEWED (seperti
halnya dengan HE Stanley dan CF Lee & NF Johnson), dan lebih
meyakinkan lagi jika namanya muncul sebagai SOLE AUTHOR. Silahkan
kunjungi website [4], yang menjelaskan betapa pentingnya memiliki
karya2 yang PEER-REVIEWED bagi seorang scientist untuk membuktikan
kredibilitasnya, seperti yg saya uraikan diatas tadi.

### Dalam hubungan Quantum Game Theory, Ekonofisika, Teori
Kompleksitas, Chaos Theory, dlsbnya, maka jelaslah sudah, bahwa jika
orang yang menjalankan aktivitas tersebut tidak punya pengetahuan
maupun skill dalam landasan ilmu fisikanya (yang bisa
diketahui/dijajaki dari karya2 yg dimuat dalam peer-reviewed
journals), maka boleh dipastikan dia itu cuma membuat pseudoscience,
atau kasarnya LATAH, me-niru2 pekerjaan para ilmuwan yang sejati.
Dari uraian diatas kiranya penilaian (judgment) saya atas Dr.
Yohannes Surya sudah amat jelas dengan sendirinya: Saya bersedia
menerima dan mengkoreksi dugaan-sementara saya, dan MENGAKUI bahwa
Dr. Yohannes Surya BUKAN PSEUDOSCIENTIST dalam bidang Quantum Game
Theory, jika dan hanya jika ia sanggup membuktikan karyanya tentang
Quantum Mechanics yang dimuat dalam salah satu PEER-REVIEWED
journal. BUKTI ITU SAYA TUNGGU. Bukti seperti ini sangat penting
sekali, sebab Indonesia terkucil dari dunia science internasional,
hingga amat mudah buat para pesudoscientists menipu masyarakat
dengan membuat claim2 yang tidak selayaknya, walaupun ia tidak
bakalan bisa menunjukkan hasil apapun yang berguna buat sesama
manusia (ingat kasus BJ Habibie). Jika karya ilmiahnya tidak
terbukti, maka dugaan keras sementara ini bahwa Dr. Yohannes Surya
adalah seorang pseudoscientist itu akhirnya menjadi suatu JUDGMENT
yang benar2 terbukti. Jalan lain untuk membuktikan dirinya adalah
dengan perdebatan terbuka diberbagai milis, seperti yang telah saya
usulkan diatas.

### Sekiranya ada orang yang menuntut saya membuktikan hal yang
sama, hal itu tidak mungkin tanpa membuka identitas saya yang
sebenarnya. Sekalipun ada beberapa orang dimilis2 diskusi bebas
yang mengetahui identitas saya (saya harap mereka tidak buka
rahasia), saya tidak ingin membukanya disini, terutama sekali oleh
sebab posisi saya yang publik-sensitif di Amerika sekarang ini.
Kecuali itu, bukan maksud saya untuk menjadi orang yang terkenal di
Indonesia, melainkan tujuan saya adalah membangkitkan semangat akan
science dan menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan yang ber-
larut2 dalam kancah persaingan iptek dunia, juga sejalan dengan
aktivitas profesional saya di Amerika dewasa ini. Oleh karena itu,
seperti yang biasa saya lakukan dalam diskusi dimilis2 bebas, saya
akan menggantikannya dengan membuktikan kemampuan saya dalam ilmu
fisika, dalam hal ini mekanika kuantum, maupun dalam disiplin2
lainnya. Jelasnya, saya bersedia di-uji oleh siapa saja (termasuk
para atasan Dr.Yohanes Surya ataupun bekas Profesornya), tetapi
sebaliknya juga saya akan menguji Dr. Yohanes Surya dalam dasar2
dari ilmu Quantum Game Theory, yaitu tepatnya Quantum Theory, maupun
dalam displin2 ilmu fisika lainnya yang relevan. Adalah omong-
kosong untuk bicara tentang, atau bahkan sesumbar, mau mengembangkan
Quantum Game Theory tanpa mengerti dasar2nya. Diskusi bebas yang
saya maksud ini berlaku juga untuk dasar2 ilmu fisika yang digunakan
oelhnya dalam Ekono-Fisikanya.

### Diskusi atau perdebatan antara dua orang dimana yang satu tetap
ANONYM seperti yang saya usulkan ini SANGAT LAZIM dalam dunia
ilmiah, yaitu dalam proses REVIEW suatu karya buat dimuat dalam
majalah profesional. Konformasinya sudah termasuk dalam ref.[5,6],
dan lebih lanjut lagi diperkuat untuk SEMUA bidang ilmu (bukan hanya
science) dalam referensi2 [11a-e]). Saya cuplik disini dari
referensi [11e] Physical Review Letters -
<http://forms.aps.org/historic/6.1.96ppl.html>
*** …. the anonymous review process will usually end with the
reports received following the authors' first resubmittal of the
manuscript.
*** The author of the Letter IS NOT TREATED ANONYMOUSLY.

### Penjelasan: Dalam hal ini Dr. Yohanes Surya adalah pihak yang
mencari/menduduki posisi sebagai tokoh masyarakat (public figure),
jadi memang sudah selayaknya, atau bahkan sudah SEHARUSNYA , tidak
anonym. Sedangkan saya disini bertindak setara dengan reviewer,
jadi secara legitim (sah) berhak tetap dalam kondisi anonym.
(d) Sebenarnya sudah banyak ide-ide Fisika digunakan dalam analisa
masalah ekonomi ataupun sosial seperti gerak brown, critical
phenomena (self > organizing criticality), > spin glasses, heat
transfer equation dsb. Sayang sekali orang yang menuduh tidak coba
belajar dulu hal-hal ini.
Komentar Indoshepherd:

### Kata2 "orang yang menuduh tidak coba belajar dulu hal-hal ini"
adalah kata2 yang penuh PRASANGKA (prejudice), dan dengan demikian
tidak mungkin keluar dari otaknya seseorang yang benar2 berkualitas
ilmuwan, sebab BELUM2 dia sudah BERPRASANGKA bahwa saya yang
melancarkan kritik "tidak coba belajar dulu hal-hal ini". Padahal
kenyataannya belum tentu Dr. Yohannes Surya lebih tahu tentang hal-
hal itu daripada saya. Mari kita buktikan saja dengan perdebatan
terbuka. Segala perdebatan yang saya tawarkan disini harus
dilakukan dalam forum diskusi yang terbuka, sebab (a) saya tidak
ingin mem-buang2 waktu berdiskusi dengan orang yang tidak punya
kualifikasi, dan (b) tidak sesuai dengan tujuan saya untuk membuka
mata orang Indonesia demi memacu dan meluruskan perkembangan ilmu
pengetahaun.
Menunggu balasan dari Dr. Yohannes Surya.

Salam,
Indoshepherd


REFERENSI:

[1] Evolution Debate in Kansas Spurs Battle Over School Materials
Teaching of Theory's Doubts Spurs National Academy of Sciences,
Teachers Association to Bar Use of Curriculum Guidelines
By Rick Weiss - Washington Post Staff Writer
Friday, October 28, 2005; Page A02

In an escalation of the nation's culture war over the teaching of
evolution, the NATIONAL ACADEMY OF SCIENCES [2] and the National
Science Teachers Association announced yesterday that they will not
allow Kansas to use key science education materials developed by the
two organizations. The refusal came after the groups reviewed the
latest draft of the Kansas State Department of Education's new
science education standards and concluded that they overemphasize
uncertainties about the theory of evolution and fail to make it
clear that SUPERNATURAL PHENOMENA HAVE NO PLACE IN SCIENCE.

***** Tentang NATIONAL ACADEMY OF SCIENCES bisa dibaca di:
http://www.nasonline.org/site/PageServer?pagename=ABOUT_main_page
*** The National Academy of Sciences (NAS) is an honorific society
of distinguished scholars engaged in scientific and engineering
research, dedicated to the furtherance of science and technology and
to their use for the general welfare.
*** Election to membership in the National Academy of Sciences is
considered one of the highest honors that can be accorded a U.S.
scientist or engineer. Academy membership recognizes those who have
made distinguished and continuing achievements in original research.
*** The National Academies perform an unparalleled public service by
bringing together committees of experts in all areas of scientific
and technological endeavor. These experts serve pro bono to address
critical national issues and give advice to the federal government
and the public.


[2] NOAA's (National Oceanic and Atmospheric Administration)
definition:
<http://www8.nos.noaa.gov/coris_glossary/index.aspx?letter=s>
"Science - a method of learning about the physical universe by
applying the principles of the scientific method, which includes
making EMPIRICAL OBSERVATIONS, proposing hypotheses to explain those
OBSERVATIONS, and testing those hypotheses in valid and reliable
ways; also refers to the organized body of knowledge that results
from scientific study".


[3a] Menurut definisi yang resmi dari NAS ini juga maka Computer
Science itu BUKAN Science, hal mana bahkan diakui oleh para pakarnya
sendiri, seperti bisa dibaca diwebsite berikut:
<http://www.geocities.com/tablizer/science.htm> dimana seorang ahli
computer sendiri mengatakan/mengakui bahwa **Computer Science** is
Not Science and **Software Engineering** is Not Engineering!

3b] Satu lagi website lain:
<http://jamesthornton.com/wp/display/350/351.wimpy> James Thornton -
Internet Business Consultant <hornton cs.baylor.edu>: **Computer
Science is NOT Science**. Computer science is not a science; its
significance has little to do with computers.


[4] Peer review in context(1) Karl Svozil (TU Wien) (URL: <
http://tph.tuwien.ac.at/~svozil/>)
<http://www.inst.at/trans/15Nr/03_2/svozil15.htm>

1. Peer Review
To a non-involved observer, peer review can be explained as a kind
procedural pattern or ritual, in which a decision over the
publication of scientific reports (and/or over the funding of some
research project) is reached. The process begins when an unsolicited
article is submitted by an author about some research results. The
article is sent from the editor to unpaid reviewers, called peers.
These reviewers provide reports and recommendations which are sent
back to the editor. The editor makes the reports ANONYMOUS and sends
them to the authors. The article is revised by the author and re-
submitted. This procedure can repeat itself. Finally, the editor
decides whether or not the article is worth publishing or is
rejected. Rejections rates vary strongly, depending on the field
covered, from 10 % to 95 %. And despite the critical evaluation of
the situation, most participants attempt to do a decent job under
the given circumstances.

1.1 Why peer review?
Peer review has at least three main goals: (i) quality certification
of scientific publications, (ii) career planning of the new
scientific generation by comprehensible, "objective,'' quantitative
criteria, as well as (iii) the evaluation of research projects
requesting funding .

The importance of peer review for scientific careers is enormous: a
publication which does not appear in a journal whose contributions
are subjected to peer review, is usually considered "WORTH NOTHING''
in terms of career planning; and without peer review there is no
certified progress in science; at least this is what is emphasized
over and over again. Therefore, it is mandatory for novices as well
as for established researchers requesting positions, status,
influence and resources, to expose themselves to this evaluation
process. And although most authors express their frustration with
this kind of censorship behind closed doors, public criticism is
considered inappropriate, unless one is willing to bear the
consequences, such as being denoted a "whiner.''

Peer review is seen primarily as assistance to the author for
improving articles. It avoids the publication of uninteresting,
plagiarised, faulty, erroneous and fake results. Each reader should
form his or her own judgement about whether or not these advantages,
should they be achieved, counterbalance the disadvantages of
scientific censorship. These issues deserve public concern. After
all, no small amount of tax money and the pursuit of scientific
progress are at stake.

[5] "What is a Peer Reviewed Journal?" <http://valinor.ca/peer-
review.html>:
***Whether it appears in print, a combination of print and
electronic forms, or only in electronic form, a peer reviewed
journal is one in which each feature article has been examined by
people with credentials in the article's field of study before it is
published. Collections of papers from conferences may be considered
peer reviewed as well, if the original presentations were "invited"
or examined by experts before being accepted. Papers which appear in
sources like these are considered to be as reliable as humanly
possible. In "double blind" peer review, neither the author nor the
reviewers know each others' identities. Not all peer review is
double blind.***


[6] Williams Library - Evaluating Information Resources
<http://www.northern.edu/library/help/evaluating.htm>
Many scholarly journals require a peer review process before
articles can be published. In peer reviewed journals (sometimes
called refereed journals), an author's work is reviewed by two or
more individuals who are experts in the subject matter addressed in
the article. After their review, the reviewers (or referees) may
return the article to its author with suggestions for improvement or
modification. Each reviewer makes a recommendation whether to reject
or accept the article, and sometimes the acceptance is subject to
conditions of edit. Reviewers typically remain anonymous and are
carefully chosen to have no relationship to the article's author to
limit bias in the review process. The peer review process can take a
long time to complete, sometimes delaying publication of an article
for one year or more from the date of its original submission.


[7a] <http://www.usatoday.com/tech/science/2005-11-18-
vaticanastronomer_x.htm>
Vatican: ID isn't science - USA Today - Posted 11/18/2005

[7b] <http://www.msnbc.msn.com/id/10101394/from/RSS/>
Vatican astronomer joins evolution debate: "Intelligent design isn't
science, `though it pretends to be,' he says"


[8] <http://www2.mdanderson.org/depts/oncolog/pdfs-
issues/03/oncolog7-8-03.pdf> :
Researchers Explore Possible Applications of Nanotechnology in
Cancer Treatment (by Ann Sutton)
*** Dr. Michael G. Rosenblum, a professor in the Department of
Bioimmunotherapy, holds a model of a buckminsterfullerene molecule,
or buckyball. Dr. Rosenblum and his colleagues are studying the use
of buckyballs, nanoparticles composed of 60 carbon atoms in the
shape of a soccer ball, to deliver chemotherapeutic drugs to cancer
cells.
*** Dr. Rosenblum is studying another type of chemotherapeutic drug
delivery system by applying nanotechnology's most famous discovery,
buckminsterfullerene, or the buckyball. A nanoparticle composed of
60 carbon atoms in the shape of a soccer ball, the buckyball earned
its discoverers, Sir Harold W. Kroto, Ph.D., of the University of
Sussex, UK, and Robert F. Curl, Jr., Ph.D., and Richard E. Smalley,
Ph.D., both of Rice University, the 1996 Nobel Prize in Chemistry.

[9a] Sains & Teknologi di Indonesia bagian ke-I
<http://groups.yahoo.com/group/evolusi/message/3924>
Misalnya, **computer science** itu BUKAN science, sebab computer itu
bikinan manusia, hingga segala hal-ihwalnya utak-utek
berada dalam ciptaan manusia itu sendiri. Hal ini bisa dibaca antara
lain di
<http://www.geocities.com/tablizer/science.htm> dimana seorang ahli
computer sendiri mengatakan/mengakui bahwa **Computer Science** is
Not Science and **Software Engineering** is Not Engineering!
*** Satu lagi website lain:
http://jamesthornton.com/wp/display/350/351.wimpy> James Thornton -
Internet Business Consultant <hornton cs.baylor.edu>: **Computer
Science is NOT Science**. Computer science is not a science; its
significance has little to do with computers.

[9b] Sains & Teknologi di Indonesia bagian ke-II
<http://groups.yahoo.com/group/evolusi/message/3925>
Komentar atas artikel tentang Nanotechnology oleh Roy Sembel dikoran
warta-ekonomi, bisa diakses di:
http://www.wartaekonomi.com/detail.asp?aid=3405&cid=9

[10] CF Lee & NF Johnson, *Let the quantum games begin*, PhysicsWeb,
October 2002
<http://physicsweb.org/articles/world/15/10/7>

[11a] <http://en.wikipedia.org/wiki/Peer_review>

[11b]< http://www.answers.com/topic/peer-review>
*** Traditionally reviewers would remain anonymous to the authors,
but this is slowly changing. In some academic fields most journals
now offer the reviewer the option of remaining anonymous or not;
papers sometimes contain, in the acknowledgments section, thanks to
(anonymous or named) referees who helped improve the paper.

[11c] <http://www.jcal.emory.edu/policies.php> Journal of Cognitive
Learning "Peer Review Process"
--Identity of the reviewers will remain anonymous and will not be
disclosed to the author.

[11d] <http://www.ijpa.org/info.htm> The International Journal of
Psychoanalysis - Preparation and submission of manuscripts. Papers
(of no more than 8,000 words) in any of the main European languages
will be considered for publication but should be prepared in the
appropriate fashion and submitted for anonymous peer review to the
appropriate Editor, as laid out in the Notes for Contributors.

[11e] Physical Review Letters - Policies and Procedures (July 1996)
<http://forms.aps.org/historic/6.1.96ppl.html>
*** In an effort to minimize the time between initial submittal of a
manuscript and final disposition, the anonymous review process will
usually end with the reports received following the authors' first
resubmittal of the manuscript.
*** The author of the Letter is not asked to review the Comment as
an anonymous referee. The editors will consult an independent,
anonymous referee if they deem it useful in determining the
suitability for publication of the Comment (and Reply, if any). In
any transmission, the Reply or the reaction of THE AUTHOR IS NOT
TREATED ANONYMOUSLY









***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org




---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS


Visit your group "ppiindia" on the web.

To unsubscribe from this group, send an email to:
ppiindia-unsubscribe-***@public.gmane.org

Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.


---------------------------------




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org
Satrio Arismunandar
2005-11-26 07:58:02 UTC
Permalink
Kasihan... sudah capek=capek berjuang sehingga
putra-putri Indonesia jadi pemenang medali emas di
Olimpiade Fisika yang bergengsi... Ujung-ujungnya
dijatuhkan karena issue "creatism" dan "intelligent
design"......

Padahal di Indonesia ini juga ada pemimpin negara
(bukan cuma sekadar dosen atau akademisi), yang
hobinya klenik dan mengunjungi makam-makam keramat...

Saya jadi ingin tahu, betulkah Pelita Harapan begitu
bodoh, menerima orang yang tak jelas PhD-nya??? Tapi
ah.. entahlah.. bukan urusan saya....
Post by ANDREAS MIHARDJA
Ini Yohannes Surya mendapat gelar PhDnya dari
universitas mana?
Apakah Universitas diakui oleh pemerintah US sebagai
suatu perguruan tinggi dimana gelar ini dapat
diberikan?
Menurut informasi yg saya tahu, beberapa college
dari aliran christian yg mendidik creatism atau yg
sekarang disebut "Intelligent Design" tidak dianggap
sebagai college oleh pemerintah dan titulatur yg
mereka terima dicollege semacem ini tidak diakui
sebagai tanda telah mencapai tingkat pendidikan yg
advanced. Apakah Yohannes Surya ini se-aliran dgn
pdt Pat Robertson yg dimana masyarakat US merupakan
pdt lelucon umat.
Ahli2 al kitab keluaran college semacem ini malah
memalukan dunia science dan boleh dianggap sebagai
pseudoscience atau ilmu pengetahuan picisan.
Andreas
Bersama ini saya lampirkan jawaban dan/atau komentar
saya atas
sambutan Dr. Yohanes Surya yang telah di forward-kan
per japri
kepada saya. Agar bisa dibaca oleh sebanyak mungkin
pembaca, saya
muat tulisan ini dalam berbagai milis diskusi bebas
di Internet.
Lebih bagus lagi jika bisa dimuat di-koran2
Indonesia, asalkan saya
tetap dibawah kondisi anonym.
Memenuhi permintaan Dr. Yohannes Surya dibagian
akhir dari e-mailnya
kepada sdr. Nugoroho, saya kirimkan tulisan ini
untuk dimuat diforum
tebuka
(1) vincentliong
<http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/>;
(2) agama_sains_moralitas
<http://groups.yahoo.com/group/agama_sains_moralitas/>;
Post by ANDREAS MIHARDJA
(3) tionghoa-net
<http://groups.yahoo.com/group/tionghoa-net/>;
(4) ppindia
<http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/>;
(5) interdisplin
<http://groups.yahoo.com/group/interdisiplin/> ;
(6) debat-alkitab
<http://groups.yahoo.com/group/apakabar/>.
(7) evolusi
<http://groups.yahoo.com/group/evolusi/>
(8) apakabar
<http://groups.yahoo.com/group/apakabar/>
(9) fisika-indonesia
<http://groups.yahoo.com/group/fisika-
indonesia/>
Beberapa dari antara forum2 debat ini (#7-#9) adalah
forum yang
tertutup, artinya hanya bisa di-akses oleh anggauta.
Jadi, sekiranya Dr. Surya bermaksud membaca dan
meyambuti secara
langsung diforum tersebut, ia harus lebih dulu
mendaftarkan diri
menjadi anggauta.
Salam,
Indoshepherd
Dalam bebarapa bulan ini seorang yang mengaku
bernama Indoshepperd
terus menerus mempostingkan berita yang mengarah
provokasi.
Berikut ini adalah tanggapan saya atas berbagai
tuduhan dari sang
Indoshepperd yang sayang sekali tidak mau
menunjukkan jati dirinya.
Salam
Yohanes
(silahkan disebarluaskan)
1. Tentang LSPI
LSPI adalah lembaga science penciptaan Indonesia.
Lembaga ini didirikan sekitar tahun 1994/1995.
Waktu itu saya baru
pulang dari USA. Saya dikenalkan oleh seorang teman
dengan Victor
Liauw
yang berinisiatif membentuk LSPI. Mereka mempunyai
visi untuk
membendung arus evolusi. Saya setuju untuk
bergabung. Saya pribadi
percaya bahwa
dunia ini ada karena diciptakan bukan karena
evolusi. Saya percaya
evolusi mikro bisa terjadi, tetapi untuk evolusi
makro (manusia
berasal dari
monyet) saya tidak setuju.
Singkat cerita mereka menaruh nama saya sebagai
salah satu
founder. Dalam beberapa bulan saya banyak dapat
artikel dari LSPI,
namun setelah itu saya tidak aktif dalam kegiatan
ini karena ada
beberapa konsep mereka yang tidak cocok dengan
pandangan saya (saya
anggap terlalu
radikal) seperti tentang penciptaan jagad raya
dalam 7 hari
(literal). Saya percaya jagad raya diciptakan oleh
Tuhan tetapi
caranya mungkin tidak
seperti yang diinterpretasikan oleh orang-orang
dari lembaga
creation.
Saya sudah lama minta nama saya di "remove" dari
LSPI.
### Sebagai *scientist* sepatutnya Dr. Yohanes
Surya mengerti apa
itu SCIENCE, dan sebagai pendiri + aktivis dari LSPI
semestinya Dr.
Yohannes Surya juga mengerti bahwa kisah penciptaan
alam semesta +
manusia yang diyakini oleh Lembaga SCIENCE
Penciptaan Indonesia itu
SAMA SEKALI BUKAN SCIENCE. Jika sekiranya Dr.
Yohanes Surya mengira
bahwa dongeng penciptaan seperti itu adalah sama2
SCIENCE seperti
yang pernah dipelajarinya selama pendidikannya untuk
mendapatkan
gelar doktornya, maka artinya Dr. Yohanes Surya
tidak mengerti
science itu apa. Dengan demikian juga ia tidak
mengerti ilmu yang
dipelajarinya, atau dengan perkataan lain gelar
doktornya itu sia2
belaka dan tidak sepatutnya diberikan kepadanya.
Ini adalah INTI
dari perdebatan yang saya buka disini.
### Aneh sekali, sebagai orang yang mengaku ilmuwan
Dr. Yohanes
Surya telah berani menyatakan didepan umum tidak
percaya evolusi
tanpa mengetahui atau terlebih dulu menyelidiki
baik2 apa yang
dibantahnya, yaitu teori evolusi (tak peduli mikro
atau makro), yang
difitnahnya sebagai teori "manusia berasal dari
monyet". TIDAK
PERNAH ada ilmuwan siapapun yang mengatakan
demikian! Teori evolusi
Darwin, dan Darwin sendiri pun TIDAK PERNAH
mengatakan demikian !
Paling banter orang bisa bilang, manusia dan monyet
adalah saudara
sepupu. Jadi jelas Dr. Yohanes Surya hanya
meng-ada2 dan me-reka2
sendiri, atau dengan perkataan lain, dengan sengaja
memfitnah, suatu
perbuatan yang sangat menjijikkan buat seorang yang
mengaku ilmuwan,
pengajar dan bahkan *Profesor*! Kemungkinan
lainnya, Dr. Surya
benar2 salah mengerti teori evolusi, jadi ia tidak
mengerti apa yang
dibantah olehnya. Kemungkinan kedua ini bahkan
sangat memalukan
buat seorang yang mengaku ilmuwan, malahan otomatis
men-
diskualifikasi dirinya sendiri sebagai ilmuwan,
sebab artinya berani
bicara –atau bahkan menilai/men-judge- sesuatu yang
tidak dimengerti
olehnya, alias "he does not know what he is talking
about". Yang
terakhir ini adalah benar2 TABOO buat seorang
ilmuwan. Mana bisa
orang yang berani menilai/menghakimi tanpa mengerti
apa yang
dinilai/dihakimi olehnya? Mana boleh orang demikian
dikasi
=== message truncated ===




__________________________________
Yahoo! Music Unlimited
Access over 1 million songs. Try it free.
http://music.yahoo.com/unlimited/


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org
indoshepherd
2005-11-26 17:21:03 UTC
Permalink
Sebagai scientist yang telah berprofesi 30+ lebih di Eropa dan USA
(sampai sekarang) saya mewakili suara para ilmuwan SELURUH Amerika
(dan Eropa) yang tergabung dalam American Physical Society dibawah
naungan National Academy of Sciences sebagai pengemban autoritas
tertinggi dalam IPTEK. Opini dan judgment KAMI sudah amat jelas
dalam perdebatan kami dengan para kreasionis di Amerika yang semakin
marak saja hari2 ini. Sampai2 Vatikan ikut campur, dan sebagai
salah satu autoritas agama, telah ikut serta menolak kreasionisme
sebagai science. Jika orang ingin menafsirkan paham kreasionisme
sebagai iseologi agama, teologi atau filsafat, itu sih silahkan
saja. Tetapi jangan mengaku sebagai science, dan lebih kurang-ajar
lagi, menuntut agar teori evolusi dilarang oleh hukum, padahal teori
evolusi ini jelas2 diakui sebagai science oleh dunia sceicne
barat/sekuler.

Komentar saya atas LSPI dan Yohannes Surya sebagai KREASIONIS dan
pseudoscientist adalah dalam rangka yang sama, juga terutama karena
saya pernah lahir di Indonesia, hingga sudah sewajarnya saya menaruh
perhatian besar, dibandingkan dengan ilmuwan Amerika yang tidak akan
perduli atas perkembangan science di Indonesia. Jika anda di
Indonesia mau membikin *science* dan IPTEK menurut definisi kalian
sendiri yang justru bertentangan dengan science dan IPTEK yang telah
KAMI perkembangkan selama 250 tahun terakhir ini, yah silahkan
saja .... Kita lihat saja nanti apakah usaha kalian ada
hasilnya ..... KAMI sih akan maju terus, tidak perduli apa yang
kalian bikin ....

Salam,
Indoshepherd
Post by Satrio Arismunandar
Kasihan... sudah capek=capek berjuang sehingga
putra-putri Indonesia jadi pemenang medali emas di
Olimpiade Fisika yang bergengsi... Ujung-ujungnya
dijatuhkan karena issue "creatism" dan "intelligent
design"......
Padahal di Indonesia ini juga ada pemimpin negara
(bukan cuma sekadar dosen atau akademisi), yang
hobinya klenik dan mengunjungi makam-makam keramat...
Saya jadi ingin tahu, betulkah Pelita Harapan begitu
bodoh, menerima orang yang tak jelas PhD-nya??? Tapi
ah.. entahlah.. bukan urusan saya....
Post by ANDREAS MIHARDJA
Ini Yohannes Surya mendapat gelar PhDnya dari
universitas mana?
Apakah Universitas diakui oleh pemerintah US sebagai
suatu perguruan tinggi dimana gelar ini dapat
diberikan?
Menurut informasi yg saya tahu, beberapa college
dari aliran christian yg mendidik creatism atau yg
sekarang disebut "Intelligent Design" tidak dianggap
sebagai college oleh pemerintah dan titulatur yg
mereka terima dicollege semacem ini tidak diakui
sebagai tanda telah mencapai tingkat pendidikan yg
advanced. Apakah Yohannes Surya ini se-aliran dgn
pdt Pat Robertson yg dimana masyarakat US merupakan
pdt lelucon umat.
Ahli2 al kitab keluaran college semacem ini malah
memalukan dunia science dan boleh dianggap sebagai
pseudoscience atau ilmu pengetahuan picisan.
Andreas
Bersama ini saya lampirkan jawaban dan/atau komentar
saya atas
sambutan Dr. Yohanes Surya yang telah di forward-kan
per japri
kepada saya. Agar bisa dibaca oleh sebanyak mungkin
pembaca, saya
muat tulisan ini dalam berbagai milis diskusi bebas
di Internet.
Lebih bagus lagi jika bisa dimuat di-koran2
Indonesia, asalkan saya
tetap dibawah kondisi anonym.
Memenuhi permintaan Dr. Yohannes Surya dibagian
akhir dari e-mailnya
kepada sdr. Nugoroho, saya kirimkan tulisan ini
untuk dimuat diforum
tebuka
(1) vincentliong
<http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/>;
(2) agama_sains_moralitas
<http://groups.yahoo.com/group/agama_sains_moralitas/>;
Post by ANDREAS MIHARDJA
(3) tionghoa-net
<http://groups.yahoo.com/group/tionghoa-net/>;
(4) ppindia
<http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/>;
(5) interdisplin
<http://groups.yahoo.com/group/interdisiplin/> ;
(6) debat-alkitab
<http://groups.yahoo.com/group/apakabar/>.
(7) evolusi
<http://groups.yahoo.com/group/evolusi/>
(8) apakabar
<http://groups.yahoo.com/group/apakabar/>
(9) fisika-indonesia
<http://groups.yahoo.com/group/fisika-
indonesia/>
Beberapa dari antara forum2 debat ini (#7-#9) adalah
forum yang
tertutup, artinya hanya bisa di-akses oleh anggauta.
Jadi, sekiranya Dr. Surya bermaksud membaca dan
meyambuti secara
langsung diforum tersebut, ia harus lebih dulu
mendaftarkan diri
menjadi anggauta.
Salam,
Indoshepherd
Dalam bebarapa bulan ini seorang yang mengaku
bernama Indoshepperd
terus menerus mempostingkan berita yang mengarah
provokasi.
Berikut ini adalah tanggapan saya atas berbagai
tuduhan dari sang
Indoshepperd yang sayang sekali tidak mau
menunjukkan jati dirinya.
Salam
Yohanes
(silahkan disebarluaskan)
1. Tentang LSPI
LSPI adalah lembaga science penciptaan Indonesia.
Lembaga ini didirikan sekitar tahun 1994/1995.
Waktu itu saya baru
pulang dari USA. Saya dikenalkan oleh seorang teman
dengan Victor
Liauw
yang berinisiatif membentuk LSPI. Mereka mempunyai
visi untuk
membendung arus evolusi. Saya setuju untuk
bergabung. Saya pribadi
percaya bahwa
dunia ini ada karena diciptakan bukan karena
evolusi. Saya percaya
evolusi mikro bisa terjadi, tetapi untuk evolusi
makro (manusia
berasal dari
monyet) saya tidak setuju.
Singkat cerita mereka menaruh nama saya sebagai
salah satu
founder. Dalam beberapa bulan saya banyak dapat
artikel dari LSPI,
namun setelah itu saya tidak aktif dalam kegiatan
ini karena ada
beberapa konsep mereka yang tidak cocok dengan
pandangan saya (saya
anggap terlalu
radikal) seperti tentang penciptaan jagad raya
dalam 7 hari
(literal). Saya percaya jagad raya diciptakan oleh
Tuhan tetapi
caranya mungkin tidak
seperti yang diinterpretasikan oleh orang-orang
dari lembaga
creation.
Saya sudah lama minta nama saya di "remove" dari
LSPI.
### Sebagai *scientist* sepatutnya Dr. Yohanes
Surya mengerti apa
itu SCIENCE, dan sebagai pendiri + aktivis dari LSPI
semestinya Dr.
Yohannes Surya juga mengerti bahwa kisah penciptaan
alam semesta +
manusia yang diyakini oleh Lembaga SCIENCE
Penciptaan Indonesia itu
SAMA SEKALI BUKAN SCIENCE. Jika sekiranya Dr.
Yohanes Surya mengira
bahwa dongeng penciptaan seperti itu adalah sama2
SCIENCE seperti
yang pernah dipelajarinya selama pendidikannya untuk
mendapatkan
gelar doktornya, maka artinya Dr. Yohanes Surya
tidak mengerti
science itu apa. Dengan demikian juga ia tidak
mengerti ilmu yang
dipelajarinya, atau dengan perkataan lain gelar
doktornya itu sia2
belaka dan tidak sepatutnya diberikan kepadanya.
Ini adalah INTI
dari perdebatan yang saya buka disini.
### Aneh sekali, sebagai orang yang mengaku ilmuwan
Dr. Yohanes
Surya telah berani menyatakan didepan umum tidak
percaya evolusi
tanpa mengetahui atau terlebih dulu menyelidiki
baik2 apa yang
dibantahnya, yaitu teori evolusi (tak peduli mikro
atau makro), yang
difitnahnya sebagai teori "manusia berasal dari
monyet". TIDAK
PERNAH ada ilmuwan siapapun yang mengatakan
demikian! Teori evolusi
Darwin, dan Darwin sendiri pun TIDAK PERNAH
mengatakan demikian !
Paling banter orang bisa bilang, manusia dan monyet
adalah saudara
sepupu. Jadi jelas Dr. Yohanes Surya hanya
meng-ada2 dan me-reka2
sendiri, atau dengan perkataan lain, dengan sengaja
memfitnah, suatu
perbuatan yang sangat menjijikkan buat seorang yang
mengaku ilmuwan,
pengajar dan bahkan *Profesor*! Kemungkinan
lainnya, Dr. Surya
benar2 salah mengerti teori evolusi, jadi ia tidak
mengerti apa yang
dibantah olehnya. Kemungkinan kedua ini bahkan
sangat memalukan
buat seorang yang mengaku ilmuwan, malahan otomatis
men-
diskualifikasi dirinya sendiri sebagai ilmuwan,
sebab artinya berani
bicara –atau bahkan menilai/men-judge- sesuatu yang
tidak dimengerti
olehnya, alias "he does not know what he is talking
about". Yang
terakhir ini adalah benar2 TABOO buat seorang
ilmuwan. Mana bisa
orang yang berani menilai/menghakimi tanpa mengerti
apa yang
dinilai/dihakimi olehnya? Mana boleh orang demikian
dikasi
=== message truncated ===
__________________________________
Yahoo! Music Unlimited
Access over 1 million songs. Try it free.
http://music.yahoo.com/unlimited/
------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org
ANDREAS MIHARDJA
2005-11-27 11:22:48 UTC
Permalink
Mengenai Vatican melalui pope Benedict memang dia pernah bilang utk mempertimbangkan inteligent design -rupanya atas indoktrinasi dari cardinal asal Austria.yg setuju dgn ajaran ini. Tetapi Vatican ke-esokan harinya mengeluarkan report resmi yg dikeluarkan oleh bagian kepercayaan.
Mereka bilang agar umat catholic harus mendengarkan informasi yg diberikan dan diketemukan oleh scientist2 [theory evolusi] tetapi didalam penghidupan kita tetap jangan melupakan bible. utk check silahkan cari diinternet pasti ketemu info ini
Andreas

indoshepherd <indoshepherd-/***@public.gmane.org> wrote:
Sebagai scientist yang telah berprofesi 30+ lebih di Eropa dan USA
(sampai sekarang) saya mewakili suara para ilmuwan SELURUH Amerika
(dan Eropa) yang tergabung dalam American Physical Society dibawah
naungan National Academy of Sciences sebagai pengemban autoritas
tertinggi dalam IPTEK. Opini dan judgment KAMI sudah amat jelas
dalam perdebatan kami dengan para kreasionis di Amerika yang semakin
marak saja hari2 ini. Sampai2 Vatikan ikut campur, dan sebagai
salah satu autoritas agama, telah ikut serta menolak kreasionisme
sebagai science. Jika orang ingin menafsirkan paham kreasionisme
sebagai iseologi agama, teologi atau filsafat, itu sih silahkan
saja. Tetapi jangan mengaku sebagai science, dan lebih kurang-ajar
lagi, menuntut agar teori evolusi dilarang oleh hukum, padahal teori
evolusi ini jelas2 diakui sebagai science oleh dunia sceicne
barat/sekuler.

Komentar saya atas LSPI dan Yohannes Surya sebagai KREASIONIS dan
pseudoscientist adalah dalam rangka yang sama, juga terutama karena
saya pernah lahir di Indonesia, hingga sudah sewajarnya saya menaruh
perhatian besar, dibandingkan dengan ilmuwan Amerika yang tidak akan
perduli atas perkembangan science di Indonesia. Jika anda di
Indonesia mau membikin *science* dan IPTEK menurut definisi kalian
sendiri yang justru bertentangan dengan science dan IPTEK yang telah
KAMI perkembangkan selama 250 tahun terakhir ini, yah silahkan
saja .... Kita lihat saja nanti apakah usaha kalian ada
hasilnya ..... KAMI sih akan maju terus, tidak perduli apa yang
kalian bikin ....

Salam,
Indoshepherd
Post by Satrio Arismunandar
Kasihan... sudah capek=capek berjuang sehingga
putra-putri Indonesia jadi pemenang medali emas di
Olimpiade Fisika yang bergengsi... Ujung-ujungnya
dijatuhkan karena issue "creatism" dan "intelligent
design"......
Padahal di Indonesia ini juga ada pemimpin negara
(bukan cuma sekadar dosen atau akademisi), yang
hobinya klenik dan mengunjungi makam-makam keramat...
Saya jadi ingin tahu, betulkah Pelita Harapan begitu
bodoh, menerima orang yang tak jelas PhD-nya??? Tapi
ah.. entahlah.. bukan urusan saya....
Post by ANDREAS MIHARDJA
Ini Yohannes Surya mendapat gelar PhDnya dari
universitas mana?
Apakah Universitas diakui oleh pemerintah US sebagai
suatu perguruan tinggi dimana gelar ini dapat
diberikan?
Menurut informasi yg saya tahu, beberapa college
dari aliran christian yg mendidik creatism atau yg
sekarang disebut "Intelligent Design" tidak dianggap
sebagai college oleh pemerintah dan titulatur yg
mereka terima dicollege semacem ini tidak diakui
sebagai tanda telah mencapai tingkat pendidikan yg
advanced. Apakah Yohannes Surya ini se-aliran dgn
pdt Pat Robertson yg dimana masyarakat US merupakan
pdt lelucon umat.
Ahli2 al kitab keluaran college semacem ini malah
memalukan dunia science dan boleh dianggap sebagai
pseudoscience atau ilmu pengetahuan picisan.
Andreas
Bersama ini saya lampirkan jawaban dan/atau komentar
saya atas
sambutan Dr. Yohanes Surya yang telah di forward-kan
per japri
kepada saya. Agar bisa dibaca oleh sebanyak mungkin
pembaca, saya
muat tulisan ini dalam berbagai milis diskusi bebas
di Internet.
Lebih bagus lagi jika bisa dimuat di-koran2
Indonesia, asalkan saya
tetap dibawah kondisi anonym.
Memenuhi permintaan Dr. Yohannes Surya dibagian
akhir dari e-mailnya
kepada sdr. Nugoroho, saya kirimkan tulisan ini
untuk dimuat diforum
tebuka
(1) vincentliong
<http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/>;
(2) agama_sains_moralitas
<http://groups.yahoo.com/group/agama_sains_moralitas/>;
Post by ANDREAS MIHARDJA
(3) tionghoa-net
<http://groups.yahoo.com/group/tionghoa-net/>;
(4) ppindia
<http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/>;
(5) interdisplin
<http://groups.yahoo.com/group/interdisiplin/> ;
(6) debat-alkitab
<http://groups.yahoo.com/group/apakabar/>.
(7) evolusi
<http://groups.yahoo.com/group/evolusi/>
(8) apakabar
<http://groups.yahoo.com/group/apakabar/>
(9) fisika-indonesia
<http://groups.yahoo.com/group/fisika-
indonesia/>
Beberapa dari antara forum2 debat ini (#7-#9) adalah
forum yang
tertutup, artinya hanya bisa di-akses oleh anggauta.
Jadi, sekiranya Dr. Surya bermaksud membaca dan
meyambuti secara
langsung diforum tersebut, ia harus lebih dulu
mendaftarkan diri
menjadi anggauta.
Salam,
Indoshepherd
Dalam bebarapa bulan ini seorang yang mengaku
bernama Indoshepperd
terus menerus mempostingkan berita yang mengarah
provokasi.
Berikut ini adalah tanggapan saya atas berbagai
tuduhan dari sang
Indoshepperd yang sayang sekali tidak mau
menunjukkan jati dirinya.
Salam
Yohanes
(silahkan disebarluaskan)
1. Tentang LSPI
LSPI adalah lembaga science penciptaan Indonesia.
Lembaga ini didirikan sekitar tahun 1994/1995.
Waktu itu saya baru
pulang dari USA. Saya dikenalkan oleh seorang teman
dengan Victor
Liauw
yang berinisiatif membentuk LSPI. Mereka mempunyai
visi untuk
membendung arus evolusi. Saya setuju untuk
bergabung. Saya pribadi
percaya bahwa
dunia ini ada karena diciptakan bukan karena
evolusi. Saya percaya
evolusi mikro bisa terjadi, tetapi untuk evolusi
makro (manusia
berasal dari
monyet) saya tidak setuju.
Singkat cerita mereka menaruh nama saya sebagai
salah satu
founder. Dalam beberapa bulan saya banyak dapat
artikel dari LSPI,
namun setelah itu saya tidak aktif dalam kegiatan
ini karena ada
beberapa konsep mereka yang tidak cocok dengan
pandangan saya (saya
anggap terlalu
radikal) seperti tentang penciptaan jagad raya
dalam 7 hari
(literal). Saya percaya jagad raya diciptakan oleh
Tuhan tetapi
caranya mungkin tidak
seperti yang diinterpretasikan oleh orang-orang
dari lembaga
creation.
Saya sudah lama minta nama saya di "remove" dari
LSPI.
### Sebagai *scientist* sepatutnya Dr. Yohanes
Surya mengerti apa
itu SCIENCE, dan sebagai pendiri + aktivis dari LSPI
semestinya Dr.
Yohannes Surya juga mengerti bahwa kisah penciptaan
alam semesta +
manusia yang diyakini oleh Lembaga SCIENCE
Penciptaan Indonesia itu
SAMA SEKALI BUKAN SCIENCE. Jika sekiranya Dr.
Yohanes Surya mengira
bahwa dongeng penciptaan seperti itu adalah sama2
SCIENCE seperti
yang pernah dipelajarinya selama pendidikannya untuk
mendapatkan
gelar doktornya, maka artinya Dr. Yohanes Surya
tidak mengerti
science itu apa. Dengan demikian juga ia tidak
mengerti ilmu yang
dipelajarinya, atau dengan perkataan lain gelar
doktornya itu sia2
belaka dan tidak sepatutnya diberikan kepadanya.
Ini adalah INTI
dari perdebatan yang saya buka disini.
### Aneh sekali, sebagai orang yang mengaku ilmuwan
Dr. Yohanes
Surya telah berani menyatakan didepan umum tidak
percaya evolusi
tanpa mengetahui atau terlebih dulu menyelidiki
baik2 apa yang
dibantahnya, yaitu teori evolusi (tak peduli mikro
atau makro), yang
difitnahnya sebagai teori "manusia berasal dari
monyet". TIDAK
PERNAH ada ilmuwan siapapun yang mengatakan
demikian! Teori evolusi
Darwin, dan Darwin sendiri pun TIDAK PERNAH
mengatakan demikian !
Paling banter orang bisa bilang, manusia dan monyet
adalah saudara
sepupu. Jadi jelas Dr. Yohanes Surya hanya
meng-ada2 dan me-reka2
sendiri, atau dengan perkataan lain, dengan sengaja
memfitnah, suatu
perbuatan yang sangat menjijikkan buat seorang yang
mengaku ilmuwan,
pengajar dan bahkan *Profesor*! Kemungkinan
lainnya, Dr. Surya
benar2 salah mengerti teori evolusi, jadi ia tidak
mengerti apa yang
dibantah olehnya. Kemungkinan kedua ini bahkan
sangat memalukan
buat seorang yang mengaku ilmuwan, malahan otomatis
men-
diskualifikasi dirinya sendiri sebagai ilmuwan,
sebab artinya berani
bicara –atau bahkan menilai/men-judge- sesuatu yang
tidak dimengerti
olehnya, alias "he does not know what he is talking
about". Yang
terakhir ini adalah benar2 TABOO buat seorang
ilmuwan. Mana bisa
orang yang berani menilai/menghakimi tanpa mengerti
apa yang
dinilai/dihakimi olehnya? Mana boleh orang demikian
dikasi
=== message truncated ===
__________________________________
Yahoo! Music Unlimited
Access over 1 million songs. Try it free.
http://music.yahoo.com/unlimited/
***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org




SPONSORED LINKS
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn Indonesian language course

---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS


Visit your group "ppiindia" on the web.

To unsubscribe from this group, send an email to:
ppiindia-unsubscribe-***@public.gmane.org

Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.


---------------------------------




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org
Satrio Arismunandar
2005-11-28 06:34:52 UTC
Permalink
Sebagai orang awam, saya bertanya-tanya. Bukankah baik
creationisme, intelligent design, ataupun evolusi
(Darwin) semua itu baru sebatas TEORI? Teori bukan
kebenaran mutlak....

Suatu teori diterima selama belum ditemukan
bukti-bukti untuk menyanggahnya. Sebagaimana dulu
orang menerima teori bumi adalah pusat alam semesta,
sampai terbukti bumi mengelilingi matahari, bukan
sebaliknya....

Bukan tidak mungkin, di masa mendatang akan muncul
teori baru (teori ketiga, keempat, dst) yang menolak
teori evolusi, yang sekaligus juga menolak teori
intelligent design... Why knows? Justru karena saya
yakin, ilmu pengetahuan terus berkembang, maka saya
cenderung tak mau ngotot dalam hal-hal yang sebatas
teori....
Post by ANDREAS MIHARDJA
Mengenai Vatican melalui pope Benedict memang dia
pernah bilang utk mempertimbangkan inteligent design
-rupanya atas indoktrinasi dari cardinal asal
Austria.yg setuju dgn ajaran ini. Tetapi Vatican
ke-esokan harinya mengeluarkan report resmi yg
dikeluarkan oleh bagian kepercayaan.
Mereka bilang agar umat catholic harus
mendengarkan informasi yg diberikan dan diketemukan
oleh scientist2 [theory evolusi] tetapi didalam
penghidupan kita tetap jangan melupakan bible. utk
check silahkan cari diinternet pasti ketemu info ini
Andreas
Sebagai scientist yang telah berprofesi 30+ lebih di
Eropa dan USA
(sampai sekarang) saya mewakili suara para ilmuwan
SELURUH Amerika
(dan Eropa) yang tergabung dalam American Physical
Society dibawah
naungan National Academy of Sciences sebagai
pengemban autoritas
tertinggi dalam IPTEK. Opini dan judgment KAMI
sudah amat jelas
dalam perdebatan kami dengan para kreasionis di
Amerika yang semakin
marak saja hari2 ini. Sampai2 Vatikan ikut campur,
dan sebagai
salah satu autoritas agama, telah ikut serta menolak
kreasionisme
sebagai science. Jika orang ingin menafsirkan paham
kreasionisme
sebagai iseologi agama, teologi atau filsafat, itu
sih silahkan
saja. Tetapi jangan mengaku sebagai science, dan
lebih kurang-ajar
lagi, menuntut agar teori evolusi dilarang oleh
hukum, padahal teori
evolusi ini jelas2 diakui sebagai science oleh dunia
sceicne
barat/sekuler.
Komentar saya atas LSPI dan Yohannes Surya sebagai
KREASIONIS dan
pseudoscientist adalah dalam rangka yang sama, juga
terutama karena
saya pernah lahir di Indonesia, hingga sudah
sewajarnya saya menaruh
perhatian besar, dibandingkan dengan ilmuwan Amerika
yang tidak akan
perduli atas perkembangan science di Indonesia.
Jika anda di
Indonesia mau membikin *science* dan IPTEK menurut
definisi kalian
sendiri yang justru bertentangan dengan science dan
IPTEK yang telah
KAMI perkembangkan selama 250 tahun terakhir ini,
yah silahkan
saja .... Kita lihat saja nanti apakah usaha kalian
ada
hasilnya ..... KAMI sih akan maju terus, tidak
perduli apa yang
kalian bikin ....
Salam,
Indoshepherd
Post by Satrio Arismunandar
Kasihan... sudah capek=capek berjuang sehingga
putra-putri Indonesia jadi pemenang medali emas di
Olimpiade Fisika yang bergengsi... Ujung-ujungnya
dijatuhkan karena issue "creatism" dan
"intelligent
Post by Satrio Arismunandar
design"......
Padahal di Indonesia ini juga ada pemimpin negara
(bukan cuma sekadar dosen atau akademisi), yang
hobinya klenik dan mengunjungi makam-makam
keramat...
Post by Satrio Arismunandar
Saya jadi ingin tahu, betulkah Pelita Harapan
begitu
Post by Satrio Arismunandar
bodoh, menerima orang yang tak jelas PhD-nya???
Tapi
Post by Satrio Arismunandar
ah.. entahlah.. bukan urusan saya....
Post by ANDREAS MIHARDJA
Ini Yohannes Surya mendapat gelar PhDnya dari
universitas mana?
Apakah Universitas diakui oleh pemerintah US
sebagai
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
suatu perguruan tinggi dimana gelar ini dapat
diberikan?
Menurut informasi yg saya tahu, beberapa
college
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
dari aliran christian yg mendidik creatism atau
yg
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
sekarang disebut "Intelligent Design" tidak
dianggap
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
sebagai college oleh pemerintah dan titulatur yg
mereka terima dicollege semacem ini tidak diakui
sebagai tanda telah mencapai tingkat pendidikan
yg
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
advanced. Apakah Yohannes Surya ini se-aliran
dgn
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
pdt Pat Robertson yg dimana masyarakat US
merupakan
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
pdt lelucon umat.
Ahli2 al kitab keluaran college semacem ini
malah
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
memalukan dunia science dan boleh dianggap
sebagai
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
pseudoscience atau ilmu pengetahuan picisan.
Andreas
Bersama ini saya lampirkan jawaban dan/atau
komentar
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
saya atas
sambutan Dr. Yohanes Surya yang telah di
forward-kan
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
per japri
kepada saya. Agar bisa dibaca oleh sebanyak
mungkin
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
pembaca, saya
muat tulisan ini dalam berbagai milis diskusi
bebas
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
di Internet.
Lebih bagus lagi jika bisa dimuat di-koran2
Indonesia, asalkan saya
tetap dibawah kondisi anonym.
Memenuhi permintaan Dr. Yohannes Surya dibagian
akhir dari e-mailnya
kepada sdr. Nugoroho, saya kirimkan tulisan ini
untuk dimuat diforum
tebuka
(1) vincentliong
<http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/>;
(2) agama_sains_moralitas
<http://groups.yahoo.com/group/agama_sains_moralitas/>;
Post by ANDREAS MIHARDJA
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
(3) tionghoa-net
<http://groups.yahoo.com/group/tionghoa-net/>;
(4) ppindia
<http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/>;
(5) interdisplin
<http://groups.yahoo.com/group/interdisiplin/> ;
(6) debat-alkitab
<http://groups.yahoo.com/group/apakabar/>.
(7) evolusi
<http://groups.yahoo.com/group/evolusi/>
(8) apakabar
<http://groups.yahoo.com/group/apakabar/>
(9) fisika-indonesia
<http://groups.yahoo.com/group/fisika-
indonesia/>
Beberapa dari antara forum2 debat ini (#7-#9)
adalah
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
forum yang
tertutup, artinya hanya bisa di-akses oleh
anggauta.
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
Jadi, sekiranya Dr. Surya bermaksud membaca dan
meyambuti secara
langsung diforum tersebut, ia harus lebih dulu
mendaftarkan diri
menjadi anggauta.
Salam,
Indoshepherd
Dalam bebarapa bulan ini seorang yang mengaku
bernama Indoshepperd
terus menerus mempostingkan berita yang
mengarah
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
provokasi.
Berikut ini adalah tanggapan saya atas
berbagai
Post by Satrio Arismunandar
Post by ANDREAS MIHARDJA
tuduhan dari sang
Indoshepperd yang sayang sekali tidak mau
menunjukkan jati dirinya.
Salam
Yohanes
=== message truncated ===




__________________________________
Yahoo! Music Unlimited
Access over 1 million songs. Try it free.
http://music.yahoo.com/unlimited/


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org
indoshepherd
2005-11-27 12:09:32 UTC
Permalink
Tambahan dari saya: Saya sama sekali tidak keberatan ada orang yang
percaya ID sebagai keyakinan agama. Saya sendiri juga secara
pribadi percaya alam semesta beserta segala isinya diciptakan oleh
Tuhan yang Mahakuasa. Juga sebagian besar para scientists adalah
manusia2 yang beragama dan percaya Tuhan. Yang KAMI tolak adalah
CLAIM bahwa ID itu termasuk SCIENCE, atau bahkan tuntutan kaum
kresionis Amerika yang menuntut per pengadilan untuk MELARANG teori
evolusi diajarkan disekolah2 umum. Juga mem-bawa2 nama Tuhan dalam
karya ilmiah dengan tegas kami tolak (itu sudah selalu, sejak mula,
menjadi tradisi majalah2 ilmiah yang peer-reviewed).

Salam,
Indoshepherd
Post by ANDREAS MIHARDJA
Mengenai Vatican melalui pope Benedict memang dia pernah bilang
utk mempertimbangkan inteligent design -rupanya atas indoktrinasi
dari cardinal asal Austria.yg setuju dgn ajaran ini. Tetapi Vatican
ke-esokan harinya mengeluarkan report resmi yg dikeluarkan oleh
bagian kepercayaan.
Post by ANDREAS MIHARDJA
Mereka bilang agar umat catholic harus mendengarkan informasi yg
diberikan dan diketemukan oleh scientist2 [theory evolusi] tetapi
didalam penghidupan kita tetap jangan melupakan bible. utk check
silahkan cari diinternet pasti ketemu info ini
Post by ANDREAS MIHARDJA
Andreas
Sebagai scientist yang telah berprofesi 30+ lebih di Eropa dan USA
(sampai sekarang) saya mewakili suara para ilmuwan SELURUH Amerika
(dan Eropa) yang tergabung dalam American Physical Society dibawah
naungan National Academy of Sciences sebagai pengemban autoritas
tertinggi dalam IPTEK. Opini dan judgment KAMI sudah amat jelas
dalam perdebatan kami dengan para kreasionis di Amerika yang
semakin
Post by ANDREAS MIHARDJA
marak saja hari2 ini. Sampai2 Vatikan ikut campur, dan sebagai
salah satu autoritas agama, telah ikut serta menolak kreasionisme
sebagai science. Jika orang ingin menafsirkan paham kreasionisme
sebagai iseologi agama, teologi atau filsafat, itu sih silahkan
saja. Tetapi jangan mengaku sebagai science, dan lebih kurang-
ajar
Post by ANDREAS MIHARDJA
lagi, menuntut agar teori evolusi dilarang oleh hukum, padahal
teori
Post by ANDREAS MIHARDJA
evolusi ini jelas2 diakui sebagai science oleh dunia sceicne
barat/sekuler.
Komentar saya atas LSPI dan Yohannes Surya sebagai KREASIONIS dan
pseudoscientist adalah dalam rangka yang sama, juga terutama
karena
Post by ANDREAS MIHARDJA
saya pernah lahir di Indonesia, hingga sudah sewajarnya saya
menaruh
Post by ANDREAS MIHARDJA
perhatian besar, dibandingkan dengan ilmuwan Amerika yang tidak akan
perduli atas perkembangan science di Indonesia. Jika anda di
Indonesia mau membikin *science* dan IPTEK menurut definisi kalian
sendiri yang justru bertentangan dengan science dan IPTEK yang
telah
Post by ANDREAS MIHARDJA
KAMI perkembangkan selama 250 tahun terakhir ini, yah silahkan
saja .... Kita lihat saja nanti apakah usaha kalian ada
hasilnya ..... KAMI sih akan maju terus, tidak perduli apa yang
kalian bikin ....
Salam,
Indoshepherd
Post by Satrio Arismunandar
Kasihan... sudah capek=capek berjuang sehingga
putra-putri Indonesia jadi pemenang medali emas di
Olimpiade Fisika yang bergengsi... Ujung-ujungnya
dijatuhkan karena issue "creatism" dan "intelligent
design"......
Padahal di Indonesia ini juga ada pemimpin negara
(bukan cuma sekadar dosen atau akademisi), yang
hobinya klenik dan mengunjungi makam-makam keramat...
Saya jadi ingin tahu, betulkah Pelita Harapan begitu
bodoh, menerima orang yang tak jelas PhD-nya??? Tapi
ah.. entahlah.. bukan urusan saya....
Post by ANDREAS MIHARDJA
Ini Yohannes Surya mendapat gelar PhDnya dari
universitas mana?
Apakah Universitas diakui oleh pemerintah US sebagai
suatu perguruan tinggi dimana gelar ini dapat
diberikan?
Menurut informasi yg saya tahu, beberapa college
dari aliran christian yg mendidik creatism atau yg
sekarang disebut "Intelligent Design" tidak dianggap
sebagai college oleh pemerintah dan titulatur yg
mereka terima dicollege semacem ini tidak diakui
sebagai tanda telah mencapai tingkat pendidikan yg
advanced. Apakah Yohannes Surya ini se-aliran dgn
pdt Pat Robertson yg dimana masyarakat US merupakan
pdt lelucon umat.
Ahli2 al kitab keluaran college semacem ini malah
memalukan dunia science dan boleh dianggap sebagai
pseudoscience atau ilmu pengetahuan picisan.
Andreas
Bersama ini saya lampirkan jawaban dan/atau komentar
saya atas
sambutan Dr. Yohanes Surya yang telah di forward-kan
per japri
kepada saya. Agar bisa dibaca oleh sebanyak mungkin
pembaca, saya
muat tulisan ini dalam berbagai milis diskusi bebas
di Internet.
Lebih bagus lagi jika bisa dimuat di-koran2
Indonesia, asalkan saya
tetap dibawah kondisi anonym.
Memenuhi permintaan Dr. Yohannes Surya dibagian
akhir dari e-mailnya
kepada sdr. Nugoroho, saya kirimkan tulisan ini
untuk dimuat diforum
tebuka
(1) vincentliong
<http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/>;
(2) agama_sains_moralitas
<http://groups.yahoo.com/group/agama_sains_moralitas/>;
Post by ANDREAS MIHARDJA
(3) tionghoa-net
<http://groups.yahoo.com/group/tionghoa-net/>;
(4) ppindia
<http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/>;
(5) interdisplin
<http://groups.yahoo.com/group/interdisiplin/> ;
(6) debat-alkitab
<http://groups.yahoo.com/group/apakabar/>.
(7) evolusi
<http://groups.yahoo.com/group/evolusi/>
(8) apakabar
<http://groups.yahoo.com/group/apakabar/>
(9) fisika-indonesia
<http://groups.yahoo.com/group/fisika-
indonesia/>
Beberapa dari antara forum2 debat ini (#7-#9) adalah
forum yang
tertutup, artinya hanya bisa di-akses oleh anggauta.
Jadi, sekiranya Dr. Surya bermaksud membaca dan
meyambuti secara
langsung diforum tersebut, ia harus lebih dulu
mendaftarkan diri
menjadi anggauta.
Salam,
Indoshepherd
Dalam bebarapa bulan ini seorang yang mengaku
bernama Indoshepperd
terus menerus mempostingkan berita yang mengarah
provokasi.
Berikut ini adalah tanggapan saya atas berbagai
tuduhan dari sang
Indoshepperd yang sayang sekali tidak mau
menunjukkan jati dirinya.
Salam
Yohanes
(silahkan disebarluaskan)
1. Tentang LSPI
LSPI adalah lembaga science penciptaan Indonesia.
Lembaga ini didirikan sekitar tahun 1994/1995.
Waktu itu saya baru
pulang dari USA. Saya dikenalkan oleh seorang teman
dengan Victor
Liauw
yang berinisiatif membentuk LSPI. Mereka mempunyai
visi untuk
membendung arus evolusi. Saya setuju untuk
bergabung. Saya pribadi
percaya bahwa
dunia ini ada karena diciptakan bukan karena
evolusi. Saya percaya
evolusi mikro bisa terjadi, tetapi untuk evolusi
makro (manusia
berasal dari
monyet) saya tidak setuju.
Singkat cerita mereka menaruh nama saya sebagai
salah satu
founder. Dalam beberapa bulan saya banyak dapat
artikel dari LSPI,
namun setelah itu saya tidak aktif dalam kegiatan
ini karena ada
beberapa konsep mereka yang tidak cocok dengan
pandangan saya (saya
anggap terlalu
radikal) seperti tentang penciptaan jagad raya
dalam 7 hari
(literal). Saya percaya jagad raya diciptakan oleh
Tuhan tetapi
caranya mungkin tidak
seperti yang diinterpretasikan oleh orang-orang
dari lembaga
creation.
Saya sudah lama minta nama saya di "remove" dari
LSPI.
### Sebagai *scientist* sepatutnya Dr. Yohanes
Surya mengerti apa
itu SCIENCE, dan sebagai pendiri + aktivis dari LSPI
semestinya Dr.
Yohannes Surya juga mengerti bahwa kisah penciptaan
alam semesta +
manusia yang diyakini oleh Lembaga SCIENCE
Penciptaan Indonesia itu
SAMA SEKALI BUKAN SCIENCE. Jika sekiranya Dr.
Yohanes Surya mengira
bahwa dongeng penciptaan seperti itu adalah sama2
SCIENCE seperti
yang pernah dipelajarinya selama pendidikannya untuk
mendapatkan
gelar doktornya, maka artinya Dr. Yohanes Surya
tidak mengerti
science itu apa. Dengan demikian juga ia tidak
mengerti ilmu yang
dipelajarinya, atau dengan perkataan lain gelar
doktornya itu sia2
belaka dan tidak sepatutnya diberikan kepadanya.
Ini adalah INTI
dari perdebatan yang saya buka disini.
### Aneh sekali, sebagai orang yang mengaku ilmuwan
Dr. Yohanes
Surya telah berani menyatakan didepan umum tidak
percaya evolusi
tanpa mengetahui atau terlebih dulu menyelidiki
baik2 apa yang
dibantahnya, yaitu teori evolusi (tak peduli mikro
atau makro), yang
difitnahnya sebagai teori "manusia berasal dari
monyet". TIDAK
PERNAH ada ilmuwan siapapun yang mengatakan
demikian! Teori evolusi
Darwin, dan Darwin sendiri pun TIDAK PERNAH
mengatakan demikian !
Paling banter orang bisa bilang, manusia dan monyet
adalah saudara
sepupu. Jadi jelas Dr. Yohanes Surya hanya
meng-ada2 dan me-reka2
sendiri, atau dengan perkataan lain, dengan sengaja
memfitnah, suatu
perbuatan yang sangat menjijikkan buat seorang yang
mengaku ilmuwan,
pengajar dan bahkan *Profesor*! Kemungkinan
lainnya, Dr. Surya
benar2 salah mengerti teori evolusi, jadi ia tidak
mengerti apa yang
dibantah olehnya. Kemungkinan kedua ini bahkan
sangat memalukan
buat seorang yang mengaku ilmuwan, malahan otomatis
men-
diskualifikasi dirinya sendiri sebagai ilmuwan,
sebab artinya berani
bicara –atau bahkan menilai/men-judge- sesuatu yang
tidak dimengerti
olehnya, alias "he does not know what he is talking
about". Yang
terakhir ini adalah benar2 TABOO buat seorang
ilmuwan. Mana bisa
orang yang berani menilai/menghakimi tanpa mengerti
apa yang
dinilai/dihakimi olehnya? Mana boleh orang demikian
dikasi
=== message truncated ===
__________________________________
Yahoo! Music Unlimited
Access over 1 million songs. Try it free.
http://music.yahoo.com/unlimited/
*********************************************************************
******
Post by ANDREAS MIHARDJA
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
http://www.ppi-india.org
*********************************************************************
******
_____________________________________________________________________
_____
Post by ANDREAS MIHARDJA
1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan
dikomentari.
Post by ANDREAS MIHARDJA
3. Reading only, http://dear.to/ppi
SPONSORED LINKS
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn Indonesian language course
---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS
Visit your group "ppiindia" on the web.
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
---------------------------------
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org
ANDREAS MIHARDJA
2005-11-28 21:12:37 UTC
Permalink
UC Berkeley yg kalian mungkin kenal sebagai salah satu universitas science yg terkenal diUS - beberapa minggu yglalu di bawa kepengadilan oleh kaum creationism.
UC Berkeley menciptakan website utk kaum pendidik -guru2 disekolahan sampai Highschool, mengenai theory evolusi secara scientific dgn segala macem Q&A yg mungkin dikemukakan oleh kaum ID. Beberapa parents membawa Uni bersama dep. science etc kepengadilan. Apakah mereka akan menang atau tidak itu masih questionable tetapi oleh karena conflict ini maka kaum pendidik mulai agak hati2 memberikan info mengenai evolusie.
Info ini baru ditulis dinewspaper minggu yl jadi mungkin kalian dpt menemukannya diwebsite dari ump. SanJose mercury atau SanFrancisco chronicle.

Jangan lupalah kaum creationism ini sampai jaman kita bisa turun dibulan masih percaya bumi ini adalah flat seperti pannekoek [ini sampai tahun 1960'an] Maklumlah kalau hidup didalam 2 dimensi sulit mengerti 3 dimensi dan lebih sulit lagi mengerti 4 atau multi dimensi.

Andreas


indoshepherd <indoshepherd-/***@public.gmane.org> wrote:
Tambahan dari saya: Saya sama sekali tidak keberatan ada orang yang
percaya ID sebagai keyakinan agama. Saya sendiri juga secara
pribadi percaya alam semesta beserta segala isinya diciptakan oleh
Tuhan yang Mahakuasa. Juga sebagian besar para scientists adalah
manusia2 yang beragama dan percaya Tuhan. Yang KAMI tolak adalah
CLAIM bahwa ID itu termasuk SCIENCE, atau bahkan tuntutan kaum
kresionis Amerika yang menuntut per pengadilan untuk MELARANG teori
evolusi diajarkan disekolah2 umum. Juga mem-bawa2 nama Tuhan dalam
karya ilmiah dengan tegas kami tolak (itu sudah selalu, sejak mula,
menjadi tradisi majalah2 ilmiah yang peer-reviewed).

Salam,
Indoshepherd
Post by ANDREAS MIHARDJA
Mengenai Vatican melalui pope Benedict memang dia pernah bilang
utk mempertimbangkan inteligent design -rupanya atas indoktrinasi
dari cardinal asal Austria.yg setuju dgn ajaran ini. Tetapi Vatican
ke-esokan harinya mengeluarkan report resmi yg dikeluarkan oleh
bagian kepercayaan.
Post by ANDREAS MIHARDJA
Mereka bilang agar umat catholic harus mendengarkan informasi yg
diberikan dan diketemukan oleh scientist2 [theory evolusi] tetapi
didalam penghidupan kita tetap jangan melupakan bible. utk check
silahkan cari diinternet pasti ketemu info ini
Post by ANDREAS MIHARDJA
Andreas
Sebagai scientist yang telah berprofesi 30+ lebih di Eropa dan USA
(sampai sekarang) saya mewakili suara para ilmuwan SELURUH Amerika
(dan Eropa) yang tergabung dalam American Physical Society dibawah
naungan National Academy of Sciences sebagai pengemban autoritas
tertinggi dalam IPTEK. Opini dan judgment KAMI sudah amat jelas
dalam perdebatan kami dengan para kreasionis di Amerika yang
semakin
Post by ANDREAS MIHARDJA
marak saja hari2 ini. Sampai2 Vatikan ikut campur, dan sebagai
salah satu autoritas agama, telah ikut serta menolak kreasionisme
sebagai science. Jika orang ingin menafsirkan paham kreasionisme
sebagai iseologi agama, teologi atau filsafat, itu sih silahkan
saja. Tetapi jangan mengaku sebagai science, dan lebih kurang-
ajar
Post by ANDREAS MIHARDJA
lagi, menuntut agar teori evolusi dilarang oleh hukum, padahal
teori
Post by ANDREAS MIHARDJA
evolusi ini jelas2 diakui sebagai science oleh dunia sceicne
barat/sekuler.
Komentar saya atas LSPI dan Yohannes Surya sebagai KREASIONIS dan
pseudoscientist adalah dalam rangka yang sama, juga terutama
karena
Post by ANDREAS MIHARDJA
saya pernah lahir di Indonesia, hingga sudah sewajarnya saya
menaruh
Post by ANDREAS MIHARDJA
perhatian besar, dibandingkan dengan ilmuwan Amerika yang tidak akan
perduli atas perkembangan science di Indonesia. Jika anda di
Indonesia mau membikin *science* dan IPTEK menurut definisi kalian
sendiri yang justru bertentangan dengan science dan IPTEK yang
telah
Post by ANDREAS MIHARDJA
KAMI perkembangkan selama 250 tahun terakhir ini, yah silahkan
saja .... Kita lihat saja nanti apakah usaha kalian ada
hasilnya ..... KAMI sih akan maju terus, tidak perduli apa yang
kalian bikin ....
Salam,
Indoshepherd
Post by Satrio Arismunandar
Kasihan... sudah capek=capek berjuang sehingga
putra-putri Indonesia jadi pemenang medali emas di
Olimpiade Fisika yang bergengsi... Ujung-ujungnya
dijatuhkan karena issue "creatism" dan "intelligent
design"......
Padahal di Indonesia ini juga ada pemimpin negara
(bukan cuma sekadar dosen atau akademisi), yang
hobinya klenik dan mengunjungi makam-makam keramat...
Saya jadi ingin tahu, betulkah Pelita Harapan begitu
bodoh, menerima orang yang tak jelas PhD-nya??? Tapi
ah.. entahlah.. bukan urusan saya....
Post by ANDREAS MIHARDJA
Ini Yohannes Surya mendapat gelar PhDnya dari
universitas mana?
Apakah Universitas diakui oleh pemerintah US sebagai
suatu perguruan tinggi dimana gelar ini dapat
diberikan?
Menurut informasi yg saya tahu, beberapa college
dari aliran christian yg mendidik creatism atau yg
sekarang disebut "Intelligent Design" tidak dianggap
sebagai college oleh pemerintah dan titulatur yg
mereka terima dicollege semacem ini tidak diakui
sebagai tanda telah mencapai tingkat pendidikan yg
advanced. Apakah Yohannes Surya ini se-aliran dgn
pdt Pat Robertson yg dimana masyarakat US merupakan
pdt lelucon umat.
Ahli2 al kitab keluaran college semacem ini malah
memalukan dunia science dan boleh dianggap sebagai
pseudoscience atau ilmu pengetahuan picisan.
Andreas
Bersama ini saya lampirkan jawaban dan/atau komentar
saya atas
sambutan Dr. Yohanes Surya yang telah di forward-kan
per japri
kepada saya. Agar bisa dibaca oleh sebanyak mungkin
pembaca, saya
muat tulisan ini dalam berbagai milis diskusi bebas
di Internet.
Lebih bagus lagi jika bisa dimuat di-koran2
Indonesia, asalkan saya
tetap dibawah kondisi anonym.
Memenuhi permintaan Dr. Yohannes Surya dibagian
akhir dari e-mailnya
kepada sdr. Nugoroho, saya kirimkan tulisan ini
untuk dimuat diforum
tebuka
(1) vincentliong
<http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/>;
(2) agama_sains_moralitas
<http://groups.yahoo.com/group/agama_sains_moralitas/>;
Post by ANDREAS MIHARDJA
(3) tionghoa-net
<http://groups.yahoo.com/group/tionghoa-net/>;
(4) ppindia
<http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/>;
(5) interdisplin
<http://groups.yahoo.com/group/interdisiplin/> ;
(6) debat-alkitab
<http://groups.yahoo.com/group/apakabar/>.
(7) evolusi
<http://groups.yahoo.com/group/evolusi/>
(8) apakabar
<http://groups.yahoo.com/group/apakabar/>
(9) fisika-indonesia
<http://groups.yahoo.com/group/fisika-
indonesia/>
Beberapa dari antara forum2 debat ini (#7-#9) adalah
forum yang
tertutup, artinya hanya bisa di-akses oleh anggauta.
Jadi, sekiranya Dr. Surya bermaksud membaca dan
meyambuti secara
langsung diforum tersebut, ia harus lebih dulu
mendaftarkan diri
menjadi anggauta.
Salam,
Indoshepherd
Dalam bebarapa bulan ini seorang yang mengaku
bernama Indoshepperd
terus menerus mempostingkan berita yang mengarah
provokasi.
Berikut ini adalah tanggapan saya atas berbagai
tuduhan dari sang
Indoshepperd yang sayang sekali tidak mau
menunjukkan jati dirinya.
Salam
Yohanes
(silahkan disebarluaskan)
1. Tentang LSPI
LSPI adalah lembaga science penciptaan Indonesia.
Lembaga ini didirikan sekitar tahun 1994/1995.
Waktu itu saya baru
pulang dari USA. Saya dikenalkan oleh seorang teman
dengan Victor
Liauw
yang berinisiatif membentuk LSPI. Mereka mempunyai
visi untuk
membendung arus evolusi. Saya setuju untuk
bergabung. Saya pribadi
percaya bahwa
dunia ini ada karena diciptakan bukan karena
evolusi. Saya percaya
evolusi mikro bisa terjadi, tetapi untuk evolusi
makro (manusia
berasal dari
monyet) saya tidak setuju.
Singkat cerita mereka menaruh nama saya sebagai
salah satu
founder. Dalam beberapa bulan saya banyak dapat
artikel dari LSPI,
namun setelah itu saya tidak aktif dalam kegiatan
ini karena ada
beberapa konsep mereka yang tidak cocok dengan
pandangan saya (saya
anggap terlalu
radikal) seperti tentang penciptaan jagad raya
dalam 7 hari
(literal). Saya percaya jagad raya diciptakan oleh
Tuhan tetapi
caranya mungkin tidak
seperti yang diinterpretasikan oleh orang-orang
dari lembaga
creation.
Saya sudah lama minta nama saya di "remove" dari
LSPI.
### Sebagai *scientist* sepatutnya Dr. Yohanes
Surya mengerti apa
itu SCIENCE, dan sebagai pendiri + aktivis dari LSPI
semestinya Dr.
Yohannes Surya juga mengerti bahwa kisah penciptaan
alam semesta +
manusia yang diyakini oleh Lembaga SCIENCE
Penciptaan Indonesia itu
SAMA SEKALI BUKAN SCIENCE. Jika sekiranya Dr.
Yohanes Surya mengira
bahwa dongeng penciptaan seperti itu adalah sama2
SCIENCE seperti
yang pernah dipelajarinya selama pendidikannya untuk
mendapatkan
gelar doktornya, maka artinya Dr. Yohanes Surya
tidak mengerti
science itu apa. Dengan demikian juga ia tidak
mengerti ilmu yang
dipelajarinya, atau dengan perkataan lain gelar
doktornya itu sia2
belaka dan tidak sepatutnya diberikan kepadanya.
Ini adalah INTI
dari perdebatan yang saya buka disini.
### Aneh sekali, sebagai orang yang mengaku ilmuwan
Dr. Yohanes
Surya telah berani menyatakan didepan umum tidak
percaya evolusi
tanpa mengetahui atau terlebih dulu menyelidiki
baik2 apa yang
dibantahnya, yaitu teori evolusi (tak peduli mikro
atau makro), yang
difitnahnya sebagai teori "manusia berasal dari
monyet". TIDAK
PERNAH ada ilmuwan siapapun yang mengatakan
demikian! Teori evolusi
Darwin, dan Darwin sendiri pun TIDAK PERNAH
mengatakan demikian !
Paling banter orang bisa bilang, manusia dan monyet
adalah saudara
sepupu. Jadi jelas Dr. Yohanes Surya hanya
meng-ada2 dan me-reka2
sendiri, atau dengan perkataan lain, dengan sengaja
memfitnah, suatu
perbuatan yang sangat menjijikkan buat seorang yang
mengaku ilmuwan,
pengajar dan bahkan *Profesor*! Kemungkinan
lainnya, Dr. Surya
benar2 salah mengerti teori evolusi, jadi ia tidak
mengerti apa yang
dibantah olehnya. Kemungkinan kedua ini bahkan
sangat memalukan
buat seorang yang mengaku ilmuwan, malahan otomatis
men-
diskualifikasi dirinya sendiri sebagai ilmuwan,
sebab artinya berani
bicara –atau bahkan menilai/men-judge- sesuatu yang
tidak dimengerti
olehnya, alias "he does not know what he is talking
about". Yang
terakhir ini adalah benar2 TABOO buat seorang
ilmuwan. Mana bisa
orang yang berani menilai/menghakimi tanpa mengerti
apa yang
dinilai/dihakimi olehnya? Mana boleh orang demikian
dikasi
=== message truncated ===
__________________________________
Yahoo! Music Unlimited
Access over 1 million songs. Try it free.
http://music.yahoo.com/unlimited/
*********************************************************************
******
Post by ANDREAS MIHARDJA
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
http://www.ppi-india.org
*********************************************************************
******
_____________________________________________________________________
_____
Post by ANDREAS MIHARDJA
1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan
dikomentari.
Post by ANDREAS MIHARDJA
3. Reading only, http://dear.to/ppi
SPONSORED LINKS
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn Indonesian language course
---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS
Visit your group "ppiindia" on the web.
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
---------------------------------
[Non-text portions of this message have been removed]
***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org




---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS


Visit your group "ppiindia" on the web.

To unsubscribe from this group, send an email to:
ppiindia-unsubscribe-***@public.gmane.org

Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.


---------------------------------




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org
RM Danardono HADINOTO
2005-11-28 08:44:43 UTC
Permalink
--- In ppiindia-***@public.gmane.org, ANDREAS MIHARDJA <***@p...> wrote:

Mengenai Vatican melalui pope Benedict memang dia pernah bilang utk
mempertimbangkan inteligent design -rupanya atas indoktrinasi dari
cardinal asal Austria.yg setuju dgn ajaran ini. Tetapi Vatican ke-
esokan harinya mengeluarkan report resmi yg dikeluarkan oleh bagian
kepercayaan.

Mereka bilang agar umat catholic harus mendengarkan informasi yg
diberikan dan diketemukan oleh scientist2 [theory evolusi] tetapi
didalam penghidupan kita tetap jangan melupakan bible. utk check
silahkan cari diinternet pasti ketemu info ini

Andreas

---------------------
Mas máksud sang Paus benedikt XVI yang adalah jelmaan dari Kardinal
Ratzinger ini, asal Austria?

Proteessshhhhhh...

Beliau terlahir disebuah desa yang amat sangat kecil tapi indah,
bernama Marktl am Inn, propinsi Bavaria, Jerman, ditepi sungai Inn
pada 16 April 1927.

Pada 1929 keluarganya (bapaknya polisi) pindah ke kota kecil namanya
Tittmoning, ditepi sungai Salzach River, dekat tapal batas Austria.
Sungai ini mengalir melalui kota indah Austria, Salzbug (ingat
film "The Sound of Music)?

Salam

danardono







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org
ANDREAS MIHARDJA
2005-11-28 21:43:32 UTC
Permalink
Untuk mengerti cara Pope Benedict bepikir mungkin analisa dari Bio dia sangat membantu. Untuk umat RK mungkin bio-analisa ini dapat memberikan penerangan tentang jalannya filosofi gereja RK dibawah bimbingan pope ini. Dia bukan pope yg ingin kembali ke jaman purba - tetapi yg ingin mempersatukan aliran liberal dan conservative untuk masa yg akan datang.
Ini alamat website tsb.
http://www.the-tidings.com/2005/0506/theologians.htm
Menurut analisa saya dia ingin mencegah super scientific approach dari penciptaan tetapi dia juga ingin mencegah super dogmatic approach dari kaum creatism yg juga banyak dapat kita ketemukan diantara umat RK.
Andreas

RM Danardono HADINOTO <rm_danardono-***@public.gmane.org> wrote:
--- In ppiindia-***@public.gmane.org, ANDREAS MIHARDJA <***@p...> wrote:

Mengenai Vatican melalui pope Benedict memang dia pernah bilang utk
mempertimbangkan inteligent design -rupanya atas indoktrinasi dari
cardinal asal Austria.yg setuju dgn ajaran ini. Tetapi Vatican ke-
esokan harinya mengeluarkan report resmi yg dikeluarkan oleh bagian
kepercayaan.

Mereka bilang agar umat catholic harus mendengarkan informasi yg
diberikan dan diketemukan oleh scientist2 [theory evolusi] tetapi
didalam penghidupan kita tetap jangan melupakan bible. utk check
silahkan cari diinternet pasti ketemu info ini

Andreas

---------------------
Mas máksud sang Paus benedikt XVI yang adalah jelmaan dari Kardinal
Ratzinger ini, asal Austria?

Proteessshhhhhh...

Beliau terlahir disebuah desa yang amat sangat kecil tapi indah,
bernama Marktl am Inn, propinsi Bavaria, Jerman, ditepi sungai Inn
pada 16 April 1927.

Pada 1929 keluarganya (bapaknya polisi) pindah ke kota kecil namanya
Tittmoning, ditepi sungai Salzach River, dekat tapal batas Austria.
Sungai ini mengalir melalui kota indah Austria, Salzbug (ingat
film "The Sound of Music)?

Salam

danardono







***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org




SPONSORED LINKS
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn Indonesian language course

---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS


Visit your group "ppiindia" on the web.

To unsubscribe from this group, send an email to:
ppiindia-unsubscribe-***@public.gmane.org

Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.


---------------------------------




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org
yosualiem
2005-11-28 22:36:05 UTC
Permalink
Saya melihat bahwa permasalahan indoshepperd (IS) tentang Yohanes
Surya bertumpu pada 2 hal:
1. Tuduhan bahwa YS adalah seorang creationist pendiri LSPI.
2. Tuduhan bahwa YS tidak punya paper yang peer reviewed.

Soal no. 1 sudah dijawab YS bahwa dia tidak di LSPI dan saya
melihat masalah ini selesai. Kalau terus-menerus IS menuduh bahwa
YS adalah kreasionis padahal yang bersangkutan bilang tidak. Anda
sendiri yang menilai bagaimana kualitas dari seorang IS yang katanya
seorang berpendidikan.

Soal no. 2 Indoshepperd salah kaprah. Ia mengetik di google
scholar "yohannes surya" ya.. tidak akan ketemu. Seharusnya ia
mengetik "Yohanes surya". Nah disitu baru ditemukan banyak papernya
YS termasuk paper yang "peer reviewed".

Saya ingin meluruskan ini karena saya kasihan pada YS
Sayang sekali kalau usahanya yang telah membuahkan hasil yang baik
itu dirusak oleh seorang asing yang bernama Indoshepperd.
Seharusnya kalau jantan, indoshepperd harus minta maaf atas tuduhan
yang sudah mengarah ke fitnah dan pencemaran nama baik.

Tapi maklumlah ia kan sekarang bukan orang Indonesia lagi ….. he…he…

LIEM
Post by Satrio Arismunandar
Kasihan... sudah capek=capek berjuang sehingga
putra-putri Indonesia jadi pemenang medali emas di
Olimpiade Fisika yang bergengsi... Ujung-ujungnya
dijatuhkan karena issue "creatism" dan "intelligent
design"......
Padahal di Indonesia ini juga ada pemimpin negara
(bukan cuma sekadar dosen atau akademisi), yang
hobinya klenik dan mengunjungi makam-makam keramat...
Saya jadi ingin tahu, betulkah Pelita Harapan begitu
bodoh, menerima orang yang tak jelas PhD-nya??? Tapi
ah.. entahlah.. bukan urusan saya....
------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org
yosualiem
2005-11-28 22:44:47 UTC
Permalink
Agar penilaian netter lebih imbang tentang siapa YS.
Saya ada CV beliau.
waktu saya baca CV beliau, saya malah kagum dengan beliau.
terutama ketika membaca list alumni TOFI dibawah CV.

Sama sekali apa yang dituduhkan IS ternyata omong kosong.


LIEM

Curriculum Vitae

Nama : Yohanes Surya Ph.D

Pendidikan
1968 – 1974 : SD Pulogadung Petang II Jakarta Timur
1974 – 1977 : SMPN 90 Jakarta
1977 – 1981 : SMAN 12 Jakarta
1981 – 1986 : Jurusan Fisika FMIPA-UI dengan gelar Drs.
1988 – 1990 : Physics Dept. College of William and Mary, USA
dengan gelar M.Sc.
1990 – 1994 : Physics Dept. College of William and Mary, USA
dengan gelar Ph.D GPA 4.0 (Summa Cum Laude)

Award/Penghargaan:

1. SUPERSEMAR Fellowship 1982/1983
2. Summer School Fellowship HUGS at CEBAF, AS pada tahun
1989,1990,1991,
3. Summer School Fellowship Dronten, Netherland 1992
4. Summer School Felloship di TRIUMF Canada 1993
5. CEBAF/SURA award AS '92-93 (one of the best students in
nuclear physics at the south east area of the USA)
6. Zable Fellowship USA '93-94

Achievements dan experiences
1. Pionir yang membawa Indonesia berpartisipasi dalam
Olimpiade Fisika Internasional 1993, suatu kompetisi fisika yang
sangat bergengsi di tingkat dunia.
2. Founder Asian Physics Olympiad 2000, suatu lembaga yang
bertanggung jawab atas terselenggaranya Olimpiade Fisika pada
tingkat Asia.
3. Pionir dan pengembang Ekonofisika (econophysics) suatu
cabang fisika baru yang mengaplikasikan fisika dalam bidang ekonomi
di Indonesia
4. Salah satu founder The Mochtar Riady Center for
Nanotechnology and Bioengineering, suatu badan riset independent
yang mengembangkan nanoteknologi di Indonesia 2004.
5. Salah satu founder The World Federation of Physics
Competition Bali (WFPhC) 2003, suatu lembaga yang menggabungkan
kompetisi fisika di seluruh dunia.
6. Pencetus dan penggagas ide Olimpiade Sains tingkat SMP
(International Junior Science Olympiad), suatu pertandingan sains
untuk tingka SMP sedunia.
7. Mempersiapkan Tim Olimpiade Fisika Indonesia sehingga
menjadi juara Asia dalam Olimpiade Fisika Asia 2003 di Thailand.
8. Melatih dan memimpin pelajar Indonesia Indonesia meraih 8
medali emas, 10 perak, 20 perunggu dalam International Physics
Olympiad 1993-2005
9. Melatih dan memimpin pelajar Indonesia meraih 12 emas, 3
perak, 10 perunggu, dan berbagai hadiah khusus seperti the most
creative solution in Theory, the most creative solution in
Experimental dalam Asian Physics Olympiad 2000-2005
10. Melatih pelajar Indonesia dalam meneliti ilmiah sehingga
meraih 4 medali emas dalam kompetisi riset dunia, The First Step to
Nobel Prize in Physics, suatu kompetisi riset fisika untuk anak SMA
se dunia 1999, 2004 dan 2005
11. Penyelenggara dan Chairman Asian Physics Olympiad 1,
Karawaci 2000, suatu perlombaan fisika yang sangat bergengsi di
level Asia.
12. Penyelenggara dan Chairman International Econophysics
Conference, Bali 2002, suatu konperensi yang pertama dalam bidang
ekonofisika yang dihadiri oleh 79 ekonom dan fisikawan seluruh
dunia.
13. Penyelenggara International Seminar of The Year Jakarta
2002, suatu seminar tentang aplikasi ekonofisika.
14. Penyelenggara dan Chairman The First Conggress The World
Federation of Physics Competition Bali (WFPhC) 2002, konperensi
pertama WFPhC suatu lembaga yang menggabungkan kompetisi fisika di
seluruh dunia.
15. Pengembang cara belajar fisika dengan mudah, asyik dan
menyenangkan melalui sistem multimedia untuk SD, SMP, SMA.
16. Penulis buku IPA dan Matematika SD, suatu buku yang berisi
cara belajar IPA dan Matematika secara asyik, menarik dan
menyenangkan (buku dengan konsep baru dan ide original)
17. Penulis buku Fisika (best seller book) untuk pelajar SMA
1989-1994
18. President Asian Physics Olympiad 2000 – 2005 (president
pertama)
19. Vice President The First Step to Nobel Prize in Physics,
suatu kompetisi riset tingkat dunia di Polandia.
20. Executive Board The World Federation of Physics Competitions
21. Ketua Tim Olimpiade Fisika Indonesia 1993 - sekarang
22. Founder Kelas SUPER, suatu kelas ditujukan untuk anak
berbakat dengan IQ > 145.



Keanggotaan:
- Himpunan Fisika Indonesia (ketua bidang kerjasama)
- Bandung Fe Institute (Board Member)
- The First Step to Nobel Prize in Physics (Vice President)
- Asian Physics Olympiad (President)
- International Physics Olympiad (Board Member)
- The World Physics Competition Federation (executive member)
- National Science Teacher Association (NSTA) - USA
- IEEE

Pengalaman Kerja:

1986 – 1988 Guru fisika SMAK 1 Pintu Air
1988 – 1989 Teaching Assistant Physics Dept. College of William
and Mary
1989 – 1993 Research Assistant Physics Dept. College of William
and Mary
1994 Researcher/Postdoc Continous Electron Beam
Accelerator Facilities.
1995 – 1997 Jurusan Fisika Universitas Indonesia
1998 - 2003 International Center for Physics and Mathematics
Univ. Pelita Harapan
2003 - 2004 Dekan Fakultas Sains dan Matematika Univ. Pelita
Harapan
2004 - CEO The Mochtar Riady Center for Nanotechnology and
Bioengineering (Mochtar Riady Research Institute)
2005 - Professor Fisika Universitas Satya Wacana Salatiga.


Pengalaman lain:
1986 – 1987 Menulis buku best seller "Fisika" untuk SMA 4 volume
1994 – 1996 Menulis buku Olimpiade Fisika
1996 – 2003 Menyusun 16 modul untuk persiapan Olimpiade Fisika
2002 – 2003 Mengembangkan fisika di Dunia Fantasi Ancol.
2002 Visiting Professor di Tokyo Denki University
1992 - Melatih dan menyiapkan Tim Olimpiade Fisika Indonesia
2000 - Dewan Kurator Pusat Peragaan Ilmu dan Teknologi TMII
1995 - Juri berbagai lomba diberbagai tempat di Indonesia
1995- Menjadi dosen pengajar, dosen penguji, dosen pembimbing
mahasiswa fisika di UI, USU, UPH
1995 - Memberikan training pada guru-guru diberbagai propinsi
tentang bagaimana mengajar fisika dengan asyik dan menyenangkan.
2000-2002 Menulis ratusan kolom komik Asyiknya Fisika di harian
Kompas dan Tempo.
2002 - Menulis komik-komik fisika (Archie Meidy, Petualangan
TOFI).
2002 - Mengembangkan CD pengajaran fisika untuk SD, SLTP/SMU
2002 - Mempopulerkan fisika melalui acara TV seperti Tralala
trilili, Fisika Dunia Fantasi dan Pesona Fisika TVRI.
2000 Menyelenggarakan Olimpiade Fisika Asia I di Karawaci
(Chairman)
2002 Menyelenggarakan The World Physics Competition Federation di
Bali (Chairman)
2002 Menyelenggarakan International Econophysics Conference
di Bali (Chairman)
2003 - Memimpin Pusat Ekonofisika Universitas Pelita Harapan
2000 - Menulis banyak artikel di harian Media Indonesia, Tempo,
Kompas, Bisnis Indonesia, Majalah Gatra, Majalah Swa dan Majalah
Intisari.
2002 - Menulis dan mengembangkan cara pengajaran IPA dan Matematika
untuk SD melalui buku dan multimedia (alat peraga dsb).
2004- Mengasuh kolom PHENOMENA di majalah Intisari bulanan.
2004 - Nara sumber Majalah Kuark
2004 - Mengembangkan pendidikan di Papua
2005 - Mengisi kolom mingguan prediksi saham dengan ekonofisika
koran INVESTOR
2005 - Mengembangkan berbagai program ekonofisika di Bursa Efek
Jakarta.
2005 - Menyelenggarakan seminar dan training untuk para guru dari
Madrasah/Pesantren di Provinsi Banten melalui Madrasah Development
Center dan program LAPIS
2005 - Ikut mengembangkan program pendidikan IPA dan Matematika
untuk Madrasah/Pesantren di Indonesia.
2005 Melatih 2000 guru sekolah dasar di Provinsi DKI
2005 - Memberikan seminar pendidikan di Provinsi Jambi, Riau,
Maluku, Papua, Banten, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa
Tengah, Bali, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.


Daftar Publikasi Ilmiah
1. Ji, C.R. and Yohanes Surya. Calculation of scattering with
the light-cone two-body equation in f3 theories. Physical Review D,
Volume 46, Number 8, 15 Oktober 1992.
2. Gross, Franz and Yohanes Surya. Unitary, relativistic
resonance model for pi-N scattering. Physical Review D, Volume 47,
Number 2, Februari 1993.
3. Surya, Yohanes. The E2/M1 Ratio And The Relativistic
Resonance Model Of Pion Photoproduction. Aip Conference Proceedings
334 FEW-BODY PROBLEMS IN PHYSICS, 1994.
4. T. Pena, Franz Gross and Yohanes Surya. Two Pion-exchange
Potential and the pi-N amplitude. Physical Review C, Volume 54
Number 5, November 1996.
5. Surya, Yohanes and Franz Gross. Unitary, Gauge invariant,
relativistic resonance model for pion photo production. Physical
Review C, Volume 53, Number 5, May 1996.
6. Surya, Yohanes. The Indonesian Physics Team. Physics Vol 1
no.1 tahun 1999, Journal of the World Federation of Physics
Competitions ISSN 1389-6458.
7. Surya, Yohanes. The Asian Physics Olympiad (Apho), Physics
Vol. 2 no.1 tahun 2000, Journal of the World Federation of Physics
Competitions ISSN 1389-6458.
8. Surya, Yohanes Surya. A Study On Off-Shell Pion Effect In
Gross-Surya Model Of Pion- Nucleon Scattering Jurnal Ilmiah
Universitas Pelita Harapan Volume 3 No.5 Agustus 2000 ISSN 1410-3400.
9. Anto Sulaksono, Darmadi Kusno dan Yohanes Surya. Formalisme
Elektroproduksi Pion Yang Kovarian, Uniter Dan Invarian Tera dengan
Energi Lab Foton Sampai 770 Mev. Kontribusi Fisika Indonesia, Vol 9,
No. 1 Januari 1998, ITB Bandung ISSN 0855-6878.
10. Eddy Yusuf, Darmadi Kusno dan Yohanes Surya. Panjang
Hamburan Pion Nukleon. Kontribusi Fisika Indonesia, Vol 9, No. 2
1998, ISSN 0855-6878 ITB Bandung.
11. Surya, Yohanes et.all. Low Energy Pion Nucleon Scattering
Interaction. URGE Project report July 1998 Dirjen Dikti Mendikbud.
12. Tjipto Yuwono, Darmadi Kusno dan Yohanes Surya. Eta-N
Scattering Length. Prosiding Simposium Fisika Nasional XVIII HFI-
P3FT LIPI, ISSN 1411-4771, April 2000.
13. Eddy Yusuf, Darmadi Kusno dan Yohanes Surya. The role of S11
and S31 resonance in piN scattering. Prosiding Simposium Fisika
Nasional XVIII HFI-P3FT LIPI ISSN 1411-4711, April 2000.
14. Surya, Yohanes et.al., The role of S 11 resonance in ðN
Scattering, arXiv:nucl-th/9911076 v2 25, Nov 1999.
15. Kurniawan, Y., Darmadi Kusno dan Yohanes Surya. Amplitudo
Multikutub Fotoproduksi Pion pada Daerah Resonans Delta. Kumpulan
Makalah FISIKA TEORI DAN FISIKA NUKLIR. HFI dan FMIPA - UGM Desember
1998.
16. Surya, Yohanes et.all. Formalism of Pion Nucleon Scattering
up to 700 MeV. URGE Project report Maret 1999 dikeluarkan oleh
Dirjen Dikti Mendikbud.
17. Surya , Yohanes et.all. Tim Olimpiade Fisika Indonesia ISBN
979-9520-00-2 Sumber Daya MIPA dengan TOFI.
18. Surya, Yohanes, Eddy Yusuf dan Darmadi Kusno. The role of
S11 in Pion Nucleon Scattering. Jurnal Ilmiah Universitas Pelita
Harapan Vol. 5. No. 1 April 2002.
19. Surya, Yohanes dan Harianto. Hamburan Pion Nukleon sampai
energi 850 MeV Jurnal Ilmiah Univ. Pelita Harapan Vol. 5 No. 2
Agustus 2002.
20. Surya, Yohanes dan Hokky Situngkir. Keuangan Komputasional:
Jaring Saraf Buatan untuk Prediksi Data Deret Waktu Keuangan,
Working Paper WPE2003 Bandung Fe Institute. URL:
http://www.ekonofisika.com/001.pdf
21. Surya, Yohanes dan Yun Hariadi. Kulminasi Prediksi Data
Deret Waktu Keuangan: Volatilitas dalam GARCH(1,1), Working Paper
WPF2003 Bandung Fe Institute. URL: http://www.ekonofisika.com/002.pdf
22. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir Persepsi Jaring Saraf
Pada Peta Poincare Data Keuangan, Working Paper WPG2003 Bandung Fe
Institute & makalah disampaikan di Conference of Application of
Physics in Financial Analysis (APFA) 4, Warsawa, 13-15 November
2003. URL: http://www.ekonofisika.com/003.pdf. "Neural Network
Revisited: Perception on Modified Poincare Map of Financial Time
Series Data" PHYSA4238, - Vol 344/1-2 pp 100-103
23. Mart, Terry dan Yohanes Surya, Statistical Properties of The
Indonesian Exchange Index makalah disampaikan di Conference of
Application of Physics in Financial Analysis (APFA) 4, Warsawa, 13-
15 November 2003. Published in Physica A 344 (2004) 198–202.
24. Surya, Yohanes dan Yun Hariadi. Peramalan dalam Selang GARCH
(1,1), Working Paper WPH2003 Bandung Fe Institute. URL:
http://www.ekonofisika.com/004.pdf
25. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Dari Transisi Fasa Ke
Sistem Keuangan: Distribusi Statistika pada Sistem Kompleks,
Working Paper WPQ2003 Bandung Fe Institute. URL:
http://www.ekonofisika.com/004.pdf
26. Surya, Yohanes. Ekonofisika: Paradigma Kompleksitas &
Peluangnya, BULETIN BFI Paruh Pertama 2003, Bandung Fe Institute.
27. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Peramalan Jangka Pendek
Deret Waktu Keuangan Di Indonesia - eksperimentasi persepsi jaring
saraf buatan pada peta poincare, Working Paper WPR2003 Bandung Fe
Institute. URL: http://www.ekonofisika.com/005.pdf
28. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Platform Bangunan Multi-
Agen Dalam Analisis Keuangan: gambaran deskriptif komputasi,
Working Paper WPS2003 Bandung Fe Institute. URL:
http://www.ekonofisika.com/006.pdf
29. Surya, Yohanes dan Yun Hariadi. Multifraktal: Telkom,
Indosat, dan HMSP, Working Paper WPT2003 Bandung Fe Institute. URL:
http://www.ekonofisika.com/007.pdf
30. Surya, Yohanes dan Yun Hariadi. Mempelajari Ekonofisika,
resume on-line, URL: http://www.ekonofisika.com/tutor.html
31. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Sifat Statistika Data
Ekonomi Keuangan: Studi Empirik Beberapa Indeks Saham Indonesia,
Working Paper WPU2003 Bandung Fe Institute. URL:
http://www.ekonofisika.com/009.pdf
32. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Agent Based Model
Construction in Financial Economic System, Working Paper WPA2004
Bandung Fe Institute. URL:
http://www.geocities.com/bandungfe/2004a.pdf
33. Surya, Yohanes dan Yun Hariadi. DFA Pada Saham, Working
Paper WPB2004 Bandung Fe Institute. URL:
http://www.geocities.com/bandungfe/2004b.pdf
34. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Micro-simulation of the
Stock Market As Social Conflict, bedah buku of Roehner, B., Patterns
of Speculation: A Study in Observational Econophysics, Journal of
Social Complexity Vol.1 No.4, 2004 (in-press)
35. Surya, Yohanes. Non Calculus Calculation of Moment of
Inertia. Journal of The World Federation of Physics Competition Vol.
5 No.1 /2003.
36. Surya, Yohanes. Menghitung Momen Inersia. Jurnal Fisika
UGM, Juni 2003,
37. Surya, Yohanes. Olimpiade Fisika dan dampaknya di
Indonesia. Jurnal Balitbang Juni 2003
38. Hokky Situngkir, Yohanes Surya Democracy order out of chaos,
Research Paper Fisika Sosial http://arxiv.org/abs/nlin.AO/0406057 ,
2004
39. Situngkir, H. & Surya, Y. The Political Robustness in
Indonesia. Research Paper Fisika Sosial WPN2004. Bandung Fe
Institute.
40. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2004. "Stylized Statistical
Facts of Indonesian Financial Data: Empirical Study of Several Stock
Indexes in Indonesia," Finance 0405005, Economics Working Paper
Archive at WUSTL.
41. Yun Hariadi & Yohanes Surya, 2004. "DFA Pada Saham,"
Departmental Working Papers wpb2004, Bandung Fe Institute.
42. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2004. "Agent-based Model
Construction In Financial Economic System," Finance 0405006,
Economics Working Paper Archive at WUSTL.
43. Yun Hariadi & Yohanes Surya, 2004. "LQ45* dalam TMA,"
Departmental Working Papers wpi2004, Bandung Fe Institute.
44. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. "Evaluating
Indonesian Composite Index Drop On August 30th 2005," Working Paper
WPB2005 Bandung Fe Institute. URL:
http://bandungfe.net/wp2005/2005j.pdf
45. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. "Tree of Several
Asian Currencies," Working Paper WPB2005 Bandung Fe Institute. URL:
http://bandungfe.net/wp2005/2005i.pdf
46. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. " On Stock Market
Dynamics through Ultrametricity of Minimum Spanning Tree," Working
Paper WPB2005 Bandung Fe Institute. URL:
http://bandungfe.net/wp2005/2005h.pdf
47. Hokky Situngkir , Yun Hariadi & Yohanes Surya, 2005. "
Membandingkan Sistem Perdagangan Saham dalam Aspek Likuiditas,"
Working Paper WPB2005 Bandung Fe Institute. URL:
http://bandungfe.net/wp2005/2005g.pdf
48. Deni Khanafiah, Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. "
Jejak Trading System pada Profil Investor," Working Paper WPB2005
Bandung Fe Institute. URL: http://bandungfe.net/wp2005/2005f.pdf
49. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. " What can we see
from Investment Simulation based on Generalized (m,2)-Zipf Law?,"
Working Paper WPB2005 Bandung Fe Institute. URL:
http://bandungfe.net/wp2005/2005e.pdf
50. Hokky Situngkir,Yun Hariadi & Yohanes Surya, 2005. " Antara
Saham Likuid dan Tak Likuid di Bursa Efek Jakarta: Perspektif
Mekanika Statistika" Working Paper WPB2005 Bandung Fe Institute.
URL: http://bandungfe.net/wp2005/2005d.pdf
51. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. " Simulasi Investasi
dengan Hukum Pangkat Zipf: Analisis Zipf-(m,2) dalam Teks Data
Indeks Keuangan" Working Paper WPB2005 Bandung Fe Institute. URL:
http://bandungfe.net/wp2005/2005c.pdf
52. Yun Hariadi & Yohanes Surya, 2005. " Asimetri GARCH dan
Simulasi Monte Carlo pada Peramalan GBP/USD," Working Paper WPB2005
Bandung Fe Institute. URL: http://bandungfe.net/wp2005/2005b.pdf


MAKALAH YANG DISEMINARKAN

1. Surya, Yohanes. Paradigma Baru Pembelajaran IPA. FKIP UIR
Riau, 20 Mei 2002.
2. Surya, Yohanes. Implementasi Visi dan Misi Pendidikan Dalam
Masyarakat Majemuk dan Hi-Tech. BKPTKI ABA Methodist Palembang, 24
Oktober 1998.
3. Surya, Yohanes. Peningkatan Wawasan Pengajaran Fisika di
SMU. STTM Muhammadiyah Tangerang , 27 Oktober 2001.
4. Surya, Yohanes. Fisika dan Industri - Satu Jam bersama
Yohanes Surya. IPB Bogor, 27 September 2001.
5. Surya, Yohanes. Metode Pembelajaran Yang tepat dan
Menyenangkan dalam penguatan konsep fisika. UNY Yogyakarta, 12 Maret
2002.
6. Surya, Yohanes. Pengembangan Fisika- Applikasi fisika. USU
Sumatera Utara, 19 Sept 2002.
7. Surya, Yohanes. Materi essensial dan Soal-soal Olimpiade
Fisika. SMU Taruna Nusantara Magelang 4 Agustus 2001
8. Surya, Yohanes. Konsep Model Buku Fisika. Pusat Perbukuan
Depdiknas Jakarta, 25 Juni 2002
9. Surya, Yohanes. Penerapan Hasil Ristek IPTEK BIDANG MIPA
dalam Dunia Industri. BPPT Jakarta, 26 Sept 2001
10. Surya, Yohanes. Filsafat Ilmu Fisika, Kompleksitas dan Ilmu
Sosial. IPB 23 Mei 2003
11. Surya, Yohanes. Strategi Untuk Meraih Medali Emas Dalam
Olimpiade Fisika Internasional. FMIPA Univ. Negeri Semarang 3 Mei
2003.
12. Surya, Yohanes. Dari Ekonofisika Menuju Ekonomi Baru Catatan
Introduksional. FMIPA Univ. Lampung, 17 Mei 03
13. Surya, Yohanes. Peraih-Peraih Nobel Fisika Yang tak diduga.
MAN Insan Cendekia, 1 Maret 2003
14. Surya, Yohanes. Pengaruh Fisika pada Lingkungan. SPH
Karawaci, 4 Juni 2003
15. Surya, Yohanes. Fisika dan Olah Raga. Sekolah Dian Harapan 6
Maret 2003.
16. Surya, Yohanes. Attractive Demonstration of Physics on
Basketball Court Tokyo Denki Univ. Jepang 15 January 2003
17. Surya, Yohanes. Physics of Soccer Tokyo Denki Univ. Jepang
16 January 2003
18. Surya, Yohanes. Pursuing the Grand Slam through Physics
Tokyo Denki Univ. Jepang 16 January 2003
19. Surya, Yohanes. Sederhana ke Kompleks, Pidato pengukuhan
guru Besar di Universitas Pelita Harapan Maret 2004
20. Surya, Yohanes Nano Teknologi: Teknologi Terkini Menyambut
Masa Depan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture, dalam rangka
ulang tahun LIPI Maret 2004.
21. Surya, Yohanes. The First Step to Nobel Prize in Physics,
Dalam peringatan 100 tahun Einstein dan Tahun Fisika Indonesia, LIPI
2005.


Artikel Fisika di Majalah dan Koran

1. Surya, Yohanes. Ekonofisika. Majalah Intelektual
UGM "Balairung" edisi 8 September 2001.
2. Surya, Yohanes. Fisika Taman Hiburan. Kompas 14 Sept 2001.
3. Surya, Yohanes. Fisika dan Industri. Kompas 5 Oktober 2001.
4. Surya, Yohanes. Sin-Itiro Tomonaga. Kompas Jumat 31 Mei 2002.
5. Surya, Yohanes. Hideki Yukawa. Kompas Jumat 7 Juni 2002.
6. Surya, Yohanes. Fisika dan Sepakbola. Tempo 8 Juni 2002.
7. Surya, Yohanes. Subramanyan Chandrasekhar. Kompas Jumat 14
Juni 2002.
8. Surya, Yohanes. Samuel Chao Chung Ting. Kompas Jumat 19 Juli
2002.
9. Surya, Yohanes. Jack St Clair Kilby. Kompas Jumat 27
September 2002.
10. Surya, Yohanes. Hidup Semakin mudah. Kompas Jumat 27
September 2002.
11. Surya, Yohanes. Gerardus Hooft. Kompas Kamis 3 Oktober 2002.
12. Surya, Yohanes. Olimpiade Fisika Internasional dan
Pembangunan Bangsa. Seri Membangun Bangsa ISBN 979-416-566-2.
13. Surya, Yohanes. Fisika dan Iman Kristen. Surfing the Waves
14. Surya, Yohanes. Fisika Basket: Sirkus Fisika di Permainan
Basket Kompas 17 Januari 2003.
15. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Pernah di cap Tak Bakal Bisa
Fisika. Kompas 24 Januari 2003.
16. Surya, Yohanes. Fisika Sepakbola: Belajar Fisika di Lapangan
Bola Kompas 31 Januari 2003.
17. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Dapat Nobel Lantaran Nyeleweng
Kompas 7 Febuari 2003.
18. Surya, Yohanes. Fisika Tenis: Kejar Grand Slam dengan
Fisika. Kompas 14 Febuari 2003.
19. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Genius, Suka Misteri, dan
Pemecah teka teki. Kompas 21 Febuari 2003.
20. Surya, Yohanes. Fisika bisa jadi Alat Perang Kompas 28
Febuari 2003.
21. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Bikin Bom Atom Karena Anti
Nazi Kompas 7 Maret 2003.
22. Surya, Yohanes. Fisika Berenang: Kolam Hangat Berenang Makin
Cepat. Kompas 14 Maret 2003.
23. Surya, Yohanes. Apakah Neutrino itu? Kompas 21 Maret 2003.
24. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Ngetop Karena Tidak Ngetren.
Kompas 21 Maret 2003.
25. Surya, Yohanes. Fisika Karate: Rahasia di Balik Kesaktian
Karateka. Kompas 28 Maret 2003.
26. Surya, Yohanes. Apakah Electron Tunneling itu? Kompas 11
April 2003.
27. Surya, Yohanes. Ada Kemungkinan Baterai HP Tahan bertahun.
Kompas 11 April 2003.
28. Surya, Yohanes. Kita punya Banyak Jagoan Fisika. Kompas 17
April 2003.
29. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Pernah Jadi Anjing Pelacak dan
Maling. Kompas 25 April 2003.
30. Surya, Yohanes. Tim Olimpiade Akhirnya jadi juara. Kompas 2
Mei 2003.
31. Surya, Yohanes. Ada yang terlibat Cinlok, lho. Kompas 2 Mei
2003.
32. Surya, Yohanes. Fisika Burung: Atraksi Fisika di Udara.
Kompas 9 Mei 2003.
33. Surya, Yohanes. Infeksi di Lapisan Ozon. Kompas 29 Mei 2003.
34. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika:Pernah di tuduh Penghianat.
Kompas 6 Juni 2003.
35. Surya, Yohanes. Teori Ketidakpastian Heisenberg. Kompas 6
Juni 2003.
36. Surya, Yohanes. Fisika Bersepeda: Gaya bersepeda yang
efisien. Kompas 20 Juni 2003.
37. Surya, Yohanes. Mestinya Komputer Sebesar Gedung. Kompas 27
September 2002.
38. Surya, Yohanes. Teknologi: Hidup Semakin mudah. Kompas 27
September 2002.
39. Surya, Yohanes. Teknologi: Kelak Orang Bisa Menghilang,
Kompas 3 Oktober 2002.
40. Surya, Yohanes. Mengawinkan Ilmu Non eksak dan Eksak. Kompas
18 Oktober 2002.
41. Surya, Yohanes. Santa Fe Institute Pendekatan Multidisiplin.
Kompas 31 Oktober 2002.
42. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: The Man with Five Brains.
Kompas 18 Oktober 2002.
43. Surya, Yohanes. RI Butuh pendekatan Ekonomi Baru. Bisnis
Indonesia 31 Oktober 2002.
44. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Si Nilai Pas-pasan Peraih
Nobel. Kompas 8 November 2002.
45. Surya, Yohanes. Belajar Fisika Yg Menyenang. Buletin Pusat
Perbukuan Vol.8 Tahun 2003.
46. Surya, Yohanes. Peran Ortu dan Guru dalam Meraih Nobel
Fisika. Majalah UPH, Volume 4 Juni 2003.
47. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Membuat Nuklir Jadi Jinak,
Kompas 4 Juli 2003.
48. Surya, Yohanes. Pauli: Lebih suka ke Kafe daripada Belajar,
Kompas 25 Juli 2003.
49. Surya, Yohanes. Indonesia Berpeluang Raih 3 Emas, Kompas 1
Agustus 2003.
50. Surya, Yohanes. Superfluiditas, Awalnya mencuri dari
Matahari, Kompas 31 Oktober 2003.
51. Surya, Yohanes. Ekonofisika dan Nobel Ekonomi, Kompas 7
November 2003.
52. Surya, Yohanes. Hebatnya si Mungil Nanoteknologi, Kompas 5
Desember 2003.
53. Surya, Yohanes. Mengintip Rahasia Kereta Terbang, Kompas 19
Desember 2003.
54. Surya, Yohanes. Cara terbang Pesawat Model, Kompas 9 Januari
2004.
55. Surya, Yohanes. Penerjemah yang bisa seribu Bahasa, Kompas
23 Januari 2004.
56. Surya, Yohanes. Bertamu ke Planet Tetangga, Kompas 30
Januari 2004.
57. Surya, Yohanes. Mengatur lalulintas dengan Fisika, Kompas 20
Febuari 2004.
58. Surya, Yohanes. Komputer DNA, Kompas 4 Juni 2004.
59. Surya, Yohanes. Fisika dan Pemilu, Kompas 11 Juni 2004.
60. Surya, Yohanes. Pesawat Yang tidak bisa rusak, Kompas 18
Juni 2004.
61. Surya, Yohanes. Tendangan Pisang, Suara pembaruan 20 Juni
2004.
62. Surya, Yohanes. Beli Tiket Pesawat Ke Bulan, Kompas 10
September 2004
63. Surya, Yohanes. Berapa Lama orang bertahan Tanpa Makan dan
Minum? http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0401/16/075754.htm
64. Surya, Yohanes. Munculnya tahi lalat
http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0403/03/204628.htm
65. Surya, Yohanes. Kaki Kanan Lebih Panjang dan Cegukan
http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0405/12/120228.htm
66. Surya, Yohanes. Newton Forgive Me..., Gatra 11 September
2004
67. Surya, Yohanes. Berlayar di Angkasa, Kompas 1 Oktober 2004
68. Surya, Yohanes. Mengungkap Misteri Cahaya, Kompas 21 oktober
2005.


Buku

1. Surya, Yohanes. FISIKA untuk SMA, 4 volume. Klaten: PT
Intan Pariwara(1986).
2. Surya, Yohanes. Olimpiade Fisika, 9 Volume. Klaten: PT
Intan Pariwara(1996).
3. Surya, Yohanes. Fisika itu Mudah, 9 Volume. Jakarta: PT SDM
(2000).
4. Surya, Yohanes dan Wendy Chandra. Komik Archie dan Meidy 1.
Bandung: Megindo Tunggal Sejahtera (2002).
5. Surya, Yohanes. Fisika itu Asyik 1. Jakarta : PT SDM (2002).
6. Surya, Yohanes. Mekanika 1, Jakarta: PT SDM (2002).
7. Surya, Yohanes. IPA dibuat Asyik, 8 Volume. Jakarta: PT
Armandelta Selaras (2002).
8. Surya, Yohanes dan Wendy Chandra. Komik Archie dan Meidy2.
Bandung: Megindo Tunggal Sejahtera (2003).
9. Surya, Yohanes, Ed. Proceeding The International Economic
Conference Vol. 1. Jakarta: PT SDM (2003)
10. Surya, Yohanes, Ed. Proceeding The International Economic
Conference Vol. 2. Jakarta: PT SDM (2003)
11. Surya, Yohanes, Ed. Proceeding The International Economic
Conference Vol. 3. Jakarta: PT SDM (2003)
12. Surya, Yohanes. Fisika itu Asyik 2. Jakarta : PT SDM
(2003).
13. Surya, Yohanes, Ed. Proceeding First Conggress of The World
Fed. Of Physics Competitions. Jakarta: PT SDM (2003)
14. Surya, Yohanes. Fisika untuk Semua, Jakarta: PT SDM (2004).
15. Surya, Yohanes, et.all. Aplikasi Fisika dalam Analisis
Keuangan. Jakarta: PT SDM (2004).
16. Surya, Yohanes dan Wendy Chandra. Komik Archie dan Meidy.
Volume 3 Bandung: Megindo Tunggal Sejahtera (April 2004).
17. Surya, Yohanes. Matematika Dibuat Asyik, 12 Volume. Jakarta:
PT SDM (April 2004).
18. Surya, Yohanes. Soal dan Penyelesaian Olimpiade Fisika
Internasional Vol.1., Jakarta: PT SDM (April 2004)
19. Surya, Yohanes. Soal dan Penyelesaian Olimpiade Fisika
Internasional Vol.2., Jakarta: PT SDM (April 2004)
20. Surya, Yohanes. Eksperimen Olimpiade Fisika Internasional
Vol.1., Jakarta: PT SDM (Mei 2004)
21. Surya, Yohanes. Eksperimen Olimpiade Fisika Internasional
Vol.2., Jakarta: PT SDM (Mei 2004)
22. Surya, Yohanes. Karya ilmiah remaja 2 volume (unpublished).
23. Surya, Yohanes. Relativitas – buku Training TOFI
(unpublished)
24. Surya, Yohanes. Fisika Modern – buku Training TOFI
(unpublished)
25. Surya, Yohanes. Gelombang dan Optik – buku Training TOFI
(unpublished).
26. Surya, Yohanes. Elektromagnetika 2 volume- buku Training
TOFI (unpublished).
27. Surya, Yohanes. Termodinamika 2 volume- buku Training TOFI
(unpublished).
28. Surya, Yohanes. Mekanika vol.2, vol.3 dan vol. 4- buku
Training TOFI (unpublished).



Para Alumni TOFI (yang saat ini dapat dihubungi)

1. Nelson Tansu Ph.D, Prof. Lehigh Univ.
2. Jerry Prawiharjo Ph.D Southampton Univ. Optoelectronics
3. Catherina Wijaya Ph.D MIT Combustion, Chemical Kinetics,
Quantum Chemistry
4. Wirawan Purwanto. Ph.D William and Mary many-body problem,
Bose-Einstein condensate, quantum Monte Carlo
5. N. Barli Ph.D Tokyo University
6. Oki Gunawan Ph.D Cand. Princeton University Ballistic and
quantum scale electronics device in high mobility AlAs quantum well
7. Adianto Wibisono Ph.D Cand. Amsterdam, Netherland
8. Boy Tanto Ph.D Cand Wisconsin Univ. Conducting polymer
structure and photophysics
9. Zainul Abidin Ph.D Cand. William and Mary
10. Rizal Fajar Hariadi Ph.D Cand. Caltech Nanoteknologi
berbasis DNA.
11. Sofian Hamid Ph.D Cand. Munich German
12. Herman Pandana Ph.D. Cand. Maryland Univ.
13. Charles Pandana Ph.D. Cand. Maryland Univ.
14. Hery Susanto Ph.D Cand. Lehigh Univ.
15. Aldy Kartika Hadi Ph.D Cand. Marseille, France
16. Wahyu Setiawan Ph.D Cand. Duke Univ.
17. Halim Kusumatmaja Ph.D Cand Oxford Univ. Quantum Montecarlo
18. Jemmy Soenjaya Ph.D Cand. NUS Data Mining
19. Landobasa Lumbantobing Ph.D Cand. NTU Left handed material,
metamaterial
20. Rudy Raymond Ph.D Cand. Mc. Gill Canada
21. Ikhsan Ramdan Ph.D Cand. NTU
22. Agus Bani Abdillah Ph.D Cand. TIT Jepang
23. Herry Kwee Ph.D. Cand. William and Mary Particle Theory
24. Hendra Kwee Ph.D Cand. William and Mary Simulasi Quantum
Monte Carlo untuk real material
25. Barlino Effendi Ph.D Cand. Singapore-MIT alliance Dynamic
Equipment Exchange - Airline In-flight Inventory study at SIA
26. Bahar Riand Passa Ph.D Cand NTU-Carnegie Mellon Univ ST
Microelectronic
27. Endi Sukma Dewata M.Sc. Texas Univ.
28. Jemmy Wijaja M.Sc. Tokyo Univ
29. Connie Gunadi M.Sc. Tokyo Univ.
30. William Adjiwinoto M.Sc. MIT
31. Teguh Budimulia M.Sc. Wisconsin Univ.
32. Endra S2 program UI - Optical Soliton
33. Evelyn Mintarno Grad Stanford Univ.
34. Imam Makhfud Grad NTU
35. P. Sahanggamu MIT - Low Coherence Interferometry
36. Rezy Pradipta MIT Plasma physics/ionospheric physics
37. Widagdo Setiawan MIT Bose - Einstein Condensation.
38. Rangga Perdana Budoyo Wesleyan Univ.
39. A. Iman Hertanto Toronto Univ.
40. Fachrian Adi NTU Singapore
41. Rizki Muhammad NTU Singapore Smart Wireless Sensors Network
(Skripsi), Communications Engineering.
42. Andi Soedibjo Schlumberger Paris
43. Wayan Gde Widiartha NTU
44. Ferdinand Wawolumaya Grad NUS
45. Bremana Adhi NTU
46. Yoga Dvipayana NTU
47. Abrar Yusa NTU
48. Christopher Hendriks UPH
49. Frederick Petrus NUS
50. Fajar Ardian NTU
51. Bernard Ricardo NTU
52. Yudistira Virgus ITB
53. Tri Wiyono UGM
54. Hani Nurbiantoro ITB
55. Yendi UPH
56. Edbert Jarvis NTU
57. Ardiansyah ITB
58. Ali Sucipto NTU
59. Purnawirman NTU
60. Michael Ardian NTU
61. Yongki Utama Hongkong Science and Tech
62. Ario Wibowo NTU
63. Thomas Alfa Edison ITB
64. Charles Bernando UI
Post by Satrio Arismunandar
Kasihan... sudah capek=capek berjuang sehingga
putra-putri Indonesia jadi pemenang medali emas di
Olimpiade Fisika yang bergengsi... Ujung-ujungnya
dijatuhkan karena issue "creatism" dan "intelligent
design"......
Padahal di Indonesia ini juga ada pemimpin negara
(bukan cuma sekadar dosen atau akademisi), yang
hobinya klenik dan mengunjungi makam-makam keramat...
Saya jadi ingin tahu, betulkah Pelita Harapan begitu
bodoh, menerima orang yang tak jelas PhD-nya??? Tapi
ah.. entahlah.. bukan urusan saya....
------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org
indoshepherd
2005-11-29 14:40:21 UTC
Permalink
Yosua Liem ini benar2 tidak kapok kapok: sudah KEOK di apakabar,
sekarang coba2 JUAL JAMU dimilist ppiindia ini. Kesian juga deh
Dr. Yohanes Surya ini, CV nya disoroti sampai begini rupa. Memang
begitu itulah risikonya kalau orang pengin jadi tokoh masyarakat,
mesti menanggung risiko tingkah lakunya disoroti. Lebih2 dengan
itikad Dr. Yohanes Surya yang membual dirinya saintis, tetapi
tingkah maupun itikadnya yang justru ANTI SCIENCE dan mempraktekkan
PSEUDOSCIENCE, menipu rakayt Indonesia, yang baru saja lepas dari
mulut macan (BJ Habibie) sekarang masuk mulut BUAYA (Dr. Surya yg
berkomplot dengan jago KKN, Mochtar Riady, dan gerakan kreasionis
internasional).

Penilaian atas CV dari Dr. Yohanes Surya ternyata malahan
MEMBENARKAN DUGAAN saya, bahwa Dr. Surya masih bisa dibilang
INGUSAN dalam bidang dimana dia mendapatkan titel doktornya di
College William and Mary ditahun 1994, sebab semua publikasinya
(yang notabene cuma beberapa gelintir itu) tidak lain adalah
frgment2 dari disertasinya, dan berhasil dipublikasi berkat NEBENG -
MEMBONCENG profesornya. Bukti2 publikasi Dr. Surya ini saya muat
dalam DUA BAGIAN, sesuai dengan tulisan saya dalam milist lain
misalnya apakabar. Saya harap sdr. Yosua Liem tidak JUAL OBAT/JAMU
terus2an, tetapi secara ksatria dan scientific memberi komentar atas
tulisana2 saya, daripada lari2 kemilist2 lain dan terus menjual
JAMU. Lebih bagus lagi jika Dr. Surya sendiri yang menyambuti
tulisan2 saya. SAYA TUNGGU ...

Tentang Yohanes Surya Pseudosceintist ==> Yosua Liem bagian ke-2:

TERIMA KASIH banyak buat mencarikan CVnya Dr. Surya, yang TAMBAH
MEBENARKAN dan MEMPERKUAT DUGAAN dan JUDGMENT saya. Anda, Yosua
Liem telah membantu saya MEMBUKA KEDOK Dr. Surya terlebih lanjut.

Sebelum mulai analisa, saya mau tanya dulu kepada sdr. Yosua Liem:
CV itu gunanya buat apa? Buat cari pekerjaan, bukan? Kalau cuma
buat pamer, wah ya Dr. Surya masih kalah jauh dong, sama Dr. BJ
Habibie, sebab Habibie punya dekorasi berbagai BINTANG KEHORMATAN,
bahkan terakhir dari Perancis dalam rangka melobby (kasarnya
menyogok) Menteri Teknologi HBB buat memenangkan kontrak perusahaan
nasional perancis, Alcatel, membangun jaringan telekomunikasi
fiberoptic diseluruh Indonesia, tapi proyek tsb keburu GAGAL gara2
dilanda Krismon 1997/98.

Tetapi jika Yosua Liem setuju, bahwa CV itu gunanya buat melamar
pekerjaan, ya mesti dianalisa sebagaimana mestinya. Notabene, sejak
kedatangan saya di USA saya sudah sering menilai pelamar2 kerja
(fisikawan dan teknisi) untuk proyek saya. Jadi saya cukup mengerti
bagaimana caranya menilai CV, yaitu dengan teknik yang para pakar
bilang: *reading between the lines* (*lines* dalam sebuah CV sudah
tentu semuanya gilang gemilang, hal mana sudah jelas, lha wong orang
mau menjual dirinya, kok). Teknik membaca CV pelamar pekerjaan ini
juga digunakan oleh Human Resources dalam penerimaan pekerjaan.

Kecuali itu, seringkali urut2an nama dalam publikasi juga penting,
yang disebut duluan adalah MAIN AUTHOR, yaitu pemimpin proyek.
Jelas dalam semua publikasinya, Dr. Surya selalu berada di urutan
paling buncit.

*** Nah, sekarang kita mulai saja dengan analisa CVnya Dr. Surya
(KESIAN juga Dr. Surya ini, pribadinya disoroti sampai begini rupa…
Nah itu dia, risikonya kalau orang mau jadi tokoh masyarakat, mesti
bersedia disoroti):

*** Dalam tulisan yg lalu telah saya tunjukkan fakta bahwa publikasi
Dr. Surya itu tidak seberapa harganya, sebab:

*** (a) Merupakan BAGIAN dari disertasinya. Dalam hal ini, kredit
harus diberikan kepada pembimbingnya F Gross, yang berhasil
mencarikan tema yg baik buat disertasi muridnya, yang kemudian
dipublikasi berkat namanya F Gross se-mata2:

(a) Unitary, relativistic resonance model for &#960;N scattering
F Gross, Y Surya - Physical Review C, 1993 - link.aps.org
Pion nucleon scattering up to 600 MeV laboratory kinetic energy is
described by a manifestly covariant wave equation in which the pion
is restricted to its ...

(b) Unitary, gauge invariant, relativistic resonance model for pion
photoproduction
Y Surya, F Gross - Physical Review C, 1996 - link.aps.org
Pion photoproduction up to 770 MeV photon laboratory energy is
described by a
manifestly covariant wave equation, which includes a treatment of
the final ...

(c) Two-pion-exchange potential and the &#960;N amplitude
MT Pena, F Gross, Y Surya - Physical Review C, 1996 - link.aps.org
We discuss the two-pion-exchange (TPE) potential which emerges from
a box
diagram with one nucleon (the spectator) restricted to its mass
shell, and ...

*** (b) Publikasi bersama F Gross yang pertama muncul tahun 1993,
yaitu sebelum dia menyelesaikan disertasinya (1994). Kemudian tahun
1996 setelah disertasinya selesai dengan title dan tema yang sama.
Jadi bisa disimpulkan, kedua publikasi ini tidak lain adalah tesis
Ph.D.nya (yang juga dipentaskan dalam konperensi AIP tahun 1995, hal
mana juga jamak). Demikian pula publikasi berikutnya (1996) dengan
F Gross dan MT Pena, juga dalam tema yang sama. Jadi kesimpulannya,
F Gross punya dua pembantu yang bekerja sama, yaitu Dr. Surya dan
MT Pena (afiliasi dengan Institute di Portugal, mungkin seorang
Guest di College William & Mary).

*** Tetapi disamping tiga karya yang cuma NEBENG – MEMBONCENG
profesornya F Gross, Dr. Surya masih punya satu publikasi lagi
bersama Chueng-Ryong Ji dari North Carolina University yang muncul
tahun 1992: Calculation of scattering with the light-cone two-body
equation in &#966;^{3} theories - CR Ji, Y Surya - Physical Review
D,
1992 - link.aps.org

*** Siapakah CR Ji ini? Pencarian singkat dengan Google Scholar
TANPA Dr. Surya memberikan hasil yang LUAR BIASA sbb.:

(1) Quantum Chromodynamic Predictions for the Deuteron Form Factor
SJ Brodsky, CR Ji, GP Lepage - Physical Review Letters, 1983 -
link.aps.org

(2) Optimal renormalization scale and scheme for exclusive processes
SJ Brodsky, CR Ji, A Pang, DG Robertson - Physical Review D, 1998 -
link.aps.org

(3) Hyperon electroproduction in a crossing and duality constrained
model. RA Williams, CR Ji, SR Cotanch - Physical Review C, 1992 -
link.aps.org

(4) Glueball Spectroscopy in a Relativistic Many-Body Approach to
Hadronic Structure, A Szczepaniak, ES Swanson, CR Ji, SR Cotanch -
Physical Review Letters, 1996 - link.aps.org

(5) Nonvanishing zero modes in the light-front current
HM Choi, CR Ji - Physical Review D, 1998 - link.aps.org


(6) Mixing angles and electromagnetic properties of ground state
pseudoscalar and vector meson nonets in …
HM Choi, CR Ji - Physical Review D - link.aps.org

(7) Leading-order perturbative QCD calculation of nucleon Dirac form
factors, CR Ji, AF Sill, RM Lombard-Nelsen - Physical Review D,
1987 - link.aps.org

(8) Perturbative QCD predictions for inclusive production of heavy
mesons in e e-annihilation
CR Ji, F Amiri - Phys Rev D, 1987 - link.aps.org

(9) Evolution equation and relativistic bound-state wave functions
for scalar-field models in four and …
SJ Brodsky, CR Ji, M Sawicki - Physical Review D, 1985 -
link.aps.org

(10) Light front quark model analysis of exclusive 0- ---> 0-
semileptonic heavy meson decays
HM Choi, CR Ji - Physics Letters B, 1999 - ingentaconnect.com

(11) Consistent analysis of O (&#945;_{s}) corrections to the pion
elastic form factor
A Szczepaniak, CR Ji, A Radyushkin - Physical Review D, 1998 -
link.aps.org

(12) Exclusive production of higher-generation hadrons and form-
factor zeros in quantum chromodynamics
SJ Brodsky, CR Ji - Physical Review Letters, 1985 - link.aps.org

(13) Light-cone quark-model axial-vector-meson wave function
CR Ji, PL Chung, SR Cotanch - Physical Review D, 1992 - link.aps.org

(14) PERTURBATIVE QCD ANALYSIS OF THE PION FORM-FACTOR USING A
FROZEN COUPLING CONSTANT
CR Ji, F Amiri - Physical Review D - slac.stanford.edu

(15) Kaon electroweak form factors in the light-front quark model
HM Choi, CR Ji - Physical Review D - link.aps.org

(16) Renormalized effective QCD Hamiltonian: Gluonic sector
DG Robertson, ES Swanson, AP Szczepaniak, CR Ji, … - Physical Review
D, 1999 - link.aps.org

(17) Quantum field theory of meson mixing
M Binger, CR Ji - Physical Review D - link.aps.org

(18) Molar mass estimate of dark matter from the dark mass
distribution measurements
Y Mishchenko, CR Ji - Physical Review D, 2003 - link.aps.org

(19) The vector meson form factor analysis in light-front dynamics
BLG Bakker, CR Ji - Physical Review D - link.aps.org

(20) Crossing-consistent analysis of kaon photoproduction and
radiative capture
R Williams, CR Ji, SR Cotanch - Physical Review D, 1990 -
link.aps.org

(21) Relations among the light-cone quark models with the invariant
meson mass scheme and the model …
HM Choi, CR Ji - Physical Review D, 1997 - link.aps.org

(22) PERTURBATIVE QUANTUM CHROMODYNAMIC PREDICTION FOR THE HEAVY
QUARK FRAGMENTATION FUNCTION
F Amiri, CR Ji - Physics Letters B, 1987 - adsabs.harvard.edu

(23) The self-energy corrections to the light-cone two-body equation
in oe 3-theories
CR Ji - Physics Letters B, 1994 - adsabs.harvard.edu
... Translate Abstract Title: The self-energy corrections to the
light-cone two-body
equation in ø 3 -theories Authors: Ji, Chueng-Ryong Affiliation:
Department ...

Cited by 20 - Web Search
(24) New effective treatment of the light-front nonvalence
contribution in timelike exclusive processes
CR Ji, HM Choi - Arxiv preprint hep-ph/0009281, 2000 - arxiv.org

(25) Light-cone quark model predictions for radiative meson decays
HM Choi, CR Ji - American Physical Society, Southeastern Section
Meeting, …, 1996 - adsabs.harvard.edu

(26) Investigating the parity of the exotic Theta baryon from kaon
photoproduction
BG Yu, TK Choi, CR Ji - Phys Rev C, 2004 - link.aps.org

(27) Simple relativistic quark-model analysis of flavored
pseudoscalar mesons
CR Ji, SR Cotanch - Physical Review D, 1990 - link.aps.org

(28) BOUND STATE SPECTRUM FROM THE LIGHT CONE TWO-BODY EQUATION IN
phi**3 THEORIES
CR Ji, RJ Furnstahl - Physics Letters B, 1986 - adsabs.harvard.edu
Title: Bound state spectrum from the light-cone two-body equation in
&#966; 3 -theories

(29) Pion form factor and quark mass evolution in a light-front
Bethe-Salpeter model
LS Kisslinger, HM Choi, CR Ji - Physical Review D, 2001 -
link.aps.org

(30) --- CUT ----


Saya stop sampai disini saja mengutip lebih lanjut, sebab TERLALU
BANYAK. Buat seorang fisikawan teoritis, apalagi bidang partikel
elementer, sudah biasanya lebih dari seratus, atau bahkan beratus-
ratus !.

Karya CR Ji ini bahkan JAUH LEBIH BANYAK dari F Gross, professor
pembimbing tesisinya Dr. Yohanes Surya.

Fisikawan partikel elementer TEORITIS memang paling produktif,
sebab modalnya paling murah, boleh dikata zero: hanya kertas dan
pinsil (+komputer). Dibandingkan dengan fisika eksperimental, yang
beayanya mahal dan setiap eksperimen makan waktu 2-3 tahun, tapi
hasilnya lebih nyata dan langsung terpakai/berguna.

*** Karya CR Ji bersama Dr. Yohanes Surya ini muncul di Phys. Rev D
Oktober 1992, SEBELUM yang belakangan selesai dengan disertasinya di
William and Mary (1994):

Calculation of scattering with the light-cone two-body equation in
&#966;^
{3} theories, CR Ji, Y Surya - Physical Review D, 1992 -
link.aps.org

*** Perhatikan, judul maupun temanya PERSIS SAMA dengan DUA karya CR
Ji, yang satu jauh lebih tua (1986) sedangkan yang satu lagi (1994)
malahan sebagai SOLE AUTHOR (seorang diri), hal mana jelas
menandakan bahwa CR Ji adalah seorang PAKAR:

(a) BOUND STATE SPECTRUM FROM THE LIGHT CONE TWO-BODY EQUATION IN
phi**3 THEORIES
CR Ji, RJ Furnstahl - Physics Letters B, 1986 - adsabs.harvard.edu
Title: Bound state spectrum from the light-cone two-body equation in
&#966; 3 -theories

(b) The self-energy corrections to the light-cone two-body equation
in oe 3-theories
CR Ji - Physics Letters B, 1994 - adsabs.harvard.edu
... Translate Abstract Title: The self-energy corrections to the
light-cone two-body
equation in ø 3 -theories Authors: Ji, Chueng-Ryong Affiliation:
Department ...


*** CR Ji sudah mulai publiksai mulai dari tahun 1983, jauh terlebih
dahulu dari aktivitas Dr. Yohanes Surya, yang baru mulai publikasi
bersama2 dengan CR Ji ditahun 1992, tahun Dr. Surya mendapatkan
gelar Ph.D.nya. Jadi kesimpulannya: Dr. Surya sekali lagi NEBENG –
MEMBONCENG CR Ji dari North Carolina State University.

Timeline:
1982 publikasi CR Ji dalam tema yang sama
1988 Yohanes Surya mulai studinya di College William & Mary
1992 publikasi bersama pembimbing tesisnya, F Gross
1994 Yohanes Surya mendapatkan gelar Ph.D.nya
1995 pementasan disertasinya dikonperensi AIP
1996 publikasi disertasinya dibawah nama pembimbingnya, F Gross

SUMMA SUMARUM: Baik publikasi2nya dengan profesor pembimbingnya, F
Gross (cuma tiga gelintir, semuanya dalam rangka disertasinya, yang
telah dipreteli), maupun dengan CR Ji, Dr. Surya terbukti cuma
NEBENG MEMBONCENG belaka, atau dengan perkataan lain: Karyanya
dengan CR Ji itu BUKAN karya Dr. Surya sendiri tetapi kemungkinan
besar dia membantu CR Ji dengan beberapa corat-coret analisa
teoritis diatas kerta, sementara Dr. Surya menulis tesisnya (jelas
juga BUKAN sebagai post doc). Dalam dunia professional seorang
fisikawan, posisi post doc adalah posisi AWAL. Jadi ternyata Dr.
Surya BELUM mengalami karier awal, sedangkan SEMUA publikasinya
ternyata NEBENG / MEMBONCENG fifkawan yang JAUH LEBIH SENIOR dan
JAUH LEBIH PRODUKTIF. Fakta2 ini sudah berbicara untuk dirinya
sendiri, jadi saya rasa tidak perlu komentar terlebih lanjut
(kecuali jika Yosua Liem keras kepala gara2 MATA-GELAP dan
PENASARAN). Jadi judgment saya malah sekarang lebih mantap: Dr.
Yoihanes Surya masih termasuk INGUSAN dalam bidang spesialisasinya.

Karya2nya yang lain adalah dalam dalam bentuk (a) arkiv, yang tidak
termasuk publikasi (siapa saja boleh memasukkan dalam arkiv), jangan
kata lagi peer-reviewed; (b) publikasi Indonesia, TIDAK MASUK
HITUNGAN sebab tidak mendapat sorotan oleh dunia professional
internasional, jadi tidak jelas benar-salahnya; (c) Koran2 dan
publikasi2 populer Indonesia, lebih2 lagi tidak masuk hitungan,
sebab sejarahnya ternyata tukang MEMBUAL SETINGGI LANGIT, seperti
dulu kasus Habibie.; dan yang terpenting (d) Karya Ekonofisikanya
Dr. Surya adalah pseudoscience yang nonsense, bukan saja sebab tidak
peer-reviewed, tetapi terutama karena ekonomi Indonesia carut-marut
dan terpuruk dalam hutang yang tidak terbayar. Lha *Ekonofisika*
macam apa juga pasti jadilah, sebab jalannya ekonomi Indonesia toh
menuruti hukum/metoda KKN (jadi bullshit lah, kalau mau pura2
menggunakan metoda fisika).

Fakta2 lain dari CV-nya yang semakin mencurigakan:

(1) Dr. Yohanes Surya tidak menjadi anggauta American Physical
Society (yang ANTI Kreasionisme), melainkan anggauta semacam
Teachers Association, guru2 sekolah menengah, yang seringkali memang
Kreasionis!

(2) Afiliasi Dr. Surya terutama dengan dunia fisika Polandia !
Fisika Polandia ini hasilnya APA? Mungkin sekali SAMA2
pseudoscience! mungkin sama2 Kreasionis.

(3) Afiliasinya lebih lanjut dengan Mochtar Riady, yang selama ini
di-BAN oleh Amerika, dilarang menginjakkan kaki dibumi Amerika
Serikat, sebab terbukti pernah berniat (ataukah sudah?) MENYOGOK
Presiden Clinton.

(4) Aktivitas nanoteknologinya adalah pseudoscience, sebab pihaknya
hanya menjadi KONSUMER nanoteknologi, tanpa kemampuan teknis
sedikitpun jua, tapi berlagak pakar, malah mengaku dirinya didepan
masyarakat Indonesia sebagai pakar nanoteknologi atau bahkan
pemimpin dunia teknologi (Roy Sembel). Ini adalah penipuan missal
ala Habibie ….

(5) Yang kasihan adalah rakyat Indonesia, baru lepas dari mulut
macan (BJ Habibie) sekarang masuk mulut BUAYA ……

Salam,
Indoshepherd
Post by yosualiem
Agar penilaian netter lebih imbang tentang siapa YS.
Saya ada CV beliau.
waktu saya baca CV beliau, saya malah kagum dengan beliau.
terutama ketika membaca list alumni TOFI dibawah CV.
Sama sekali apa yang dituduhkan IS ternyata omong kosong.
LIEM
Curriculum Vitae
Nama : Yohanes Surya Ph.D
Pendidikan
1968 – 1974 : SD Pulogadung Petang II Jakarta Timur
1974 – 1977 : SMPN 90 Jakarta
1977 – 1981 : SMAN 12 Jakarta
1981 – 1986 : Jurusan Fisika FMIPA-UI dengan gelar Drs.
1988 – 1990 : Physics Dept. College of William and Mary, USA
dengan gelar M.Sc.
1990 – 1994 : Physics Dept. College of William and Mary, USA
dengan gelar Ph.D GPA 4.0 (Summa Cum Laude)
1. SUPERSEMAR Fellowship 1982/1983
2. Summer School Fellowship HUGS at CEBAF, AS pada tahun
1989,1990,1991,
3. Summer School Fellowship Dronten, Netherland 1992
4. Summer School Felloship di TRIUMF Canada 1993
5. CEBAF/SURA award AS '92-93 (one of the best students in
nuclear physics at the south east area of the USA)
6. Zable Fellowship USA '93-94
Achievements dan experiences
1. Pionir yang membawa Indonesia berpartisipasi dalam
Olimpiade Fisika Internasional 1993, suatu kompetisi fisika yang
sangat bergengsi di tingkat dunia.
2. Founder Asian Physics Olympiad 2000, suatu lembaga yang
bertanggung jawab atas terselenggaranya Olimpiade Fisika pada
tingkat Asia.
3. Pionir dan pengembang Ekonofisika (econophysics) suatu
cabang fisika baru yang mengaplikasikan fisika dalam bidang
ekonomi
Post by yosualiem
di Indonesia
4. Salah satu founder The Mochtar Riady Center for
Nanotechnology and Bioengineering, suatu badan riset independent
yang mengembangkan nanoteknologi di Indonesia 2004.
5. Salah satu founder The World Federation of Physics
Competition Bali (WFPhC) 2003, suatu lembaga yang menggabungkan
kompetisi fisika di seluruh dunia.
6. Pencetus dan penggagas ide Olimpiade Sains tingkat SMP
(International Junior Science Olympiad), suatu pertandingan sains
untuk tingka SMP sedunia.
7. Mempersiapkan Tim Olimpiade Fisika Indonesia sehingga
menjadi juara Asia dalam Olimpiade Fisika Asia 2003 di Thailand.
8. Melatih dan memimpin pelajar Indonesia Indonesia meraih 8
medali emas, 10 perak, 20 perunggu dalam International Physics
Olympiad 1993-2005
9. Melatih dan memimpin pelajar Indonesia meraih 12 emas, 3
perak, 10 perunggu, dan berbagai hadiah khusus seperti the most
creative solution in Theory, the most creative solution in
Experimental dalam Asian Physics Olympiad 2000-2005
10. Melatih pelajar Indonesia dalam meneliti ilmiah sehingga
meraih 4 medali emas dalam kompetisi riset dunia, The First Step to
Nobel Prize in Physics, suatu kompetisi riset fisika untuk anak SMA
se dunia 1999, 2004 dan 2005
11. Penyelenggara dan Chairman Asian Physics Olympiad 1,
Karawaci 2000, suatu perlombaan fisika yang sangat bergengsi di
level Asia.
12. Penyelenggara dan Chairman International Econophysics
Conference, Bali 2002, suatu konperensi yang pertama dalam bidang
ekonofisika yang dihadiri oleh 79 ekonom dan fisikawan seluruh
dunia.
13. Penyelenggara International Seminar of The Year Jakarta
2002, suatu seminar tentang aplikasi ekonofisika.
14. Penyelenggara dan Chairman The First Conggress The World
Federation of Physics Competition Bali (WFPhC) 2002, konperensi
pertama WFPhC suatu lembaga yang menggabungkan kompetisi fisika di
seluruh dunia.
15. Pengembang cara belajar fisika dengan mudah, asyik dan
menyenangkan melalui sistem multimedia untuk SD, SMP, SMA.
16. Penulis buku IPA dan Matematika SD, suatu buku yang berisi
cara belajar IPA dan Matematika secara asyik, menarik dan
menyenangkan (buku dengan konsep baru dan ide original)
17. Penulis buku Fisika (best seller book) untuk pelajar SMA
1989-1994
18. President Asian Physics Olympiad 2000 – 2005 (president
pertama)
19. Vice President The First Step to Nobel Prize in Physics,
suatu kompetisi riset tingkat dunia di Polandia.
20. Executive Board The World Federation of Physics Competitions
21. Ketua Tim Olimpiade Fisika Indonesia 1993 - sekarang
22. Founder Kelas SUPER, suatu kelas ditujukan untuk anak
berbakat dengan IQ > 145.
- Himpunan Fisika Indonesia (ketua bidang kerjasama)
- Bandung Fe Institute (Board Member)
- The First Step to Nobel Prize in Physics (Vice President)
- Asian Physics Olympiad (President)
- International Physics Olympiad (Board Member)
- The World Physics Competition Federation (executive member)
- National Science Teacher Association (NSTA) - USA
- IEEE
1986 – 1988 Guru fisika SMAK 1 Pintu Air
1988 – 1989 Teaching Assistant Physics Dept. College of William
and Mary
1989 – 1993 Research Assistant Physics Dept. College of William
and Mary
1994 Researcher/Postdoc Continous Electron Beam
Accelerator Facilities.
1995 – 1997 Jurusan Fisika Universitas Indonesia
1998 - 2003 International Center for Physics and
Mathematics
Post by yosualiem
Univ. Pelita Harapan
2003 - 2004 Dekan Fakultas Sains dan Matematika Univ.
Pelita
Post by yosualiem
Harapan
2004 - CEO The Mochtar Riady Center for Nanotechnology and
Bioengineering (Mochtar Riady Research Institute)
2005 - Professor Fisika Universitas Satya Wacana Salatiga.
1986 – 1987 Menulis buku best seller "Fisika" untuk SMA 4
volume
Post by yosualiem
1994 – 1996 Menulis buku Olimpiade Fisika
1996 – 2003 Menyusun 16 modul untuk persiapan Olimpiade Fisika
2002 – 2003 Mengembangkan fisika di Dunia Fantasi Ancol.
2002 Visiting Professor di Tokyo Denki University
1992 - Melatih dan menyiapkan Tim Olimpiade Fisika
Indonesia
Post by yosualiem
2000 - Dewan Kurator Pusat Peragaan Ilmu dan Teknologi
TMII
Post by yosualiem
1995 - Juri berbagai lomba diberbagai tempat di
Indonesia
Post by yosualiem
1995- Menjadi dosen pengajar, dosen penguji, dosen
pembimbing
Post by yosualiem
mahasiswa fisika di UI, USU, UPH
1995 - Memberikan training pada guru-guru diberbagai
propinsi
Post by yosualiem
tentang bagaimana mengajar fisika dengan asyik dan menyenangkan.
2000-2002 Menulis ratusan kolom komik Asyiknya Fisika di harian
Kompas dan Tempo.
2002 - Menulis komik-komik fisika (Archie Meidy,
Petualangan
Post by yosualiem
TOFI).
2002 - Mengembangkan CD pengajaran fisika untuk SD,
SLTP/SMU
Post by yosualiem
2002 - Mempopulerkan fisika melalui acara TV seperti
Tralala
Post by yosualiem
trilili, Fisika Dunia Fantasi dan Pesona Fisika TVRI.
2000 Menyelenggarakan Olimpiade Fisika Asia I di Karawaci
(Chairman)
2002 Menyelenggarakan The World Physics Competition Federation di
Bali (Chairman)
2002 Menyelenggarakan International Econophysics Conference
di Bali (Chairman)
2003 - Memimpin Pusat Ekonofisika Universitas Pelita
Harapan
Post by yosualiem
2000 - Menulis banyak artikel di harian Media Indonesia,
Tempo,
Post by yosualiem
Kompas, Bisnis Indonesia, Majalah Gatra, Majalah Swa dan
Majalah
Post by yosualiem
Intisari.
2002 - Menulis dan mengembangkan cara pengajaran IPA dan
Matematika
Post by yosualiem
untuk SD melalui buku dan multimedia (alat peraga dsb).
2004- Mengasuh kolom PHENOMENA di majalah Intisari bulanan.
2004 - Nara sumber Majalah Kuark
2004 - Mengembangkan pendidikan di Papua
2005 - Mengisi kolom mingguan prediksi saham dengan
ekonofisika
Post by yosualiem
koran INVESTOR
2005 - Mengembangkan berbagai program ekonofisika di Bursa
Efek
Post by yosualiem
Jakarta.
2005 - Menyelenggarakan seminar dan training untuk para
guru dari
Post by yosualiem
Madrasah/Pesantren di Provinsi Banten melalui Madrasah Development
Center dan program LAPIS
2005 - Ikut mengembangkan program pendidikan IPA dan
Matematika
Post by yosualiem
untuk Madrasah/Pesantren di Indonesia.
2005 Melatih 2000 guru sekolah dasar di Provinsi DKI
2005 - Memberikan seminar pendidikan di Provinsi Jambi,
Riau,
Post by yosualiem
Maluku, Papua, Banten, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa
Tengah, Bali, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.
Daftar Publikasi Ilmiah
1. Ji, C.R. and Yohanes Surya. Calculation of scattering with
the light-cone two-body equation in f3 theories. Physical Review D,
Volume 46, Number 8, 15 Oktober 1992.
2. Gross, Franz and Yohanes Surya. Unitary, relativistic
resonance model for pi-N scattering. Physical Review D, Volume 47,
Number 2, Februari 1993.
3. Surya, Yohanes. The E2/M1 Ratio And The Relativistic
Resonance Model Of Pion Photoproduction. Aip Conference
Proceedings
Post by yosualiem
334 FEW-BODY PROBLEMS IN PHYSICS, 1994.
4. T. Pena, Franz Gross and Yohanes Surya. Two Pion-exchange
Potential and the pi-N amplitude. Physical Review C, Volume 54
Number 5, November 1996.
5. Surya, Yohanes and Franz Gross. Unitary, Gauge invariant,
relativistic resonance model for pion photo production. Physical
Review C, Volume 53, Number 5, May 1996.
6. Surya, Yohanes. The Indonesian Physics Team. Physics Vol 1
no.1 tahun 1999, Journal of the World Federation of Physics
Competitions ISSN 1389-6458.
7. Surya, Yohanes. The Asian Physics Olympiad (Apho), Physics
Vol. 2 no.1 tahun 2000, Journal of the World Federation of Physics
Competitions ISSN 1389-6458.
8. Surya, Yohanes Surya. A Study On Off-Shell Pion Effect In
Gross-Surya Model Of Pion- Nucleon Scattering Jurnal Ilmiah
Universitas Pelita Harapan Volume 3 No.5 Agustus 2000 ISSN 1410-
3400.
Post by yosualiem
9. Anto Sulaksono, Darmadi Kusno dan Yohanes Surya. Formalisme
Elektroproduksi Pion Yang Kovarian, Uniter Dan Invarian Tera
dengan
Post by yosualiem
Energi Lab Foton Sampai 770 Mev. Kontribusi Fisika Indonesia, Vol 9,
No. 1 Januari 1998, ITB Bandung ISSN 0855-6878.
10. Eddy Yusuf, Darmadi Kusno dan Yohanes Surya. Panjang
Hamburan Pion Nukleon. Kontribusi Fisika Indonesia, Vol 9, No. 2
1998, ISSN 0855-6878 ITB Bandung.
11. Surya, Yohanes et.all. Low Energy Pion Nucleon Scattering
Interaction. URGE Project report July 1998 Dirjen Dikti Mendikbud.
12. Tjipto Yuwono, Darmadi Kusno dan Yohanes Surya. Eta-N
Scattering Length. Prosiding Simposium Fisika Nasional XVIII HFI-
P3FT LIPI, ISSN 1411-4771, April 2000.
13. Eddy Yusuf, Darmadi Kusno dan Yohanes Surya. The role of S11
and S31 resonance in piN scattering. Prosiding Simposium Fisika
Nasional XVIII HFI-P3FT LIPI ISSN 1411-4711, April 2000.
14. Surya, Yohanes et.al., The role of S 11 resonance in ðN
Scattering, arXiv:nucl-th/9911076 v2 25, Nov 1999.
15. Kurniawan, Y., Darmadi Kusno dan Yohanes Surya. Amplitudo
Multikutub Fotoproduksi Pion pada Daerah Resonans Delta. Kumpulan
Makalah FISIKA TEORI DAN FISIKA NUKLIR. HFI dan FMIPA - UGM
Desember
Post by yosualiem
1998.
16. Surya, Yohanes et.all. Formalism of Pion Nucleon Scattering
up to 700 MeV. URGE Project report Maret 1999 dikeluarkan oleh
Dirjen Dikti Mendikbud.
17. Surya , Yohanes et.all. Tim Olimpiade Fisika Indonesia ISBN
979-9520-00-2 Sumber Daya MIPA dengan TOFI.
18. Surya, Yohanes, Eddy Yusuf dan Darmadi Kusno. The role of
S11 in Pion Nucleon Scattering. Jurnal Ilmiah Universitas Pelita
Harapan Vol. 5. No. 1 April 2002.
19. Surya, Yohanes dan Harianto. Hamburan Pion Nukleon sampai
energi 850 MeV Jurnal Ilmiah Univ. Pelita Harapan Vol. 5 No. 2
Agustus 2002.
Jaring Saraf Buatan untuk Prediksi Data Deret Waktu Keuangan,
http://www.ekonofisika.com/001.pdf
21. Surya, Yohanes dan Yun Hariadi. Kulminasi Prediksi Data
Deret Waktu Keuangan: Volatilitas dalam GARCH(1,1), Working Paper
http://www.ekonofisika.com/002.pdf
Post by yosualiem
22. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir Persepsi Jaring Saraf
Pada Peta Poincare Data Keuangan, Working Paper WPG2003 Bandung Fe
Institute & makalah disampaikan di Conference of Application of
Physics in Financial Analysis (APFA) 4, Warsawa, 13-15 November
2003. URL: http://www.ekonofisika.com/003.pdf. "Neural Network
Revisited: Perception on Modified Poincare Map of Financial Time
Series Data" PHYSA4238, - Vol 344/1-2 pp 100-103
23. Mart, Terry dan Yohanes Surya, Statistical Properties of The
Indonesian Exchange Index makalah disampaikan di Conference of
Application of Physics in Financial Analysis (APFA) 4, Warsawa, 13-
15 November 2003. Published in Physica A 344 (2004) 198–202.
24. Surya, Yohanes dan Yun Hariadi. Peramalan dalam Selang GARCH
http://www.ekonofisika.com/004.pdf
25. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Dari Transisi Fasa Ke
Sistem Keuangan: Distribusi Statistika pada Sistem Kompleks,
http://www.ekonofisika.com/004.pdf
26. Surya, Yohanes. Ekonofisika: Paradigma Kompleksitas &
Peluangnya, BULETIN BFI Paruh Pertama 2003, Bandung Fe Institute.
27. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Peramalan Jangka Pendek
Deret Waktu Keuangan Di Indonesia - eksperimentasi persepsi jaring
saraf buatan pada peta poincare, Working Paper WPR2003 Bandung Fe
Institute. URL: http://www.ekonofisika.com/005.pdf
28. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Platform Bangunan Multi-
Agen Dalam Analisis Keuangan: gambaran deskriptif komputasi,
http://www.ekonofisika.com/006.pdf
29. Surya, Yohanes dan Yun Hariadi. Multifraktal: Telkom,
Indosat, dan HMSP, Working Paper WPT2003 Bandung Fe Institute.
http://www.ekonofisika.com/007.pdf
30. Surya, Yohanes dan Yun Hariadi. Mempelajari Ekonofisika,
resume on-line, URL: http://www.ekonofisika.com/tutor.html
31. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Sifat Statistika Data
Ekonomi Keuangan: Studi Empirik Beberapa Indeks Saham Indonesia,
http://www.ekonofisika.com/009.pdf
32. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Agent Based Model
Construction in Financial Economic System, Working Paper WPA2004
http://www.geocities.com/bandungfe/2004a.pdf
33. Surya, Yohanes dan Yun Hariadi. DFA Pada Saham, Working
http://www.geocities.com/bandungfe/2004b.pdf
34. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Micro-simulation of the
Stock Market As Social Conflict, bedah buku of Roehner, B.,
Patterns
Post by yosualiem
of Speculation: A Study in Observational Econophysics, Journal of
Social Complexity Vol.1 No.4, 2004 (in-press)
35. Surya, Yohanes. Non Calculus Calculation of Moment of
Inertia. Journal of The World Federation of Physics Competition Vol.
5 No.1 /2003.
36. Surya, Yohanes. Menghitung Momen Inersia. Jurnal Fisika
UGM, Juni 2003,
37. Surya, Yohanes. Olimpiade Fisika dan dampaknya di
Indonesia. Jurnal Balitbang Juni 2003
38. Hokky Situngkir, Yohanes Surya Democracy order out of chaos,
Research Paper Fisika Sosial
http://arxiv.org/abs/nlin.AO/0406057 ,
Post by yosualiem
2004
39. Situngkir, H. & Surya, Y. The Political Robustness in
Indonesia. Research Paper Fisika Sosial WPN2004. Bandung Fe
Institute.
40. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2004. "Stylized Statistical
Facts of Indonesian Financial Data: Empirical Study of Several
Stock
Post by yosualiem
Indexes in Indonesia," Finance 0405005, Economics Working Paper
Archive at WUSTL.
41. Yun Hariadi & Yohanes Surya, 2004. "DFA Pada Saham,"
Departmental Working Papers wpb2004, Bandung Fe Institute.
42. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2004. "Agent-based Model
Construction In Financial Economic System," Finance 0405006,
Economics Working Paper Archive at WUSTL.
43. Yun Hariadi & Yohanes Surya, 2004. "LQ45* dalam TMA,"
Departmental Working Papers wpi2004, Bandung Fe Institute.
44. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. "Evaluating
Indonesian Composite Index Drop On August 30th 2005," Working
Paper
Post by yosualiem
http://bandungfe.net/wp2005/2005j.pdf
45. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. "Tree of Several
Asian Currencies," Working Paper WPB2005 Bandung Fe Institute.
http://bandungfe.net/wp2005/2005i.pdf
46. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. " On Stock Market
Dynamics through Ultrametricity of Minimum Spanning Tree," Working
http://bandungfe.net/wp2005/2005h.pdf
47. Hokky Situngkir , Yun Hariadi & Yohanes Surya, 2005. "
Membandingkan Sistem Perdagangan Saham dalam Aspek Likuiditas,"
http://bandungfe.net/wp2005/2005g.pdf
48. Deni Khanafiah, Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. "
Jejak Trading System pada Profil Investor," Working Paper WPB2005
Bandung Fe Institute. URL: http://bandungfe.net/wp2005/2005f.pdf
49. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. " What can we see
from Investment Simulation based on Generalized (m,2)-Zipf Law?,"
http://bandungfe.net/wp2005/2005e.pdf
50. Hokky Situngkir,Yun Hariadi & Yohanes Surya, 2005. " Antara
Saham Likuid dan Tak Likuid di Bursa Efek Jakarta: Perspektif
Mekanika Statistika" Working Paper WPB2005 Bandung Fe Institute.
URL: http://bandungfe.net/wp2005/2005d.pdf
51. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. " Simulasi Investasi
dengan Hukum Pangkat Zipf: Analisis Zipf-(m,2) dalam Teks Data
http://bandungfe.net/wp2005/2005c.pdf
52. Yun Hariadi & Yohanes Surya, 2005. " Asimetri GARCH dan
Simulasi Monte Carlo pada Peramalan GBP/USD," Working Paper
WPB2005
Post by yosualiem
Bandung Fe Institute. URL: http://bandungfe.net/wp2005/2005b.pdf
MAKALAH YANG DISEMINARKAN
1. Surya, Yohanes. Paradigma Baru Pembelajaran IPA. FKIP UIR
Riau, 20 Mei 2002.
2. Surya, Yohanes. Implementasi Visi dan Misi Pendidikan Dalam
Masyarakat Majemuk dan Hi-Tech. BKPTKI ABA Methodist Palembang, 24
Oktober 1998.
3. Surya, Yohanes. Peningkatan Wawasan Pengajaran Fisika di
SMU. STTM Muhammadiyah Tangerang , 27 Oktober 2001.
4. Surya, Yohanes. Fisika dan Industri - Satu Jam bersama
Yohanes Surya. IPB Bogor, 27 September 2001.
5. Surya, Yohanes. Metode Pembelajaran Yang tepat dan
Menyenangkan dalam penguatan konsep fisika. UNY Yogyakarta, 12
Maret
Post by yosualiem
2002.
6. Surya, Yohanes. Pengembangan Fisika- Applikasi fisika. USU
Sumatera Utara, 19 Sept 2002.
7. Surya, Yohanes. Materi essensial dan Soal-soal Olimpiade
Fisika. SMU Taruna Nusantara Magelang 4 Agustus 2001
8. Surya, Yohanes. Konsep Model Buku Fisika. Pusat Perbukuan
Depdiknas Jakarta, 25 Juni 2002
9. Surya, Yohanes. Penerapan Hasil Ristek IPTEK BIDANG MIPA
dalam Dunia Industri. BPPT Jakarta, 26 Sept 2001
10. Surya, Yohanes. Filsafat Ilmu Fisika, Kompleksitas dan Ilmu
Sosial. IPB 23 Mei 2003
11. Surya, Yohanes. Strategi Untuk Meraih Medali Emas Dalam
Olimpiade Fisika Internasional. FMIPA Univ. Negeri Semarang 3 Mei
2003.
12. Surya, Yohanes. Dari Ekonofisika Menuju Ekonomi Baru Catatan
Introduksional. FMIPA Univ. Lampung, 17 Mei 03
13. Surya, Yohanes. Peraih-Peraih Nobel Fisika Yang tak diduga.
MAN Insan Cendekia, 1 Maret 2003
14. Surya, Yohanes. Pengaruh Fisika pada Lingkungan. SPH
Karawaci, 4 Juni 2003
15. Surya, Yohanes. Fisika dan Olah Raga. Sekolah Dian Harapan 6
Maret 2003.
16. Surya, Yohanes. Attractive Demonstration of Physics on
Basketball Court Tokyo Denki Univ. Jepang 15 January 2003
17. Surya, Yohanes. Physics of Soccer Tokyo Denki Univ. Jepang
16 January 2003
18. Surya, Yohanes. Pursuing the Grand Slam through Physics
Tokyo Denki Univ. Jepang 16 January 2003
19. Surya, Yohanes. Sederhana ke Kompleks, Pidato pengukuhan
guru Besar di Universitas Pelita Harapan Maret 2004
20. Surya, Yohanes Nano Teknologi: Teknologi Terkini Menyambut
Masa Depan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture, dalam rangka
ulang tahun LIPI Maret 2004.
21. Surya, Yohanes. The First Step to Nobel Prize in Physics,
Dalam peringatan 100 tahun Einstein dan Tahun Fisika Indonesia, LIPI
2005.
Artikel Fisika di Majalah dan Koran
1. Surya, Yohanes. Ekonofisika. Majalah Intelektual
UGM "Balairung" edisi 8 September 2001.
2. Surya, Yohanes. Fisika Taman Hiburan. Kompas 14 Sept 2001.
3. Surya, Yohanes. Fisika dan Industri. Kompas 5 Oktober 2001.
4. Surya, Yohanes. Sin-Itiro Tomonaga. Kompas Jumat 31 Mei 2002.
5. Surya, Yohanes. Hideki Yukawa. Kompas Jumat 7 Juni 2002.
6. Surya, Yohanes. Fisika dan Sepakbola. Tempo 8 Juni 2002.
7. Surya, Yohanes. Subramanyan Chandrasekhar. Kompas Jumat 14
Juni 2002.
8. Surya, Yohanes. Samuel Chao Chung Ting. Kompas Jumat 19 Juli
2002.
9. Surya, Yohanes. Jack St Clair Kilby. Kompas Jumat 27
September 2002.
10. Surya, Yohanes. Hidup Semakin mudah. Kompas Jumat 27
September 2002.
11. Surya, Yohanes. Gerardus Hooft. Kompas Kamis 3 Oktober 2002.
12. Surya, Yohanes. Olimpiade Fisika Internasional dan
Pembangunan Bangsa. Seri Membangun Bangsa ISBN 979-416-566-2.
13. Surya, Yohanes. Fisika dan Iman Kristen. Surfing the Waves
14. Surya, Yohanes. Fisika Basket: Sirkus Fisika di Permainan
Basket Kompas 17 Januari 2003.
15. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Pernah di cap Tak Bakal Bisa
Fisika. Kompas 24 Januari 2003.
16. Surya, Yohanes. Fisika Sepakbola: Belajar Fisika di Lapangan
Bola Kompas 31 Januari 2003.
17. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Dapat Nobel Lantaran Nyeleweng
Kompas 7 Febuari 2003.
18. Surya, Yohanes. Fisika Tenis: Kejar Grand Slam dengan
Fisika. Kompas 14 Febuari 2003.
19. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Genius, Suka Misteri, dan
Pemecah teka teki. Kompas 21 Febuari 2003.
20. Surya, Yohanes. Fisika bisa jadi Alat Perang Kompas 28
Febuari 2003.
21. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Bikin Bom Atom Karena Anti
Nazi Kompas 7 Maret 2003.
22. Surya, Yohanes. Fisika Berenang: Kolam Hangat Berenang Makin
Cepat. Kompas 14 Maret 2003.
23. Surya, Yohanes. Apakah Neutrino itu? Kompas 21 Maret 2003.
24. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Ngetop Karena Tidak Ngetren.
Kompas 21 Maret 2003.
25. Surya, Yohanes. Fisika Karate: Rahasia di Balik Kesaktian
Karateka. Kompas 28 Maret 2003.
26. Surya, Yohanes. Apakah Electron Tunneling itu? Kompas 11
April 2003.
27. Surya, Yohanes. Ada Kemungkinan Baterai HP Tahan bertahun.
Kompas 11 April 2003.
28. Surya, Yohanes. Kita punya Banyak Jagoan Fisika. Kompas 17
April 2003.
29. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Pernah Jadi Anjing Pelacak dan
Maling. Kompas 25 April 2003.
30. Surya, Yohanes. Tim Olimpiade Akhirnya jadi juara. Kompas 2
Mei 2003.
31. Surya, Yohanes. Ada yang terlibat Cinlok, lho. Kompas 2 Mei
2003.
32. Surya, Yohanes. Fisika Burung: Atraksi Fisika di Udara.
Kompas 9 Mei 2003.
33. Surya, Yohanes. Infeksi di Lapisan Ozon. Kompas 29 Mei 2003.
34. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika:Pernah di tuduh Penghianat.
Kompas 6 Juni 2003.
35. Surya, Yohanes. Teori Ketidakpastian Heisenberg. Kompas 6
Juni 2003.
36. Surya, Yohanes. Fisika Bersepeda: Gaya bersepeda yang
efisien. Kompas 20 Juni 2003.
37. Surya, Yohanes. Mestinya Komputer Sebesar Gedung. Kompas 27
September 2002.
38. Surya, Yohanes. Teknologi: Hidup Semakin mudah. Kompas 27
September 2002.
39. Surya, Yohanes. Teknologi: Kelak Orang Bisa Menghilang,
Kompas 3 Oktober 2002.
40. Surya, Yohanes. Mengawinkan Ilmu Non eksak dan Eksak. Kompas
18 Oktober 2002.
41. Surya, Yohanes. Santa Fe Institute Pendekatan Multidisiplin.
Kompas 31 Oktober 2002.
42. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: The Man with Five Brains.
Kompas 18 Oktober 2002.
43. Surya, Yohanes. RI Butuh pendekatan Ekonomi Baru. Bisnis
Indonesia 31 Oktober 2002.
44. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Si Nilai Pas-pasan Peraih
Nobel. Kompas 8 November 2002.
45. Surya, Yohanes. Belajar Fisika Yg Menyenang. Buletin Pusat
Perbukuan Vol.8 Tahun 2003.
46. Surya, Yohanes. Peran Ortu dan Guru dalam Meraih Nobel
Fisika. Majalah UPH, Volume 4 Juni 2003.
47. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Membuat Nuklir Jadi Jinak,
Kompas 4 Juli 2003.
48. Surya, Yohanes. Pauli: Lebih suka ke Kafe daripada Belajar,
Kompas 25 Juli 2003.
49. Surya, Yohanes. Indonesia Berpeluang Raih 3 Emas, Kompas 1
Agustus 2003.
50. Surya, Yohanes. Superfluiditas, Awalnya mencuri dari
Matahari, Kompas 31 Oktober 2003.
51. Surya, Yohanes. Ekonofisika dan Nobel Ekonomi, Kompas 7
November 2003.
52. Surya, Yohanes. Hebatnya si Mungil Nanoteknologi, Kompas 5
Desember 2003.
53. Surya, Yohanes. Mengintip Rahasia Kereta Terbang, Kompas 19
Desember 2003.
54. Surya, Yohanes. Cara terbang Pesawat Model, Kompas 9 Januari
2004.
55. Surya, Yohanes. Penerjemah yang bisa seribu Bahasa, Kompas
23 Januari 2004.
56. Surya, Yohanes. Bertamu ke Planet Tetangga, Kompas 30
Januari 2004.
57. Surya, Yohanes. Mengatur lalulintas dengan Fisika, Kompas 20
Febuari 2004.
58. Surya, Yohanes. Komputer DNA, Kompas 4 Juni 2004.
59. Surya, Yohanes. Fisika dan Pemilu, Kompas 11 Juni 2004.
60. Surya, Yohanes. Pesawat Yang tidak bisa rusak, Kompas 18
Juni 2004.
61. Surya, Yohanes. Tendangan Pisang, Suara pembaruan 20 Juni
2004.
62. Surya, Yohanes. Beli Tiket Pesawat Ke Bulan, Kompas 10
September 2004
63. Surya, Yohanes. Berapa Lama orang bertahan Tanpa Makan dan
Minum? http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0401/16/075754.htm
64. Surya, Yohanes. Munculnya tahi lalat
http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0403/03/204628.htm
65. Surya, Yohanes. Kaki Kanan Lebih Panjang dan Cegukan
http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0405/12/120228.htm
66. Surya, Yohanes. Newton Forgive Me..., Gatra 11 September
2004
67. Surya, Yohanes. Berlayar di Angkasa, Kompas 1 Oktober 2004
68. Surya, Yohanes. Mengungkap Misteri Cahaya, Kompas 21 oktober
2005.
Buku
1. Surya, Yohanes. FISIKA untuk SMA, 4 volume. Klaten: PT
Intan Pariwara(1986).
2. Surya, Yohanes. Olimpiade Fisika, 9 Volume. Klaten: PT
Intan Pariwara(1996).
3. Surya, Yohanes. Fisika itu Mudah, 9 Volume. Jakarta: PT SDM
(2000).
4. Surya, Yohanes dan Wendy Chandra. Komik Archie dan Meidy 1.
Bandung: Megindo Tunggal Sejahtera (2002).
5. Surya, Yohanes. Fisika itu Asyik 1. Jakarta : PT SDM (2002).
6. Surya, Yohanes. Mekanika 1, Jakarta: PT SDM (2002).
7. Surya, Yohanes. IPA dibuat Asyik, 8 Volume. Jakarta: PT
Armandelta Selaras (2002).
8. Surya, Yohanes dan Wendy Chandra. Komik Archie dan Meidy2.
Bandung: Megindo Tunggal Sejahtera (2003).
9. Surya, Yohanes, Ed. Proceeding The International Economic
Conference Vol. 1. Jakarta: PT SDM (2003)
10. Surya, Yohanes, Ed. Proceeding The International Economic
Conference Vol. 2. Jakarta: PT SDM (2003)
11. Surya, Yohanes, Ed. Proceeding The International Economic
Conference Vol. 3. Jakarta: PT SDM (2003)
12. Surya, Yohanes. Fisika itu Asyik 2. Jakarta : PT SDM
(2003).
13. Surya, Yohanes, Ed. Proceeding First Conggress of The World
Fed. Of Physics Competitions. Jakarta: PT SDM (2003)
14. Surya, Yohanes. Fisika untuk Semua, Jakarta: PT SDM (2004).
15. Surya, Yohanes, et.all. Aplikasi Fisika dalam Analisis
Keuangan. Jakarta: PT SDM (2004).
16. Surya, Yohanes dan Wendy Chandra. Komik Archie dan Meidy.
Volume 3 Bandung: Megindo Tunggal Sejahtera (April 2004).
PT SDM (April 2004).
18. Surya, Yohanes. Soal dan Penyelesaian Olimpiade Fisika
Internasional Vol.1., Jakarta: PT SDM (April 2004)
19. Surya, Yohanes. Soal dan Penyelesaian Olimpiade Fisika
Internasional Vol.2., Jakarta: PT SDM (April 2004)
20. Surya, Yohanes. Eksperimen Olimpiade Fisika Internasional
Vol.1., Jakarta: PT SDM (Mei 2004)
21. Surya, Yohanes. Eksperimen Olimpiade Fisika Internasional
Vol.2., Jakarta: PT SDM (Mei 2004)
22. Surya, Yohanes. Karya ilmiah remaja 2 volume (unpublished).
23. Surya, Yohanes. Relativitas – buku Training TOFI
(unpublished)
24. Surya, Yohanes. Fisika Modern – buku Training TOFI
(unpublished)
25. Surya, Yohanes. Gelombang dan Optik – buku Training TOFI
(unpublished).
26. Surya, Yohanes. Elektromagnetika 2 volume- buku Training
TOFI (unpublished).
27. Surya, Yohanes. Termodinamika 2 volume- buku Training TOFI
(unpublished).
28. Surya, Yohanes. Mekanika vol.2, vol.3 dan vol. 4- buku
Training TOFI (unpublished).
Para Alumni TOFI (yang saat ini dapat dihubungi)
1. Nelson Tansu Ph.D, Prof. Lehigh Univ.
2. Jerry Prawiharjo Ph.D Southampton Univ. Optoelectronics
3. Catherina Wijaya Ph.D MIT Combustion, Chemical Kinetics,
Quantum Chemistry
4. Wirawan Purwanto. Ph.D William and Mary many-body problem,
Bose-Einstein condensate, quantum Monte Carlo
5. N. Barli Ph.D Tokyo University
6. Oki Gunawan Ph.D Cand. Princeton University Ballistic and
quantum scale electronics device in high mobility AlAs quantum well
7. Adianto Wibisono Ph.D Cand. Amsterdam, Netherland
8. Boy Tanto Ph.D Cand Wisconsin Univ. Conducting polymer
structure and photophysics
9. Zainul Abidin Ph.D Cand. William and Mary
10. Rizal Fajar Hariadi Ph.D Cand. Caltech Nanoteknologi
berbasis DNA.
11. Sofian Hamid Ph.D Cand. Munich German
12. Herman Pandana Ph.D. Cand. Maryland Univ.
13. Charles Pandana Ph.D. Cand. Maryland Univ.
14. Hery Susanto Ph.D Cand. Lehigh Univ.
15. Aldy Kartika Hadi Ph.D Cand. Marseille, France
16. Wahyu Setiawan Ph.D Cand. Duke Univ.
17. Halim Kusumatmaja Ph.D Cand Oxford Univ. Quantum Montecarlo
18. Jemmy Soenjaya Ph.D Cand. NUS Data Mining
19. Landobasa Lumbantobing Ph.D Cand. NTU Left handed material,
metamaterial
20. Rudy Raymond Ph.D Cand. Mc. Gill Canada
21. Ikhsan Ramdan Ph.D Cand. NTU
22. Agus Bani Abdillah Ph.D Cand. TIT Jepang
23. Herry Kwee Ph.D. Cand. William and Mary Particle Theory
24. Hendra Kwee Ph.D Cand. William and Mary Simulasi Quantum
Monte Carlo untuk real material
25. Barlino Effendi Ph.D Cand. Singapore-MIT alliance Dynamic
Equipment Exchange - Airline In-flight Inventory study at SIA
26. Bahar Riand Passa Ph.D Cand NTU-Carnegie Mellon Univ ST
Microelectronic
27. Endi Sukma Dewata M.Sc. Texas Univ.
28. Jemmy Wijaja M.Sc. Tokyo Univ
29. Connie Gunadi M.Sc. Tokyo Univ.
30. William Adjiwinoto M.Sc. MIT
31. Teguh Budimulia M.Sc. Wisconsin Univ.
32. Endra S2 program UI - Optical Soliton
33. Evelyn Mintarno Grad Stanford Univ.
34. Imam Makhfud Grad NTU
35. P. Sahanggamu MIT - Low Coherence Interferometry
36. Rezy Pradipta MIT Plasma physics/ionospheric physics
37. Widagdo Setiawan MIT Bose - Einstein Condensation.
38. Rangga Perdana Budoyo Wesleyan Univ.
39. A. Iman Hertanto Toronto Univ.
40. Fachrian Adi NTU Singapore
41. Rizki Muhammad NTU Singapore Smart Wireless Sensors Network
(Skripsi), Communications Engineering.
42. Andi Soedibjo Schlumberger Paris
43. Wayan Gde Widiartha NTU
44. Ferdinand Wawolumaya Grad NUS
45. Bremana Adhi NTU
46. Yoga Dvipayana NTU
47. Abrar Yusa NTU
48. Christopher Hendriks UPH
49. Frederick Petrus NUS
50. Fajar Ardian NTU
51. Bernard Ricardo NTU
52. Yudistira Virgus ITB
53. Tri Wiyono UGM
54. Hani Nurbiantoro ITB
55. Yendi UPH
56. Edbert Jarvis NTU
57. Ardiansyah ITB
58. Ali Sucipto NTU
59. Purnawirman NTU
60. Michael Ardian NTU
61. Yongki Utama Hongkong Science and Tech
62. Ario Wibowo NTU
63. Thomas Alfa Edison ITB
64. Charles Bernando UI
Post by Satrio Arismunandar
Kasihan... sudah capek=capek berjuang sehingga
putra-putri Indonesia jadi pemenang medali emas di
Olimpiade Fisika yang bergengsi... Ujung-ujungnya
dijatuhkan karena issue "creatism" dan "intelligent
design"......
Padahal di Indonesia ini juga ada pemimpin negara
(bukan cuma sekadar dosen atau akademisi), yang
hobinya klenik dan mengunjungi makam-makam keramat...
Saya jadi ingin tahu, betulkah Pelita Harapan begitu
bodoh, menerima orang yang tak jelas PhD-nya??? Tapi
ah.. entahlah.. bukan urusan saya....
------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org
indoshepherd
2005-11-29 14:30:13 UTC
Permalink
Yosua Liem ini sudah KEOK di apakabar, sekarang coba2 JUAL JAMU
dimilist ppiindia ini. Penilaian atas CV dari Dr. Yohanes Surya
malahan MEMBENARKAN DUGAAN saya, bahwa Dr. Surya masih bisa dibilang
INGUSAN dalam bidang dimana dia mendapatkan titel doktornya di
College William and Mary ditahun 1994, sebab semua publikasinya
(yang notabene cuma beberapa gelintir itu) tidak lain adalah
frgment2 dari disertasinya, dan berhasil dipublikasi berkat NEBENG -
MEMBONCENG profesornya. Bukti2 publikasi Dr. Surya ini saya muat
dalam DUA BAGIAN, sesuai dengan tulisan saya dalam milist lain
misalnya apakabar. Saya harap sdr. Yosua Liem tidak JUAL OBAT/JAMU
terus2an, tetapi secara ksatria dan scientific memberi komentar atas
tulisana2 saya, daripada lari2 kemilist2 lain dan terus menjual
JAMU. Lebih bagus lagi jika Dr. Surya sendiri yang menyambuti
tulisan2 saya. SAYA TUNGGU ...

Tentang Yohanes Surya Pseudosceintist ==> Yosua Liem bagian ke-I

Pencarian dengan Google Scholar http://scholar.google.com/ tentang
karya2 profesor pembimbing Yohanes Surya di College William & Mary
hasilnya sbb:

(1) [BOOK] Relativistic quantum mechanics and field theory
F Gross - 1993 - New York: Wiley

(2) Three-Dimensional Covariant Integral Equations for Low-Energy
Systems
F Gross - Physical Review, 1969 - link.aps.org

(3) Polarization transfer in elastic electron scattering from
nucleons and deuterons
RG Arnold, CE Carlson, F Gross - Physical Review C, 1981 -
link.aps.org

(4) Current conservation and interaction currents in relativistic
meson theories
F Gross, DO Riska - Physical Review C, 1987 - link.aps.org

(5) Family of relativistic deuteron wave functions
WW Buck, F Gross - Physical Review D, 1979 - link.aps.org

(6) Relativistic one-boson-exchange model for the nucleon-nucleon
interaction
F Gross, JW Van Orden, K Holinde - Physical Review C, 1992 -
link.aps.org

(7) Relativistic few-body problem. I. Two-body equations
F Gross - Physical Review C, 1982 - link.aps.org

(8) Elastic electron-deuteron scattering at high energy
RG Arnold, CE Carlson, F Gross - Physical Review C, 1980 -
link.aps.org

(8) A 10-b 20-Msample/s analog-to-digital converter
SH Lewis, HS Fetterman, GF Gross Jr, R … - Solid-State Circuits,
IEEE Journal of, 1992 - ieeexplore.ieee.org

(9) Covariant, chirally symmetric, confining model of mesons
F Gross, J Milana - Physical Review D, 1991 - link.aps.org

(10) New theory of nuclear forces. Relativistic origin of the
repulsive core
F Gross - Physical Review D, 1974 - link.aps.org

Indoshepherd:
Saya gunakan disini metoda menganalisa daftar publikasi seorang
pelamar pekerjaan:
Paling sedikit (tidak saya teruskan) ada 10 publikasi dengan nama
F. Gross TANPA Yoh. Surya, diantaranya ada 2 dengan F.Gross sebagai
SOLE author, malah 1 berbentuk BUKU (yang pertama). Sedangkan Yoh.
Surya TIDAK pernah sendirian (jangan kata lagi sebagai sole author),
melainkan SELALU BERSAMA F. Gross, jumlahnya pun tidak lebih dari 3
(TIGA):

(a) Unitary, relativistic resonance model for &#960;N scattering
F Gross, Y Surya - Physical Review C, 1993 - link.aps.org
Pion nucleon scattering up to 600 MeV laboratory kinetic energy is
described by
a manifestly covariant wave equation in which the pion is restricted
to its ...

(b) Unitary, gauge invariant, relativistic resonance model for pion
photoproduction
Y Surya, F Gross - Physical Review C, 1996 - link.aps.org
Pion photoproduction up to 770 MeV photon laboratory energy is
described by a
manifestly covariant wave equation, which includes a treatment of
the final ...

(c) Two-pion-exchange potential and the &#960;N amplitude
MT Pena, F Gross, Y Surya - Physical Review C, 1996 - link.aps.org
We discuss the two-pion-exchange (TPE) potential which emerges from
a box
diagram with one nucleon (the spectator) restricted to its mass
shell, and ...


KESIMPULAN SEMENTARA (komentar lebih lanjut nanti saya baca dulu
isinya di library kantor saya):

(1) Yang bisa disimpulkan saat ini adalah : yang bisa dianggap pakar
disini jelas adalah F Gross. Mungkin dia itu professor pada siapa
Dr. Surya telah membuat disertasinya. Jadi jelas Dr. Surya cuma
NEBENG (membonceng) sama F Gross saja. Lebih2 kualitas disertasi di
Amerika belakangan ini sangat menurun, sebab seringkali tidak
mandiri (independen), melainkan di-coach oleh profesornya atau
asistennya.

(2) Hanya tiga, udah gitu jelas ketiga2nya cuma NEBENG (membonceng),
dan dalam tema yang itu2 juga (&#960;N scattering). Saya bisa duga,
itu
sih bagian dari disertasinya, jadi post-doc saja barangkali bukan!
(kepastiannya menunggu balasan dari Dr. Yohanes Surya sendiri).
Sudah barang tentu hasil disertasi bisa dipublikasi. Itu bukan
prestasi yang berarti, apalagi bisa dimuat karena NAMA dari F.
Gross, bukan karena artikelnya memang bermutu tanpa nama F Gross.

(3) Karya itu 100 persen teoritis, yang harganya cuma separo. Sudah
begitu juga dalam elementary particle physics, yang dikenal sebagai
bidang yang tidak punya aplikasi yang berarti. Lebih2 buat
Indonesia, mau dipakai apa? Soalnya, kesempatan mendapat beasiswa
atau kesempatan disertasi dalam elementary particle physics
dan./atau high energy physics adalah yang paling GAMPANG, sebab
kurang digemari./dihargai oleh mahasiswa2 Amerika sendiri, karena
setelah selesai sulit mendpata tempat kerja yang layak.

(4) Jika Dr. Yohanes Surya memang MENGERTI ilmunya DENGAN BENAR,
tentunya ia sepulangnya ke Indonesia pasti sanggup menulis karyanya
sendiri (contohnya: alm. Dr. Wospakrik) dan mempublikasinya
sendiri. Apalagi menghasilkan karya teoritis itu sama sekali tidak
sulit, sebab alatnya cuma kertas dan pinsil, mugnkin ditambah dengan
sedikit computer calculations. Motivasi Dr. Surya buat kembali ke
Indonesia kurang jelas: Mungkin saja dia tidak berhasil mendapatkan
tempat kerja yang layak, hal mana menunjukkan prestasi yang kurang
cukup (bandingkan misalnya dengan Nelson Tansu yang berhasil
mendapatkan posisi Asisten Profesor). Jika dia memang brilyan,
sudah pasti dia akan ditawari posisi post-doc oleh profesornya, atau
malah bisa bersaing mendapatkan posisi Asisten Profesor.

(5) Semua fakta2 ini PERSIS seperti yang telah saya DUGA sebelumnya,
malahan telah saya kemukakan dalam tulisan2 yang lalu: (a) karya
yang cuma tiga biji, (b) nebeng/ngebonceng Profesornya, (c) 100
persen teoritis yang tidak ada aplikasinya, lebih2 di Indonesia, (d)
belum mencapai tingkat post-doc, jadi masih bisa digolongkan ingusan
(lha wong post doc saja masih ingusan, kok).

Syarat buat dianggap BUKAN INGUSAN sudah saya cantumkan dalam
tulisan yang lalu:
Saya kutip dari Message 64924, Sat Nov 26, 2005 :
### Jelaslah sekarang, bahwa jika yang menggagaskan atau
menjalankan riset itu orang2 yang masih INGUSAN, baru lulus dari
universitas, sekalipun memiliki gelar Doktor (yang dewasa ini sudah
INFLASI dan kurang sekali harganya, sebab tidak pernah melakukan
riset secara mandiri (independent) tanpa bimbingan profesornya).
Kualifikasi ilmiah baru terjamin jika orang sudah BER-KALI2
mempublikasi karyanya dalam majalah2 yang PEER-REVIEWED (seperti
halnya dengan HE Stanley dan CF Lee & NF Johnson), dan lebih
meyakinkan lagi jika namanya muncul sebagai SOLE AUTHOR.

Jelas disini bahwa Dr. Yohanes Surya baru lulus universitas,
kemungkinan tanpa posisi post-doc, dengan cuma tiga karya saja yang
nebeng/membonceng itu masih belum masuk hitungan, artinya masih bisa
jadi termasuk INGUSAN, kecuali ia bisa membuktikan karya2nya sendiri
yang tidak tergantung kepada F Gross. Apakah dia mengerti ilmu yang
dipelajarinya, itu juga belum tentu, sebab tiga karya yang
nebeng/membonceng dengan tema yang sama itu kemungkinan besar sekali
adalah disertasinya, yang belum tentu m,andiri (independen) dan
tidak di-coach.

Kesimpulan saya: penjelasan dari Yosua Liem dalam Message 64929 itu
SUDAH SAYA ANTISIPASI, jadi sama sekali tidak mengubah penilaian
saya. Saya BUKAN-nya mengasumsikan Dr. Yohanes Surya tidak memiliki
publikasi, tetapi saya justru minta buktinya. Buktinya ternyata
benar ada, tetapi PERSIS seperti yang sudah saya antispasi: Itu sih
publikasi dari Profesornya, F Gross! Dr. Yoh. Surya cuma membonceng
doang, jadi tetap tidak masuk hitungan (baca diatas). Penilaian
tambahan yang lebih detail lagi mungkin saya berikan setelah membaca
isi artikelnya. Tetapi itu tidak akan mengubah penilaian sementara
diatas, malahan bisa bertambah buruk, sedangkan penilaian sementara
ini saja sudah bisa dibilang safe. Hanya sejauh ini yang sekarang
bisa saya nilai (dengan benar dan fair), selebihnya setelah menelaah
isi artikel2nya.

Jelas disini bahwa Dr. Yohanes Surya baru lulus universitas,
kemungkinan tanpa posisi post-doc, dengan cuma tiga karya saja yang
nebeng/membonceng itu masih belum masuk hitungan, artinya masih bisa
jadi termasuk INGUSAN, kecuali ia bisa membuktikan karya2nya sendiri
yang tidak tergantung kepada F Gross. Apakah dia mengerti ilmu yang
dipelajarinya, itu juga belum tentu, sebab tiga karya yang
nebeng/membonceng dengan tema yang sama itu kemungkinan besar sekali
adalah disertasinya, yang belum tentu m,andiri (independen) dan
tidak di-coach.

Kesimpulan saya: penjelasan dari Yosua Liem dalam Message 64929 itu
SUDAH SAYA ANTISIPASI, jadi sama sekali tidak mengubah penilaian
saya. Saya BUKAN-nya mengasumsikan Dr. Yohanes Surya tidak memiliki
publikasi, tetapi saya justru minta buktinya. Buktinya ternyata
benar ada, tetapi PERSIS seperti yang sudah saya antispasi: Itu sih
publikasi dari Profesornya, F Gross! Dr. Yoh. Surya cuma membonceng
doang, jadi tetap tidak masuk hitungan (baca diatas). Penilaian
tambahan yang lebih detail lagi mungkin saya berikan setelah membaca
isi artikelnya. Tetapi itu tidak akan mengubah penilaian sementara
diatas, malahan bisa bertambah buruk, sedangkan penilaian sementara
ini saja sudah bisa dibilang safe. Hanya sejauh ini yang sekarang
bisa saya nilai (dengan benar dan fair), selebihnya setelah menelaah
isi artikel2nya.

Jelas sekali penilaian saya diatas BUKAN FITNAH, sebab terbukti
sudah jauh2 saya antisipasi. Apakah anda mau hormat atau tidak
kepada Dr. Surya, itu hak anda. Who cares? Saya cuma bilang, Dr.
Yohanes Surya adalah pseudoscientist, sebab ia penganut kreasionisme
yang dinilai pseudoscience menurut standard American Physical
Society (organisasi seluruh fisikawan USA) dan National Academy of
Sciences (pengemban autoritas tertinggi dalam IPTEK di USA).
Kecuali itu juga tidak terbukti dia mengerti ilmu yang
dipelajarinya, seperti yang telah saya paparkan diatas, hal mana
sesuai dengan antisipasi saya sebelumnya.

Alasan saya kenapa saya tidak bersedia membuka identitas saya sudah
saya jelaskan dengan se-jelasnya dalam tulisan saya. Juga
legitimasinya sudah saya beuktikan dengan referensi2 website. Jika
anda anggap saya *pengecut*, BUKTIKAN TUDUHAN SE-WENANG2 ANDA DENGAN
BERDEBAT ILMIAH dimilist apakabr ini. Jika anda tidak berani, maka
yang PENGECUT jelas adalah anda sendiri, Yosua Liem ...HUAHUAHUA

Salam
Post by yosualiem
Agar penilaian netter lebih imbang tentang siapa YS.
Saya ada CV beliau.
waktu saya baca CV beliau, saya malah kagum dengan beliau.
terutama ketika membaca list alumni TOFI dibawah CV.
Sama sekali apa yang dituduhkan IS ternyata omong kosong.
LIEM
Curriculum Vitae
Nama : Yohanes Surya Ph.D
Pendidikan
1968 – 1974 : SD Pulogadung Petang II Jakarta Timur
1974 – 1977 : SMPN 90 Jakarta
1977 – 1981 : SMAN 12 Jakarta
1981 – 1986 : Jurusan Fisika FMIPA-UI dengan gelar Drs.
1988 – 1990 : Physics Dept. College of William and Mary, USA
dengan gelar M.Sc.
1990 – 1994 : Physics Dept. College of William and Mary, USA
dengan gelar Ph.D GPA 4.0 (Summa Cum Laude)
1. SUPERSEMAR Fellowship 1982/1983
2. Summer School Fellowship HUGS at CEBAF, AS pada tahun
1989,1990,1991,
3. Summer School Fellowship Dronten, Netherland 1992
4. Summer School Felloship di TRIUMF Canada 1993
5. CEBAF/SURA award AS '92-93 (one of the best students in
nuclear physics at the south east area of the USA)
6. Zable Fellowship USA '93-94
Achievements dan experiences
1. Pionir yang membawa Indonesia berpartisipasi dalam
Olimpiade Fisika Internasional 1993, suatu kompetisi fisika yang
sangat bergengsi di tingkat dunia.
2. Founder Asian Physics Olympiad 2000, suatu lembaga yang
bertanggung jawab atas terselenggaranya Olimpiade Fisika pada
tingkat Asia.
3. Pionir dan pengembang Ekonofisika (econophysics) suatu
cabang fisika baru yang mengaplikasikan fisika dalam bidang
ekonomi
Post by yosualiem
di Indonesia
4. Salah satu founder The Mochtar Riady Center for
Nanotechnology and Bioengineering, suatu badan riset independent
yang mengembangkan nanoteknologi di Indonesia 2004.
5. Salah satu founder The World Federation of Physics
Competition Bali (WFPhC) 2003, suatu lembaga yang menggabungkan
kompetisi fisika di seluruh dunia.
6. Pencetus dan penggagas ide Olimpiade Sains tingkat SMP
(International Junior Science Olympiad), suatu pertandingan sains
untuk tingka SMP sedunia.
7. Mempersiapkan Tim Olimpiade Fisika Indonesia sehingga
menjadi juara Asia dalam Olimpiade Fisika Asia 2003 di Thailand.
8. Melatih dan memimpin pelajar Indonesia Indonesia meraih 8
medali emas, 10 perak, 20 perunggu dalam International Physics
Olympiad 1993-2005
9. Melatih dan memimpin pelajar Indonesia meraih 12 emas, 3
perak, 10 perunggu, dan berbagai hadiah khusus seperti the most
creative solution in Theory, the most creative solution in
Experimental dalam Asian Physics Olympiad 2000-2005
10. Melatih pelajar Indonesia dalam meneliti ilmiah sehingga
meraih 4 medali emas dalam kompetisi riset dunia, The First Step to
Nobel Prize in Physics, suatu kompetisi riset fisika untuk anak SMA
se dunia 1999, 2004 dan 2005
11. Penyelenggara dan Chairman Asian Physics Olympiad 1,
Karawaci 2000, suatu perlombaan fisika yang sangat bergengsi di
level Asia.
12. Penyelenggara dan Chairman International Econophysics
Conference, Bali 2002, suatu konperensi yang pertama dalam bidang
ekonofisika yang dihadiri oleh 79 ekonom dan fisikawan seluruh
dunia.
13. Penyelenggara International Seminar of The Year Jakarta
2002, suatu seminar tentang aplikasi ekonofisika.
14. Penyelenggara dan Chairman The First Conggress The World
Federation of Physics Competition Bali (WFPhC) 2002, konperensi
pertama WFPhC suatu lembaga yang menggabungkan kompetisi fisika di
seluruh dunia.
15. Pengembang cara belajar fisika dengan mudah, asyik dan
menyenangkan melalui sistem multimedia untuk SD, SMP, SMA.
16. Penulis buku IPA dan Matematika SD, suatu buku yang berisi
cara belajar IPA dan Matematika secara asyik, menarik dan
menyenangkan (buku dengan konsep baru dan ide original)
17. Penulis buku Fisika (best seller book) untuk pelajar SMA
1989-1994
18. President Asian Physics Olympiad 2000 – 2005 (president
pertama)
19. Vice President The First Step to Nobel Prize in Physics,
suatu kompetisi riset tingkat dunia di Polandia.
20. Executive Board The World Federation of Physics Competitions
21. Ketua Tim Olimpiade Fisika Indonesia 1993 - sekarang
22. Founder Kelas SUPER, suatu kelas ditujukan untuk anak
berbakat dengan IQ > 145.
- Himpunan Fisika Indonesia (ketua bidang kerjasama)
- Bandung Fe Institute (Board Member)
- The First Step to Nobel Prize in Physics (Vice President)
- Asian Physics Olympiad (President)
- International Physics Olympiad (Board Member)
- The World Physics Competition Federation (executive member)
- National Science Teacher Association (NSTA) - USA
- IEEE
1986 – 1988 Guru fisika SMAK 1 Pintu Air
1988 – 1989 Teaching Assistant Physics Dept. College of William
and Mary
1989 – 1993 Research Assistant Physics Dept. College of William
and Mary
1994 Researcher/Postdoc Continous Electron Beam
Accelerator Facilities.
1995 – 1997 Jurusan Fisika Universitas Indonesia
1998 - 2003 International Center for Physics and
Mathematics
Post by yosualiem
Univ. Pelita Harapan
2003 - 2004 Dekan Fakultas Sains dan Matematika Univ.
Pelita
Post by yosualiem
Harapan
2004 - CEO The Mochtar Riady Center for Nanotechnology and
Bioengineering (Mochtar Riady Research Institute)
2005 - Professor Fisika Universitas Satya Wacana Salatiga.
1986 – 1987 Menulis buku best seller "Fisika" untuk SMA 4
volume
Post by yosualiem
1994 – 1996 Menulis buku Olimpiade Fisika
1996 – 2003 Menyusun 16 modul untuk persiapan Olimpiade Fisika
2002 – 2003 Mengembangkan fisika di Dunia Fantasi Ancol.
2002 Visiting Professor di Tokyo Denki University
1992 - Melatih dan menyiapkan Tim Olimpiade Fisika
Indonesia
Post by yosualiem
2000 - Dewan Kurator Pusat Peragaan Ilmu dan Teknologi
TMII
Post by yosualiem
1995 - Juri berbagai lomba diberbagai tempat di
Indonesia
Post by yosualiem
1995- Menjadi dosen pengajar, dosen penguji, dosen
pembimbing
Post by yosualiem
mahasiswa fisika di UI, USU, UPH
1995 - Memberikan training pada guru-guru diberbagai
propinsi
Post by yosualiem
tentang bagaimana mengajar fisika dengan asyik dan menyenangkan.
2000-2002 Menulis ratusan kolom komik Asyiknya Fisika di harian
Kompas dan Tempo.
2002 - Menulis komik-komik fisika (Archie Meidy,
Petualangan
Post by yosualiem
TOFI).
2002 - Mengembangkan CD pengajaran fisika untuk SD,
SLTP/SMU
Post by yosualiem
2002 - Mempopulerkan fisika melalui acara TV seperti
Tralala
Post by yosualiem
trilili, Fisika Dunia Fantasi dan Pesona Fisika TVRI.
2000 Menyelenggarakan Olimpiade Fisika Asia I di Karawaci
(Chairman)
2002 Menyelenggarakan The World Physics Competition Federation di
Bali (Chairman)
2002 Menyelenggarakan International Econophysics Conference
di Bali (Chairman)
2003 - Memimpin Pusat Ekonofisika Universitas Pelita
Harapan
Post by yosualiem
2000 - Menulis banyak artikel di harian Media Indonesia,
Tempo,
Post by yosualiem
Kompas, Bisnis Indonesia, Majalah Gatra, Majalah Swa dan
Majalah
Post by yosualiem
Intisari.
2002 - Menulis dan mengembangkan cara pengajaran IPA dan
Matematika
Post by yosualiem
untuk SD melalui buku dan multimedia (alat peraga dsb).
2004- Mengasuh kolom PHENOMENA di majalah Intisari bulanan.
2004 - Nara sumber Majalah Kuark
2004 - Mengembangkan pendidikan di Papua
2005 - Mengisi kolom mingguan prediksi saham dengan
ekonofisika
Post by yosualiem
koran INVESTOR
2005 - Mengembangkan berbagai program ekonofisika di Bursa
Efek
Post by yosualiem
Jakarta.
2005 - Menyelenggarakan seminar dan training untuk para
guru dari
Post by yosualiem
Madrasah/Pesantren di Provinsi Banten melalui Madrasah Development
Center dan program LAPIS
2005 - Ikut mengembangkan program pendidikan IPA dan
Matematika
Post by yosualiem
untuk Madrasah/Pesantren di Indonesia.
2005 Melatih 2000 guru sekolah dasar di Provinsi DKI
2005 - Memberikan seminar pendidikan di Provinsi Jambi,
Riau,
Post by yosualiem
Maluku, Papua, Banten, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa
Tengah, Bali, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.
Daftar Publikasi Ilmiah
1. Ji, C.R. and Yohanes Surya. Calculation of scattering with
the light-cone two-body equation in f3 theories. Physical Review D,
Volume 46, Number 8, 15 Oktober 1992.
2. Gross, Franz and Yohanes Surya. Unitary, relativistic
resonance model for pi-N scattering. Physical Review D, Volume 47,
Number 2, Februari 1993.
3. Surya, Yohanes. The E2/M1 Ratio And The Relativistic
Resonance Model Of Pion Photoproduction. Aip Conference
Proceedings
Post by yosualiem
334 FEW-BODY PROBLEMS IN PHYSICS, 1994.
4. T. Pena, Franz Gross and Yohanes Surya. Two Pion-exchange
Potential and the pi-N amplitude. Physical Review C, Volume 54
Number 5, November 1996.
5. Surya, Yohanes and Franz Gross. Unitary, Gauge invariant,
relativistic resonance model for pion photo production. Physical
Review C, Volume 53, Number 5, May 1996.
6. Surya, Yohanes. The Indonesian Physics Team. Physics Vol 1
no.1 tahun 1999, Journal of the World Federation of Physics
Competitions ISSN 1389-6458.
7. Surya, Yohanes. The Asian Physics Olympiad (Apho), Physics
Vol. 2 no.1 tahun 2000, Journal of the World Federation of Physics
Competitions ISSN 1389-6458.
8. Surya, Yohanes Surya. A Study On Off-Shell Pion Effect In
Gross-Surya Model Of Pion- Nucleon Scattering Jurnal Ilmiah
Universitas Pelita Harapan Volume 3 No.5 Agustus 2000 ISSN 1410-
3400.
Post by yosualiem
9. Anto Sulaksono, Darmadi Kusno dan Yohanes Surya. Formalisme
Elektroproduksi Pion Yang Kovarian, Uniter Dan Invarian Tera
dengan
Post by yosualiem
Energi Lab Foton Sampai 770 Mev. Kontribusi Fisika Indonesia, Vol 9,
No. 1 Januari 1998, ITB Bandung ISSN 0855-6878.
10. Eddy Yusuf, Darmadi Kusno dan Yohanes Surya. Panjang
Hamburan Pion Nukleon. Kontribusi Fisika Indonesia, Vol 9, No. 2
1998, ISSN 0855-6878 ITB Bandung.
11. Surya, Yohanes et.all. Low Energy Pion Nucleon Scattering
Interaction. URGE Project report July 1998 Dirjen Dikti Mendikbud.
12. Tjipto Yuwono, Darmadi Kusno dan Yohanes Surya. Eta-N
Scattering Length. Prosiding Simposium Fisika Nasional XVIII HFI-
P3FT LIPI, ISSN 1411-4771, April 2000.
13. Eddy Yusuf, Darmadi Kusno dan Yohanes Surya. The role of S11
and S31 resonance in piN scattering. Prosiding Simposium Fisika
Nasional XVIII HFI-P3FT LIPI ISSN 1411-4711, April 2000.
14. Surya, Yohanes et.al., The role of S 11 resonance in ðN
Scattering, arXiv:nucl-th/9911076 v2 25, Nov 1999.
15. Kurniawan, Y., Darmadi Kusno dan Yohanes Surya. Amplitudo
Multikutub Fotoproduksi Pion pada Daerah Resonans Delta. Kumpulan
Makalah FISIKA TEORI DAN FISIKA NUKLIR. HFI dan FMIPA - UGM
Desember
Post by yosualiem
1998.
16. Surya, Yohanes et.all. Formalism of Pion Nucleon Scattering
up to 700 MeV. URGE Project report Maret 1999 dikeluarkan oleh
Dirjen Dikti Mendikbud.
17. Surya , Yohanes et.all. Tim Olimpiade Fisika Indonesia ISBN
979-9520-00-2 Sumber Daya MIPA dengan TOFI.
18. Surya, Yohanes, Eddy Yusuf dan Darmadi Kusno. The role of
S11 in Pion Nucleon Scattering. Jurnal Ilmiah Universitas Pelita
Harapan Vol. 5. No. 1 April 2002.
19. Surya, Yohanes dan Harianto. Hamburan Pion Nukleon sampai
energi 850 MeV Jurnal Ilmiah Univ. Pelita Harapan Vol. 5 No. 2
Agustus 2002.
Jaring Saraf Buatan untuk Prediksi Data Deret Waktu Keuangan,
http://www.ekonofisika.com/001.pdf
21. Surya, Yohanes dan Yun Hariadi. Kulminasi Prediksi Data
Deret Waktu Keuangan: Volatilitas dalam GARCH(1,1), Working Paper
http://www.ekonofisika.com/002.pdf
Post by yosualiem
22. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir Persepsi Jaring Saraf
Pada Peta Poincare Data Keuangan, Working Paper WPG2003 Bandung Fe
Institute & makalah disampaikan di Conference of Application of
Physics in Financial Analysis (APFA) 4, Warsawa, 13-15 November
2003. URL: http://www.ekonofisika.com/003.pdf. "Neural Network
Revisited: Perception on Modified Poincare Map of Financial Time
Series Data" PHYSA4238, - Vol 344/1-2 pp 100-103
23. Mart, Terry dan Yohanes Surya, Statistical Properties of The
Indonesian Exchange Index makalah disampaikan di Conference of
Application of Physics in Financial Analysis (APFA) 4, Warsawa, 13-
15 November 2003. Published in Physica A 344 (2004) 198–202.
24. Surya, Yohanes dan Yun Hariadi. Peramalan dalam Selang GARCH
http://www.ekonofisika.com/004.pdf
25. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Dari Transisi Fasa Ke
Sistem Keuangan: Distribusi Statistika pada Sistem Kompleks,
http://www.ekonofisika.com/004.pdf
26. Surya, Yohanes. Ekonofisika: Paradigma Kompleksitas &
Peluangnya, BULETIN BFI Paruh Pertama 2003, Bandung Fe Institute.
27. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Peramalan Jangka Pendek
Deret Waktu Keuangan Di Indonesia - eksperimentasi persepsi jaring
saraf buatan pada peta poincare, Working Paper WPR2003 Bandung Fe
Institute. URL: http://www.ekonofisika.com/005.pdf
28. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Platform Bangunan Multi-
Agen Dalam Analisis Keuangan: gambaran deskriptif komputasi,
http://www.ekonofisika.com/006.pdf
29. Surya, Yohanes dan Yun Hariadi. Multifraktal: Telkom,
Indosat, dan HMSP, Working Paper WPT2003 Bandung Fe Institute.
http://www.ekonofisika.com/007.pdf
30. Surya, Yohanes dan Yun Hariadi. Mempelajari Ekonofisika,
resume on-line, URL: http://www.ekonofisika.com/tutor.html
31. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Sifat Statistika Data
Ekonomi Keuangan: Studi Empirik Beberapa Indeks Saham Indonesia,
http://www.ekonofisika.com/009.pdf
32. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Agent Based Model
Construction in Financial Economic System, Working Paper WPA2004
http://www.geocities.com/bandungfe/2004a.pdf
33. Surya, Yohanes dan Yun Hariadi. DFA Pada Saham, Working
http://www.geocities.com/bandungfe/2004b.pdf
34. Surya, Yohanes dan Hooky Situngkir. Micro-simulation of the
Stock Market As Social Conflict, bedah buku of Roehner, B.,
Patterns
Post by yosualiem
of Speculation: A Study in Observational Econophysics, Journal of
Social Complexity Vol.1 No.4, 2004 (in-press)
35. Surya, Yohanes. Non Calculus Calculation of Moment of
Inertia. Journal of The World Federation of Physics Competition Vol.
5 No.1 /2003.
36. Surya, Yohanes. Menghitung Momen Inersia. Jurnal Fisika
UGM, Juni 2003,
37. Surya, Yohanes. Olimpiade Fisika dan dampaknya di
Indonesia. Jurnal Balitbang Juni 2003
38. Hokky Situngkir, Yohanes Surya Democracy order out of chaos,
Research Paper Fisika Sosial
http://arxiv.org/abs/nlin.AO/0406057 ,
Post by yosualiem
2004
39. Situngkir, H. & Surya, Y. The Political Robustness in
Indonesia. Research Paper Fisika Sosial WPN2004. Bandung Fe
Institute.
40. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2004. "Stylized Statistical
Facts of Indonesian Financial Data: Empirical Study of Several
Stock
Post by yosualiem
Indexes in Indonesia," Finance 0405005, Economics Working Paper
Archive at WUSTL.
41. Yun Hariadi & Yohanes Surya, 2004. "DFA Pada Saham,"
Departmental Working Papers wpb2004, Bandung Fe Institute.
42. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2004. "Agent-based Model
Construction In Financial Economic System," Finance 0405006,
Economics Working Paper Archive at WUSTL.
43. Yun Hariadi & Yohanes Surya, 2004. "LQ45* dalam TMA,"
Departmental Working Papers wpi2004, Bandung Fe Institute.
44. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. "Evaluating
Indonesian Composite Index Drop On August 30th 2005," Working
Paper
Post by yosualiem
http://bandungfe.net/wp2005/2005j.pdf
45. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. "Tree of Several
Asian Currencies," Working Paper WPB2005 Bandung Fe Institute.
http://bandungfe.net/wp2005/2005i.pdf
46. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. " On Stock Market
Dynamics through Ultrametricity of Minimum Spanning Tree," Working
http://bandungfe.net/wp2005/2005h.pdf
47. Hokky Situngkir , Yun Hariadi & Yohanes Surya, 2005. "
Membandingkan Sistem Perdagangan Saham dalam Aspek Likuiditas,"
http://bandungfe.net/wp2005/2005g.pdf
48. Deni Khanafiah, Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. "
Jejak Trading System pada Profil Investor," Working Paper WPB2005
Bandung Fe Institute. URL: http://bandungfe.net/wp2005/2005f.pdf
49. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. " What can we see
from Investment Simulation based on Generalized (m,2)-Zipf Law?,"
http://bandungfe.net/wp2005/2005e.pdf
50. Hokky Situngkir,Yun Hariadi & Yohanes Surya, 2005. " Antara
Saham Likuid dan Tak Likuid di Bursa Efek Jakarta: Perspektif
Mekanika Statistika" Working Paper WPB2005 Bandung Fe Institute.
URL: http://bandungfe.net/wp2005/2005d.pdf
51. Hokky Situngkir & Yohanes Surya, 2005. " Simulasi Investasi
dengan Hukum Pangkat Zipf: Analisis Zipf-(m,2) dalam Teks Data
http://bandungfe.net/wp2005/2005c.pdf
52. Yun Hariadi & Yohanes Surya, 2005. " Asimetri GARCH dan
Simulasi Monte Carlo pada Peramalan GBP/USD," Working Paper
WPB2005
Post by yosualiem
Bandung Fe Institute. URL: http://bandungfe.net/wp2005/2005b.pdf
MAKALAH YANG DISEMINARKAN
1. Surya, Yohanes. Paradigma Baru Pembelajaran IPA. FKIP UIR
Riau, 20 Mei 2002.
2. Surya, Yohanes. Implementasi Visi dan Misi Pendidikan Dalam
Masyarakat Majemuk dan Hi-Tech. BKPTKI ABA Methodist Palembang, 24
Oktober 1998.
3. Surya, Yohanes. Peningkatan Wawasan Pengajaran Fisika di
SMU. STTM Muhammadiyah Tangerang , 27 Oktober 2001.
4. Surya, Yohanes. Fisika dan Industri - Satu Jam bersama
Yohanes Surya. IPB Bogor, 27 September 2001.
5. Surya, Yohanes. Metode Pembelajaran Yang tepat dan
Menyenangkan dalam penguatan konsep fisika. UNY Yogyakarta, 12
Maret
Post by yosualiem
2002.
6. Surya, Yohanes. Pengembangan Fisika- Applikasi fisika. USU
Sumatera Utara, 19 Sept 2002.
7. Surya, Yohanes. Materi essensial dan Soal-soal Olimpiade
Fisika. SMU Taruna Nusantara Magelang 4 Agustus 2001
8. Surya, Yohanes. Konsep Model Buku Fisika. Pusat Perbukuan
Depdiknas Jakarta, 25 Juni 2002
9. Surya, Yohanes. Penerapan Hasil Ristek IPTEK BIDANG MIPA
dalam Dunia Industri. BPPT Jakarta, 26 Sept 2001
10. Surya, Yohanes. Filsafat Ilmu Fisika, Kompleksitas dan Ilmu
Sosial. IPB 23 Mei 2003
11. Surya, Yohanes. Strategi Untuk Meraih Medali Emas Dalam
Olimpiade Fisika Internasional. FMIPA Univ. Negeri Semarang 3 Mei
2003.
12. Surya, Yohanes. Dari Ekonofisika Menuju Ekonomi Baru Catatan
Introduksional. FMIPA Univ. Lampung, 17 Mei 03
13. Surya, Yohanes. Peraih-Peraih Nobel Fisika Yang tak diduga.
MAN Insan Cendekia, 1 Maret 2003
14. Surya, Yohanes. Pengaruh Fisika pada Lingkungan. SPH
Karawaci, 4 Juni 2003
15. Surya, Yohanes. Fisika dan Olah Raga. Sekolah Dian Harapan 6
Maret 2003.
16. Surya, Yohanes. Attractive Demonstration of Physics on
Basketball Court Tokyo Denki Univ. Jepang 15 January 2003
17. Surya, Yohanes. Physics of Soccer Tokyo Denki Univ. Jepang
16 January 2003
18. Surya, Yohanes. Pursuing the Grand Slam through Physics
Tokyo Denki Univ. Jepang 16 January 2003
19. Surya, Yohanes. Sederhana ke Kompleks, Pidato pengukuhan
guru Besar di Universitas Pelita Harapan Maret 2004
20. Surya, Yohanes Nano Teknologi: Teknologi Terkini Menyambut
Masa Depan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture, dalam rangka
ulang tahun LIPI Maret 2004.
21. Surya, Yohanes. The First Step to Nobel Prize in Physics,
Dalam peringatan 100 tahun Einstein dan Tahun Fisika Indonesia, LIPI
2005.
Artikel Fisika di Majalah dan Koran
1. Surya, Yohanes. Ekonofisika. Majalah Intelektual
UGM "Balairung" edisi 8 September 2001.
2. Surya, Yohanes. Fisika Taman Hiburan. Kompas 14 Sept 2001.
3. Surya, Yohanes. Fisika dan Industri. Kompas 5 Oktober 2001.
4. Surya, Yohanes. Sin-Itiro Tomonaga. Kompas Jumat 31 Mei 2002.
5. Surya, Yohanes. Hideki Yukawa. Kompas Jumat 7 Juni 2002.
6. Surya, Yohanes. Fisika dan Sepakbola. Tempo 8 Juni 2002.
7. Surya, Yohanes. Subramanyan Chandrasekhar. Kompas Jumat 14
Juni 2002.
8. Surya, Yohanes. Samuel Chao Chung Ting. Kompas Jumat 19 Juli
2002.
9. Surya, Yohanes. Jack St Clair Kilby. Kompas Jumat 27
September 2002.
10. Surya, Yohanes. Hidup Semakin mudah. Kompas Jumat 27
September 2002.
11. Surya, Yohanes. Gerardus Hooft. Kompas Kamis 3 Oktober 2002.
12. Surya, Yohanes. Olimpiade Fisika Internasional dan
Pembangunan Bangsa. Seri Membangun Bangsa ISBN 979-416-566-2.
13. Surya, Yohanes. Fisika dan Iman Kristen. Surfing the Waves
14. Surya, Yohanes. Fisika Basket: Sirkus Fisika di Permainan
Basket Kompas 17 Januari 2003.
15. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Pernah di cap Tak Bakal Bisa
Fisika. Kompas 24 Januari 2003.
16. Surya, Yohanes. Fisika Sepakbola: Belajar Fisika di Lapangan
Bola Kompas 31 Januari 2003.
17. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Dapat Nobel Lantaran Nyeleweng
Kompas 7 Febuari 2003.
18. Surya, Yohanes. Fisika Tenis: Kejar Grand Slam dengan
Fisika. Kompas 14 Febuari 2003.
19. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Genius, Suka Misteri, dan
Pemecah teka teki. Kompas 21 Febuari 2003.
20. Surya, Yohanes. Fisika bisa jadi Alat Perang Kompas 28
Febuari 2003.
21. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Bikin Bom Atom Karena Anti
Nazi Kompas 7 Maret 2003.
22. Surya, Yohanes. Fisika Berenang: Kolam Hangat Berenang Makin
Cepat. Kompas 14 Maret 2003.
23. Surya, Yohanes. Apakah Neutrino itu? Kompas 21 Maret 2003.
24. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Ngetop Karena Tidak Ngetren.
Kompas 21 Maret 2003.
25. Surya, Yohanes. Fisika Karate: Rahasia di Balik Kesaktian
Karateka. Kompas 28 Maret 2003.
26. Surya, Yohanes. Apakah Electron Tunneling itu? Kompas 11
April 2003.
27. Surya, Yohanes. Ada Kemungkinan Baterai HP Tahan bertahun.
Kompas 11 April 2003.
28. Surya, Yohanes. Kita punya Banyak Jagoan Fisika. Kompas 17
April 2003.
29. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Pernah Jadi Anjing Pelacak dan
Maling. Kompas 25 April 2003.
30. Surya, Yohanes. Tim Olimpiade Akhirnya jadi juara. Kompas 2
Mei 2003.
31. Surya, Yohanes. Ada yang terlibat Cinlok, lho. Kompas 2 Mei
2003.
32. Surya, Yohanes. Fisika Burung: Atraksi Fisika di Udara.
Kompas 9 Mei 2003.
33. Surya, Yohanes. Infeksi di Lapisan Ozon. Kompas 29 Mei 2003.
34. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika:Pernah di tuduh Penghianat.
Kompas 6 Juni 2003.
35. Surya, Yohanes. Teori Ketidakpastian Heisenberg. Kompas 6
Juni 2003.
36. Surya, Yohanes. Fisika Bersepeda: Gaya bersepeda yang
efisien. Kompas 20 Juni 2003.
37. Surya, Yohanes. Mestinya Komputer Sebesar Gedung. Kompas 27
September 2002.
38. Surya, Yohanes. Teknologi: Hidup Semakin mudah. Kompas 27
September 2002.
39. Surya, Yohanes. Teknologi: Kelak Orang Bisa Menghilang,
Kompas 3 Oktober 2002.
40. Surya, Yohanes. Mengawinkan Ilmu Non eksak dan Eksak. Kompas
18 Oktober 2002.
41. Surya, Yohanes. Santa Fe Institute Pendekatan Multidisiplin.
Kompas 31 Oktober 2002.
42. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: The Man with Five Brains.
Kompas 18 Oktober 2002.
43. Surya, Yohanes. RI Butuh pendekatan Ekonomi Baru. Bisnis
Indonesia 31 Oktober 2002.
44. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Si Nilai Pas-pasan Peraih
Nobel. Kompas 8 November 2002.
45. Surya, Yohanes. Belajar Fisika Yg Menyenang. Buletin Pusat
Perbukuan Vol.8 Tahun 2003.
46. Surya, Yohanes. Peran Ortu dan Guru dalam Meraih Nobel
Fisika. Majalah UPH, Volume 4 Juni 2003.
47. Surya, Yohanes. Tokoh Fisika: Membuat Nuklir Jadi Jinak,
Kompas 4 Juli 2003.
48. Surya, Yohanes. Pauli: Lebih suka ke Kafe daripada Belajar,
Kompas 25 Juli 2003.
49. Surya, Yohanes. Indonesia Berpeluang Raih 3 Emas, Kompas 1
Agustus 2003.
50. Surya, Yohanes. Superfluiditas, Awalnya mencuri dari
Matahari, Kompas 31 Oktober 2003.
51. Surya, Yohanes. Ekonofisika dan Nobel Ekonomi, Kompas 7
November 2003.
52. Surya, Yohanes. Hebatnya si Mungil Nanoteknologi, Kompas 5
Desember 2003.
53. Surya, Yohanes. Mengintip Rahasia Kereta Terbang, Kompas 19
Desember 2003.
54. Surya, Yohanes. Cara terbang Pesawat Model, Kompas 9 Januari
2004.
55. Surya, Yohanes. Penerjemah yang bisa seribu Bahasa, Kompas
23 Januari 2004.
56. Surya, Yohanes. Bertamu ke Planet Tetangga, Kompas 30
Januari 2004.
57. Surya, Yohanes. Mengatur lalulintas dengan Fisika, Kompas 20
Febuari 2004.
58. Surya, Yohanes. Komputer DNA, Kompas 4 Juni 2004.
59. Surya, Yohanes. Fisika dan Pemilu, Kompas 11 Juni 2004.
60. Surya, Yohanes. Pesawat Yang tidak bisa rusak, Kompas 18
Juni 2004.
61. Surya, Yohanes. Tendangan Pisang, Suara pembaruan 20 Juni
2004.
62. Surya, Yohanes. Beli Tiket Pesawat Ke Bulan, Kompas 10
September 2004
63. Surya, Yohanes. Berapa Lama orang bertahan Tanpa Makan dan
Minum? http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0401/16/075754.htm
64. Surya, Yohanes. Munculnya tahi lalat
http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0403/03/204628.htm
65. Surya, Yohanes. Kaki Kanan Lebih Panjang dan Cegukan
http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0405/12/120228.htm
66. Surya, Yohanes. Newton Forgive Me..., Gatra 11 September
2004
67. Surya, Yohanes. Berlayar di Angkasa, Kompas 1 Oktober 2004
68. Surya, Yohanes. Mengungkap Misteri Cahaya, Kompas 21 oktober
2005.
Buku
1. Surya, Yohanes. FISIKA untuk SMA, 4 volume. Klaten: PT
Intan Pariwara(1986).
2. Surya, Yohanes. Olimpiade Fisika, 9 Volume. Klaten: PT
Intan Pariwara(1996).
3. Surya, Yohanes. Fisika itu Mudah, 9 Volume. Jakarta: PT SDM
(2000).
4. Surya, Yohanes dan Wendy Chandra. Komik Archie dan Meidy 1.
Bandung: Megindo Tunggal Sejahtera (2002).
5. Surya, Yohanes. Fisika itu Asyik 1. Jakarta : PT SDM (2002).
6. Surya, Yohanes. Mekanika 1, Jakarta: PT SDM (2002).
7. Surya, Yohanes. IPA dibuat Asyik, 8 Volume. Jakarta: PT
Armandelta Selaras (2002).
8. Surya, Yohanes dan Wendy Chandra. Komik Archie dan Meidy2.
Bandung: Megindo Tunggal Sejahtera (2003).
9. Surya, Yohanes, Ed. Proceeding The International Economic
Conference Vol. 1. Jakarta: PT SDM (2003)
10. Surya, Yohanes, Ed. Proceeding The International Economic
Conference Vol. 2. Jakarta: PT SDM (2003)
11. Surya, Yohanes, Ed. Proceeding The International Economic
Conference Vol. 3. Jakarta: PT SDM (2003)
12. Surya, Yohanes. Fisika itu Asyik 2. Jakarta : PT SDM
(2003).
13. Surya, Yohanes, Ed. Proceeding First Conggress of The World
Fed. Of Physics Competitions. Jakarta: PT SDM (2003)
14. Surya, Yohanes. Fisika untuk Semua, Jakarta: PT SDM (2004).
15. Surya, Yohanes, et.all. Aplikasi Fisika dalam Analisis
Keuangan. Jakarta: PT SDM (2004).
16. Surya, Yohanes dan Wendy Chandra. Komik Archie dan Meidy.
Volume 3 Bandung: Megindo Tunggal Sejahtera (April 2004).
PT SDM (April 2004).
18. Surya, Yohanes. Soal dan Penyelesaian Olimpiade Fisika
Internasional Vol.1., Jakarta: PT SDM (April 2004)
19. Surya, Yohanes. Soal dan Penyelesaian Olimpiade Fisika
Internasional Vol.2., Jakarta: PT SDM (April 2004)
20. Surya, Yohanes. Eksperimen Olimpiade Fisika Internasional
Vol.1., Jakarta: PT SDM (Mei 2004)
21. Surya, Yohanes. Eksperimen Olimpiade Fisika Internasional
Vol.2., Jakarta: PT SDM (Mei 2004)
22. Surya, Yohanes. Karya ilmiah remaja 2 volume (unpublished).
23. Surya, Yohanes. Relativitas – buku Training TOFI
(unpublished)
24. Surya, Yohanes. Fisika Modern – buku Training TOFI
(unpublished)
25. Surya, Yohanes. Gelombang dan Optik – buku Training TOFI
(unpublished).
26. Surya, Yohanes. Elektromagnetika 2 volume- buku Training
TOFI (unpublished).
27. Surya, Yohanes. Termodinamika 2 volume- buku Training TOFI
(unpublished).
28. Surya, Yohanes. Mekanika vol.2, vol.3 dan vol. 4- buku
Training TOFI (unpublished).
Para Alumni TOFI (yang saat ini dapat dihubungi)
1. Nelson Tansu Ph.D, Prof. Lehigh Univ.
2. Jerry Prawiharjo Ph.D Southampton Univ. Optoelectronics
3. Catherina Wijaya Ph.D MIT Combustion, Chemical Kinetics,
Quantum Chemistry
4. Wirawan Purwanto. Ph.D William and Mary many-body problem,
Bose-Einstein condensate, quantum Monte Carlo
5. N. Barli Ph.D Tokyo University
6. Oki Gunawan Ph.D Cand. Princeton University Ballistic and
quantum scale electronics device in high mobility AlAs quantum well
7. Adianto Wibisono Ph.D Cand. Amsterdam, Netherland
8. Boy Tanto Ph.D Cand Wisconsin Univ. Conducting polymer
structure and photophysics
9. Zainul Abidin Ph.D Cand. William and Mary
10. Rizal Fajar Hariadi Ph.D Cand. Caltech Nanoteknologi
berbasis DNA.
11. Sofian Hamid Ph.D Cand. Munich German
12. Herman Pandana Ph.D. Cand. Maryland Univ.
13. Charles Pandana Ph.D. Cand. Maryland Univ.
14. Hery Susanto Ph.D Cand. Lehigh Univ.
15. Aldy Kartika Hadi Ph.D Cand. Marseille, France
16. Wahyu Setiawan Ph.D Cand. Duke Univ.
17. Halim Kusumatmaja Ph.D Cand Oxford Univ. Quantum Montecarlo
18. Jemmy Soenjaya Ph.D Cand. NUS Data Mining
19. Landobasa Lumbantobing Ph.D Cand. NTU Left handed material,
metamaterial
20. Rudy Raymond Ph.D Cand. Mc. Gill Canada
21. Ikhsan Ramdan Ph.D Cand. NTU
22. Agus Bani Abdillah Ph.D Cand. TIT Jepang
23. Herry Kwee Ph.D. Cand. William and Mary Particle Theory
24. Hendra Kwee Ph.D Cand. William and Mary Simulasi Quantum
Monte Carlo untuk real material
25. Barlino Effendi Ph.D Cand. Singapore-MIT alliance Dynamic
Equipment Exchange - Airline In-flight Inventory study at SIA
26. Bahar Riand Passa Ph.D Cand NTU-Carnegie Mellon Univ ST
Microelectronic
27. Endi Sukma Dewata M.Sc. Texas Univ.
28. Jemmy Wijaja M.Sc. Tokyo Univ
29. Connie Gunadi M.Sc. Tokyo Univ.
30. William Adjiwinoto M.Sc. MIT
31. Teguh Budimulia M.Sc. Wisconsin Univ.
32. Endra S2 program UI - Optical Soliton
33. Evelyn Mintarno Grad Stanford Univ.
34. Imam Makhfud Grad NTU
35. P. Sahanggamu MIT - Low Coherence Interferometry
36. Rezy Pradipta MIT Plasma physics/ionospheric physics
37. Widagdo Setiawan MIT Bose - Einstein Condensation.
38. Rangga Perdana Budoyo Wesleyan Univ.
39. A. Iman Hertanto Toronto Univ.
40. Fachrian Adi NTU Singapore
41. Rizki Muhammad NTU Singapore Smart Wireless Sensors Network
(Skripsi), Communications Engineering.
42. Andi Soedibjo Schlumberger Paris
43. Wayan Gde Widiartha NTU
44. Ferdinand Wawolumaya Grad NUS
45. Bremana Adhi NTU
46. Yoga Dvipayana NTU
47. Abrar Yusa NTU
48. Christopher Hendriks UPH
49. Frederick Petrus NUS
50. Fajar Ardian NTU
51. Bernard Ricardo NTU
52. Yudistira Virgus ITB
53. Tri Wiyono UGM
54. Hani Nurbiantoro ITB
55. Yendi UPH
56. Edbert Jarvis NTU
57. Ardiansyah ITB
58. Ali Sucipto NTU
59. Purnawirman NTU
60. Michael Ardian NTU
61. Yongki Utama Hongkong Science and Tech
62. Ario Wibowo NTU
63. Thomas Alfa Edison ITB
64. Charles Bernando UI
Post by Satrio Arismunandar
Kasihan... sudah capek=capek berjuang sehingga
putra-putri Indonesia jadi pemenang medali emas di
Olimpiade Fisika yang bergengsi... Ujung-ujungnya
dijatuhkan karena issue "creatism" dan "intelligent
design"......
Padahal di Indonesia ini juga ada pemimpin negara
(bukan cuma sekadar dosen atau akademisi), yang
hobinya klenik dan mengunjungi makam-makam keramat...
Saya jadi ingin tahu, betulkah Pelita Harapan begitu
bodoh, menerima orang yang tak jelas PhD-nya??? Tapi
ah.. entahlah.. bukan urusan saya....
------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: ppiindia-digest-***@public.gmane.org
5. No-email/web only: ppiindia-nomail-***@public.gmane.org
6. kembali menerima email: ppiindia-normal-***@public.gmane.org
Loading...